Tok... tok... tok...
"Masuk"
Ceklek
Mingyu membungkuk hormat, "Tuan anda memanggil saya?" Ujarnya sopan
Jaehyun masih menatap ipad di tangannya. Pria tampan itu sedang duduk di kursi kebanggaannya pagi ini. Masih sibuk mengerjakan file-file yang rusak kemarin akibat ulah seseorang, dan dirinya hanya tertidur selama 3 jam sejak semalam. Jari jemari lentiknya masih fokus mengusap layar tipis di genggamannya
Pria tampan itu menghentikan kegiatannya setelah 5 menit, kemudian berpikir sejenak menatap pintu ruang kerjanya
Pria tampan itu memijat pangkal hidungnya, "Keluarkan Taeyong, beri dia makan dan obat" Seusai mengatakannya, Jaehyun melanjutkan kembali kegiatannya
Awalnya Mingyu bingung dan mencoba mencerna ucapan Jaehyun, namun kini dirinya paham. "Baik tuan" Mingyu berjalan mundur setelah membungkuk hormat lalu pergi meninggalkan tempat Jaehyun
Selama perjalanan menuju gudang, ucapan yang di katakan Jaehyun terngiang-ngiang di kepalanya. Seolah-olah ucapan Jaehyun telah terekam di dalam otaknya.
"Keluarkan Taeyong, beri dia makan dan obat"
Mingyu tak mengerti pola pikir tuannya itu. Bukannya semalam dirinya menyuruh siapa pun untuk tak memberi Taeyong makan dan minum. Dan hukuman Taeyong bukankah seminggu? Namun hukumannya itu seketika menjadi semalam dalam sekejap
Tuan tidak seperti biasanya mengubah pikirannya begitu cepat, ada yang berubah dari dirinyaㅡ Mingyu
"Aneh" Gumam pelan Mingyu, dan tanpa sadar dirinya telah berada di depan pintu gudang. Menarik nafas dalam-dalam kemudian mengetuknya
Tok... tok... tok...
Tak terdengar adanya jawaban, Mingyu memberanikan diri membuka pintu itu
Ceklek
Manik matanya menangkap pria manis sedang meringkuk memeluk kedua lututnya di lantai, namun ada selimut di tubuh mungilnya. Mingyu berjalan mendekat pada pria manis itu, kemudian mengguncang pelan tubuh Taeyong dan hal itu berhasil membuat sang namja melengguh
"Ah Mingyu-ssi?" Ucap parau Taeyong kemudian membenahi posisinya menjadi duduk
"Mari saya antar ke kamar, hukuman anda telah selesai" Mingyu membantu sang namja untuk bangkit dari duduknya. "Tapi hukumanku bukankah seminggu?"
"Tuan Jaehyun menarik hukumannya. Mari saya antar" Mingyu menuntun tubuh Taeyong yang sedikit lemas di karenakan belum makan apapun sejak siang kemarin
"Terimakasih" Lirih Taeyong. Kemudian mereka berdua pergi menuju kamar Taeyong di lantai 2
Taeyong telah berada di ranjang kesayangannya dan sedang membaringkan tubuhnya. Namja manis itu mengaduh kesakitan saat lebam pipi miliknya bersentuhan dengan ranjangnya, "Ah..."
"Sakit sekali" Monolognya sembari memegangi lebam pipinya
Tok... tok... tok...
Taeyong gugup saat ada suara ketukan dari pintunya. Taeyong takut apabila yang mengetuk itu hyungnya dan akan memarahinya kembali. Rasa cemas kini menyelimuti diri sang namja manis
Namun disaat akan membuka suara, suara seseorang di luar kamar mengintrupsinya, "Tuan muda Taeyong, ini saya bibi Kim" Ah... rasanya sangat lega Taeyong saat mendengar jika itu bibi Kim
"Masuk saja bi"
Ceklek
Tanpa ragu wanita paruh baya itu mendekatkan dirinya pada Taeyong sembari membawa nampan di tangannya. "Ada apa bi?" Tanya sang namja dengan mata bobanya
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPBROTHER🔞 [Jaeyong]
Roman d'amourJAEYONG AREA!! * Jung Jaehyun dan Lee Taeyong sudah hidup bersama sejak kecil sebagai kakak adik tapi hubungan mereka tidak layaknya orang pada umumnya.... Baca dulu sapa tau menarik ;) 🔞🔞🔞🔞 homopobic jangan baca!! Book khusus JAEYONG