Eps. 05

486 48 0
                                    

Malam pun tiba, semua member akan makan malam di restoran yang sudah mereka pesan. Tidak lupa juga mereka mengajak kekasih mereka dan juga IU serta Soyeon.

Awalnya semua lancar, mereka makan sambil bersenda gurau sampai Soyeon membisikkan sesuatu ke Suga dan mereka berdua keluar.

"Ada apa?" tanya Suga begitu mereka di luar.

Soyeon menggenggam kedua tangannya sendiri, "Hmm... Nee, aku ingin mengatakan sesuatu padamu."

"Mianhae." ucap Suga, dia sudah tahu apa yang akan dikatakan Soyeon, jadi dia tidak akan membiarkannya mengatakan itu.

"Eh?"

"Kau menyukaiku kan? Aku minta maaf, tapi aku tidak bisa menerima perasaanmu itu."

"Wae?! Apa kau menyukai IU eonni?"

"Entahlah, aku hanya tidak bisa menyakiti kalian berdua. Hatiku masih menyukai orang lain dan aku tidak mau menjadikan salah satu dari kalian sebagai pelarianku."

Mendengar itu Soyeon mulai menangis, Suga yang melihatnya pun jadi tidak tega dan perlahan memeluknya, "Mianhae, mulai sekarang carilah pria yang bisa mencintaimu."

Tangan Soyeon perlahan bergerak untuk membalas pelukan Suga, "Oppa, kau adalah cinta pertamaku."

"Cinta pertama bukan berarti bisa dimiliki, Soyeon-sii."

"Nee, bisakah aku mengatakan ini untuk terakhir kalinya saja? Sebelum aku bisa membuka hati lagi untuk yang lain."

Suga mempereratkan pelukan mereka, "Katakanlah jika itu syaratnya."

"Hiks... Saranghae, Suga oppa! Aku tidak akan melupakan perasaan ini dan kau akan tetap menjadi cinta pertamaku selamanya."

"Kamsahamnida, Soyeon-sii."

Sekitar 15 menit berlalu, Suga dan Soyeon melepaskannya pelukan mereka, "Tersenyum, Soyeon-sii! Kau cantik jika tersenyum."

Mendengarnya Soyeon tersenyum, "Nee, bisa antar aku ke hotel? Aku akan pulang ke Korea."

"Jinjja? Bukankah kau akan melihat konser BTS?"

"Manajerku menelpon, dia menyuruhku pulang karena masih ada pekerjaan."

Suga menjitak pelan kening Soyeon, "Anak nakal! Kajja, aku akan mengantarmu ke bandara juga."

Sekarang beban Suga agak hilang sedikit setelah Soyeon dengan dewasanya menerima keputusannya. Saat mengantar Soyeon ke bandara, itu menjadi akhir dari Soyeon yang akan berhenti mengejarnya.

"Entahlah, aku hanya tidak bisa menyakiti kalian berdua. Hatiku masih menyukai orang lain dan aku tidak mau menjadikan salah satu dari kalian sebagai pelarianku."

Ketika pesawat Soyeon sudah lepas landas, dia kembali teringat dengan pernyataan Suga tadi, "Suga oppa, kuharap kau bisa melepas bebanmu itu. Kurasa, IU eonni tidak akan bisa menyerah jika kau mengatakan itu padanya. Semoga dia bisa mendapatkanmu!" batinnya.

-

Hari berlalu begitu cepat, konser juga berjalan lancar. Namun, jauh dari itu semua, Suga kini agak menjauh dari IU. Setelah dia tahu bahwa wanita itu juga menyukainya, ada perasaan bingung, khawatir, dan gelisah yang dia rasakan.

"IU sunbaenim, bagaimana jika ikut kami minum untuk merayakan suksesnya konser ini?" tanya Jungkook.

"Tentu, aku juga bosan jika sendiri di hotel." jawab IU, dia berusaha ceria ketika sadar Suga memang menjauhinya.

"Kajja! Kita sudah dapat izin dari manajernim!" ucap RM dengan semangatnya.

Tanpa disadari IU dan Suga, ternyata Jin menyadari adanya kerenggangannya antara mereka. Dia pun menyuruh Mina untuk berjalan bersama IU, sedangkan dia bersama Suga yang berada di paling belakang.

"Yak! Kau menolak Soyeon malam itu, apa kau juga menolak IU-sii?"

"Aniyo, sejak malam itu aku berpikir untuk menjauhinya, agar dia tidak menyimpan perasaan seperti Soyeon."

"Kurasa, perasaannya bahkan lebih besar dari Soyeon. Dengar, kau hanya bingung! Tenangkan dirimu dan kau pasti mendapat jawaban dari hatimu nanti."

"Jinjja?"

"Aku hyungmu kan? Dengarkan saja, aku tau kau menyukainya sebagai IU bukan Arin!" Suga mengangguk, kemudian Jin pergi menghampiri kekasihnya itu, "Arin-ah, kumohon bantu Yoongi menyadari perasaannya itu." lanjutnya dalam hati.

Mereka kemudian memasuki mobil masing-masing, lalu pergi menuju tempat yang sudah Jin pesan. Perlu waktu selama 30 menit untuk sampai di sana, mereka kemudian memasuki ruangan yang sudah disiapkan.

Awalnya semua baik-baik saja, sampai beberapa dari mereka mulai mabuk. Salah satunya IU, "Cukup! Kau sudah mabuk!" ucap Suga menahan gelas yang akan IU minum.

"Waeyo?! Kenapa kau peduli aku mabuk atau tidak setelah kau menjauhiku?!"

Semua orang yang awalnya sibuk sendiri sekarang memperhatikan mereka, bahkan yang sudah mabuk pun ikut menatap ke arah mereka berdua.

"Akan kuantar kau pulang." ucap Suga memegang pundak IU.

"Lepaskan! Apa malam itu kau dan Soyeon berpacaran sampai menjauhiku? Katakan!"

Us (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang