"Jakarta panas euyyy gile" sahutnya
Kenalin aku Adrian anak rantauan dari Bandung yang terjebak di Ibukota Jakarta. 3 tahun sejak lulus kuliah dari salah satu kampus ternama di Bandung aksen sunda ku sudah memudar tergantikan oleh aksen Jakarta haha.
Adrian yang saat ini sedang bekerja dari rumah sebagai sebuah graphic designer memiliki kegemaran dalam hal BDSM terutama bondage, seringkali Adrian menggunakan borgol atau tali mengikat kakinya saat bekerja atau hanya sekedar melakban mulutnya untuk mendapati suasana BDSM saat bekerja dari rumahnya.
"nyalain Ac kali ah" *Peep* suara AC ku nyalakan.
5 menit... 10 menit... 15 menit...
"astaga gak dingin dingin coy, ya iya si ni AC udah ada sebelom aku pindah ke sini. baru kemaren di benerin. hadeh mungkin udah saatnya"Panasnya Jakarta mengalahkan kemampuan AC Adrian yang usang di rumahnya yang ia beli saat pindah ke Jakarta 3 tahun lalu. Bukan rumah Baru jadi mungkin sudah waktunya ia mengganti AC tersebut.
"okelah mungkin saatnya ganti AC kali ya daripada panggil lagi tukangnya cuman dingin bentar nanti panas lagi"
dibawah naungan AC yang sudah tak berasa aku membuka handphone dan browsing toko ac terkedat di area ku karena bisa dibilang aku butuh cepat. aku langsung menelfon salah satu toko di dekat rumahku dan mereka bisa melakukan pengantaran dan pemasangan langung hari itu juga, oke saatnya ku ajukan pembayaran ditempat.
1 jam kutunggu dalam rumah dengan badan yang mulei berkeringat tiba-tiba ada suara ketukan di pagar. ku keluar kamar dan mendapati 2 orang berdiri depan pintu rumah Adrian sebut saja namanya Hadi dan Fahmi, sambil memegang sebuah invoice pembelian AC nya dan melakukan pembayaran di tempat. Setelah itu Adrian langsung mempersilahkan kedua orang tersebut masuk.
Hadi dan Fahmi memang sering mengikat satu sama lain saat di toko. Dimana Fahmi sering mengambil peran sebagai Dominant dan Hadi lebih fleksibel bisa menjadi Dominant dan Submissive dimana ada Hadi disitu ada Fahmi mereka tidak dapat dipisahkan.
"Mau bongkar dan pasang yang mana mas?" tanya Hadi.
"Yang dikamar utama mas disini" jawab Adrian sambil menunjukkan kamarnya. ketika mereka masuk ke kamar Adrian mereka sedikit terkejut melihat ada beberapa lakban hitam dan borgol di ranjang Adrian. dengan panik adrian langsung membereskan barang-barang tersebut dan menaruhnya di kotak penyimpanan barang nakalnya itu. kontan kedua tukang AC tersebut ngaceng berat, Fahmi dan Hadi saling bertatapan dan tanpa ekspresi apapun mereka memiliki pemikiran yang sama, 'Mengikat Adrian'
Adrian yang secepat kilat langsung membuka topik pembicaraan tentang pemasangan AC untuk mengalihkan perhatian mereka terhadap benda-benda nakal yang tadi berada di ranjangnya.
"Anjir, semoga mereka gak mikir yang aneh-aneh tadi" batin Adrian. Hadi dan Fahmi setelah menerima intruksi dari Adrian langsung mengerjakan tugasnya yang pertamam yaitu, melepas AC yang lama. Hadi dan Fahmi bersiap untuk melihat unit outdoornya dan menggantinya dengan unit baru. sebelum itu mereka melakukan unboxing AC baru Adrian di ruang belakang. Dengan hawa panas yang sedari tadi menghujam tubuh mereka Hadi dan Fahmi mulai berkeringat.
"panas ey" sahut Fahmi sembari melepas baju yang ia kenakan sekarang dihapadan Adrian ada pemuda kekar yang hanya menggunakan celana jeans dan baju kutang yang dibuat dari kaos biasa dengan lengan yang dipotong, terlihat bulu ketiak Fahmi yang lebat, menantang Adrian untuk menjilatnya.
Adrian tidak merasa heran bak dia sedang dibawah kendali hawa nafsu, andai saja ia tidak menggunakan celana dalam semua orang disitu dapat melihat ereksi kontolnya. tanpa disadari Hadi telah berada di belakang Adrian dan dengan cepat Hadi dan Fahmi menerjang Adrian. Hadi bertugas untuk mengunci lengan Adrian dan satu tangannya lagi menutup mulut Adrian.
"MMPPHH!" erang Adrian dengan panik, diseretnya tubuh Adrian ke ruang tengah tersebut dan dengan cepat Fahmi mengambil sebuah lakban PVC dari tas kerjanya.
"ssstt... udah mas nikmatin aja saya tau mas suka BDSM kan?" bisik Hadi. Adrian yang sedari di terjang tak bisa berhenti berontak seketika mematung. menyesali namun mulai menikmati apa yang akan dialaminya saat ini.
SRET! suara lakban PVC ditarik oleh Fahmi menyatukan kaki Adrian menjadi satu. selesai dari melakban kaki Adrian, Fahmi beranjak melakban siku tangan Adrian menyilang di punggungnya dan terakhir Fahmi mengambil kaus kakinya dan...
"Buka mulutnya di mau gue sumpel dulu ni anak" ujar Fahmi, dengan kasar Hadi melepas genggaman di mulut Adrian dan mulai membuka paksa mulut Adrian dengan sigap Fahmi memasukkan kaus kakinya yang bau kedalam mulut Adrian tanpa sempat dirinya mengeluarkan suara.
"okeh sekarang tangannya ya mas" ujar Hadi sambil memegangi lengan Adrian.
SRAT! SRET! SRET!
Adrian hanya bisa mengerang dibalik lakban yang menutup mulutnya saat Hadi dan Fahmi mengikat tangannya menjadi satu.
"Asu, berntak mulu ni anak. capek juga euy" ucap Hadi
"Udeh kan skg udah selsai ni dilakbanin biar gak usah kita pegangin lagi ni di" jawab Fahmi.
"Mas udah ngaku aja suka kan liatin kita berdua? tau saya kalo mas suka sama badan kita apalagi tadi pas saya buka baju gak lepas tu mata dari badan saya" ejek Fahmi
Adrian hanya bisa bergumam "HHMMPP, MPHHH"
"Biar pas mas kita iket aja ya selama kita ganti AC nya, duh mas cakep bener" ujar Hadi sembari memegang kerah baju Adrian
"SHRIEK!" bunyi baju Adrian yang dirobek oleh Hadi
"Yah masnya sange ni liat tuh pentilnya aja nonjol" tanpa aba-aba Fahmi menyosor untuk menjilat dan menghisap pentil Adrian yang berwana coklat itu. tanpa ampun Hadi membekap kepalanya di ketiaknya yang juga basah akan keringat dan terlihat beberapa bulu ketiak lebat keluar dari kaosnya.
"hmm... enak banget pentil ni orang Di" sahut Fahmi sembari mencubit pentil Adrian. perlakuan yang diterima oleh Adrian tidak membuatnya marah/sedih melainkan membuat dirinya ejakulasi. celananya yang berwarna biru terang sekarang terdapat bercak basah membuat Hadi menggoda kontol Adrian dengan memasuki tangannya kedalam celana Adrian dan memainkan benda pusakanya.
"Yah masa begitu aja udah becek mas, kalah ini mah" ejek Hadi. Adrian hanya bisa berbaring terdiam menikmati perlakuan kedua tukang AC tersebut.
"udah mas kita beresin dulu ya abis itu kita main lagi, sebelum itu mas kita bungkus dulu ya" ucap Fahmi.
dilepasnya bekapan Adrian pada ketiak Hadi dan mereka mulai melucuti pakaian Adrian sampai telanjang lalu mengambil beberapa gulung lakban dari mobil pick up.
"SRAT SRET SRAT SRET" bunyi lakban yang tak kunjung berhenti menutupi setiap bagian tubuh Adrian seperti mumi menyisakan kepalanya serta sedikit celah untuk putingnya dan kontol Adrian.
"Kalo mas bisa lepas dari lakbannya mas dapet AC gratis sama kita berdua siap diapain aja sama mas, tapi kalo mas gak bisa lepas sampe kita selsai kerjaanya Mas kita jadiin budak kita ya? setuju?" sebuah syarat terucap dari mulut Fahmi yang tidak dapat dilawan oleh Adrian melihat kondisinya sudah seperti mumi, Adrian hanya bisa mengangguk atau mengelenggkan kepalanya.
"MMMMMMMMMMMMMMMMMPPPPPPPPPPPPPPPHHHHHHHHHHH" Teriak Adrian dibalik lakban yang menutupi mulutnya.
"Oke saya lanjutin dulu ya kerjaannya. semoga bisa lepas!"
"MMMPPHHH!!!" Gerutu Adrian
"Anjir BANGSAT MEREKA! gw gak perduli gw harus bisa lepas" batin Adrian dalam amarah bercampur hawa nafsu yang terlihat dari pre-cum yang mengalir dari kontol Adrian
"EEEMMMMMPHHH" "GGGRRRR" "EMHMMMPPPHHHH" erang Adrian
setelah satu jam berlalu ternyata Fahmi dan Hadi telah selesai mengganti AC Adrian dan menyelesaikan pekerjaannya.
"Eh lupa si mas masi disini, gak bisa lepas ya?" ucap Fahmi yang sedari tadi mondar mandir tidak menghiraukan Adrian yang terlakban menjadi mumi
"Karena mas gak bisa lepas, inget kan tadi gimana perjanjiannya? siap ya!" ucap Hadi
------Berlanjut------
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Bondage Indonesia 1.0
Fantasidisini gw bakal post kumpulan cerita2 bdsm bahasa indonesia karya gue yg gue buat berdasarkan imajinasi dan fantasi gw dalam BDSM