20

2.9K 176 4
                                    

CTARRRR!!!

CTARR!!!!

Seorang pria bertubuh tegap dengan wajah garang dan tanpa belas kasihannya, mencambuki pria mungil yang meringkuk di lantai. Tubuh mungilnya yang memiliki memar ke unguan, serta lecet dan sedikit darah mengalir di sekujur tubuhnya

Sedangkan di sudut ruangan seorang wanita cantik menangis meraung-raung menatap kejadian di depan matanya. Dimana seorang anak berusia 7 tahun di aniaya dengan brutalnya menggunakan pecutan cambuk

"HENTIKAANNN ITU hiks... Kumohonnn. Jangan mencambuknya lagiii hiks..." Wanita itu memohon dengan sangat pada pria bertubuh kokoh itu

Permohonan wanita itu berhasil membuat pria itu menghentikan kegiatannya. Matanya yang memincing tajam menatap seorang bocah kecil yang meringkuk ketakutan. Tak sudi dan tak akan pernah dirinya untuk menghentikan cambukan itu. Dirinya akan menghentikan perbuatan kejinya jika dia mau mengubah pemikiran dan ucapannya itu

"KATAKAN PADANYA UNTUK MENARIK UCAPANNYA ITU!!! MAKA AKAN KU HENTIKAN SAMPAI SINI!" Bentaknya hebat

"Tarik ucapanmu hiks... eomma mohon hiks..."

Anak kecil yang meringkuk itu kemudian mendongakkan wajahnya, menatap kedua orang dewasa itu secara bergantian. "Tidak eomma hiks... memang itulah kenyataannya hiks... aku hanya ingin berkata jujur"

Wanita itu menggeleng kepalanya hebat setelah mendengar penuturan bocah itu. Seharusnya dia tidak mengucapkan kalimat yang membuat pria itu emosi. Ini seperti menyiramkan minyak pada api

CTARRR!!!

CTARRR!!!

"KAU BUKAN ANAKKU!! KAU IBLISS YANG MENJELMA MENJADI PUTRAKU!! KAU DENGAR ITU?!!! DIA INI BUKAN PUTRAKU, TAPI DIA INI IBLIS!! KEMBALIKAN PUTRAKUUU!!"

CTARRRR!!!

"Hentikan kumohon hiks... dia putra kita hiks... buka matamu, dia putra kita. Dia...









































Jaehyunie kita Chanyeol, dia Jaehyun kesayangan kita, kebanggan kita" Ujar wanita itu mencoba yang menenangkan Chanyeol

Sedikit luluh akan ucapan wanita itu, Chanyeol pun membuang cambuknya kesembarang tempat, kemudian pergi meninggalkan keduanya

Tap

Tap

Tap

Brakk

Setelah punggung Chanyeol menghilang dari balik pintu, wanita cantik nan anggun yang sedari tadi berada di sudut ruangan, kemudian membantu putranya bangkit. Awalnya sedikit kesulitan karena kaki  Jaehyun yang tak mampu menopang bobotnya, namun perlahan-lahan Jaehyun bisa menggerakan kakinya walaupun tak seimbang

"Jaehyunie dengarkan eomma" Jaehyun menatap serius kedua manik sang ibu dengan sayu, tersirat rasa khawatir dan gelisah di kedua mata legam itu

"Jaehyun tidak boleh mengatakan seperti itu lagi, mengerti? Appa sangat menyayangi kita, hanya saja pikirannya yang sedang kalut membuatnya mudah emosi" Jelas panjang lebarnya mencoba memberi pengertian sanga anak untuk tak membenci ayah kandungnya

"Tapi Jaehyun hanya mengatakan yang sebenarnya eomma" Matanya terlihat sendu memandang sang ibu

Jari lentik sang ibu mengusap bulir air mata yang tersisa di pipi putranya, kemudian tersenyum teduh. "Kali ini tolong dengarkan eomma okey? Jaehyun adalah anak baik kan?"

STEPBROTHER🔞 [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang