19

2.7K 187 7
                                    

Semua arah padang mata tertuju pada mereka berdua. Oh atau lebih tepatnya tertuju pada Jaehyun. Terutama kaum hawa yang memandanginya takjub. Namun keduanya tak peduli, seolah-olah tak ada siapapun di sana

Ada beberapa juga yang merasa gemas dengan Taeyong yang mengekori Jaehyun di belakang. Bisikan terdengar semakin jelas kala memuji paras Taeyong yang nyaris sempurna dengan tubuh di balut hoodie oversize dan celana selutut

"Dia sangat menggemaskan" >~<

"Aku ingin membawanya pulang!!"

"Dia imut dan tampan"

"Apakah dia anaknya?"

Dan masih banyak bisikan lainnya. Namun hal itu di hiraukan oleh keduanya

Tidak sih. Justru Taeyong yang mendengar pujian akan dirinya mendadak muncul semburat merah di pipi, telinga, dan tengkuk lehernya. Apalagi dengan  berjalan menunduk dan memegangi ujung lengan jas Jaehyun, hyungnya pun tak mempermasalahkan itu. Sangat menggemaskan bukan?

Saat tengah berjalan, Jaehyun menghentikan langkahnya, kemudian memandangi banyaknya studio bioskop. "Studio berapa?" Tanyanya yang nyaris bergumam

"Studio 4 hyung, itu yang berada di pojok" Jaehyun lalu menggandeng tangan mungil Taeyong dan memimpin jalan

"Selamat datang, mohon tunjukkan tiketnya" Ucap pegawai wanita yang menjaga pintu studio. Taeyong lalu menyerahkan tiket bioskop itu, kemudian menerima kembali kala separuh bagian tiket sudah di robek

"Silahkan menikmati~" Jaehyun yang langsung melengos dengan membawa tangan mungil di genggamannya. "Terima kasih" Ucap Taeyong dengan senyum simpul, lalu buru-buru mengikuti langkah kebesaran hyungnya

Ternyata bangku yang di pesan berada di paling belakang dan di pojokan. Tentu, tak pernah ada orang yang akan menempati kursi itu, kecuali mereka ingin melakukan perbuatan mesum

Jaehyun dan Taeyong mendaratkan pantatnya di masing-masing kursi yang telah di pesan. Untung saja filmnya belum di mulai, jadi harus menunggu 5 menit lagi untuk di mulainya film

Namja manis melengokkan kepalanya ke arah kiri dan melihat hyungnya fokus sekali pada benda pipih itu. Entah itu mengetik pesan atau hanya menscroll nya. Taeyong kembali menghadap depan melihat berbagai iklan yang masih di tayangkan di layar lebar itu. Tangannya pula sibuk memilin ujung hoodie kebesarannya

Lampu bioskop tiba-tiba padam, layar di depan mulai membesar, merubah suasana yang tadinya ricuh kini kembali bungkam. Semua tatapan mata fokus menuju depan, tak terkecuali pada Taeyong dan Jaehyun

Suara yang menderu keras memenuhi telinganya, Taeyong mencengkram kursinya kala melihat adegan pembunuhan. Dirinya kalang kabut karena tak menyadari genre film ini

Sungguh Taeyong kini merutuki kebodohannya karena ceroboh tak sempat memeriksa genre film ini. Jika sejak awal tahu bila genre film ini adalah horor, lebih baik ia tak melihatnya. Mendengar cerita horor saja sudah membuatnya ketakutan, apalagi kini melihat illustrasinya

Peluh keringatnya membasahi dahinya, tangannya semakin erat mencengkram kursi kala suara teriakan wanita di tangkap oleh telinganya. Bibirnya yang bergerak merapalkan beberapa doa, serta meyakinkan diri untuk melawan ketakutannya

Jaehyun yang menyadari ada yang janggal dari Taeyong kemudian menatapnya

'Oh, dia sedang ketakutan'ㅡ Jaehyun

Entahlah, rasanya melihat Taeyong ketakutan lebih seru di bandingkan menatap layar lebar di hadapannya. Senyum yang amat tipis terpatri di paras yunaninya. Jika orang lain melihat senyuman itu, mungkin akan langsung terpesona dalam pandangan pertama

STEPBROTHER🔞 [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang