15

3.1K 210 1
                                    

Tik... tok... tik... tok...

Di ruangan yang luas dan bernuansa hitam itu hanya ada keheningan. Detingan jarum jam bahkan menjadi backsound keheningan keduanya

Namja mungil yang sedari tadi merasa gugup di sofa hanya dapat memilin ujung pakaiannya serta menundukkan kepalanya. Merasa takut apa yang akan di lakukan Jaehyun berikutnya. Sesekali mata bobanya melirik Jaehyun yang tengah sibuk dengan setumpuk kertas yang mungkin tak akan pernah dimengerti oleh Taeyong

Ya, kini Taeyong berada di ruang kantor Jaehyun. Jaehyun sendiri yang menarik paksa dirinya, padahal namja manis itu masih memiliki jadwal kelas yang harus di hadiri. Dan sekali lagi dirinya membolos

Srek... srek...

Tangan kokoh milik Jaehyun sibuk memilah berkas yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Kemudian kacamata baca bertengker dengan apiknya di tulang hidungnya. Kaki kekarnya yang bertumpu pada kaki lainnya, sedangkan tangan kirinya ia letakkan di atas meja. Sungguh pemandangan yang sangat elegan seperti seorang bangsawan

Sungguh kini Taeyong sangat bosan. Sudah dua jam ia duduk diam di sofa tanpa melakukan apapun

Jika ia disini hanya disuruh duduk dan diam saja, lebih baik Taeyong mengikuti kelas di kampus

Jaehyun yang menyadari gerak gerik tak nyaman Taeyong pun membuka suara, "Jika kau lapar minta saja pada Mingyu" Ujarnya tanpa menatap Taeyong sedikit pun

"Eumm tidak hyung" ucap Taeyong takut-takut

"Lalu?" Kini Jaehyun menatap Taeyong dengan alis terangkat satu, menandakan bingung

"J-jika aku hanya duduk diam seperti ini, lebih baik a-aku kembali ke kampus" Gugupnya

"Katakan jika kau ingin pekerjaan. Kemari, pijat pundakku"

"E-eh?" Pekik bingung sang namja manis. Namun sedetik kemudian dirinya menghampiri Jaehyun di kala Jaehyun menatapnya dengan tajam

Dengan pelan dan kehati-hatian, Taeyong meletakkan kedua tangannya pada pundak Jaehyun yang dibalut jas hitam

Sensasi pertama kali yang di rasakan namja manis ketika menyentuk pundak Jaehyun adalah kokoh, padat, dan keras

"Pijat!" Titahnya namun dirinya tak berhenti dari kegiatannya memandangi kertas

"B-baik hyung"

Taeyong pun mulai memijat pundak kokoh Jaehyun. Taeyong memijat sangat pelan. Oh tidak bisa dikatakan memijat pula, karena Taeyong memijat tanpa tenaga dan itu seperti meraba-raba(?)

Tak merasakan apa-apa pada pijatan Taeyong, Jaehyun pun memutar kursi kebanggaannya menghadap Taeyong. "Kenapa tidak menekannya? Kau tidak memiliki tenaga?"

"Eh? Tidak, hanya saja aku takut bila hyung akan kesakitan" cicitnya seperti bergumam, namun masih dapat didengar Jaehyun

"Kau pikir aku akan mudah kesakitan?"

"Tidak hyung!" Sergah Taeyong cepat sembari menggeleng kecil kepalanya, memandangi kedua manik Jaehyun dengan mata bobanya

Jaehyun pun menghela nafasnya pelan, "Jika begitu kau pasti tak tahu caranya memijat"

"Aku taㅡ"

Bruk

Taeyong belum menyelesaikan kalimatnya pun ditarik paksa tangannya oleh Jaehyun. Dan berakhir dirinya duduk di pangkuan Jaehyun

"Hyung?"

"Diam. Akan kuajari bagaimana caranya memijat dengan benar" Jaehyun membalikan tubuh Taeyong, kemudian memijat pundak sempit Taeyong

STEPBROTHER🔞 [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang