Eps. 16

464 39 0
                                    

Sudah sejam mereka menunggu, akhirnya dokter keluar setelah memeriksa IU, "Apa ada keluarga dari pasien?"

"Bagaimana keadaannya, dok?" tanya Suga segera menghampiri dokternya.

"Kau kekasihnya ya?" tanya dokter itu diangguki Suga. "Nee, ada 2 berita. Kau akan menjadi ayah, tapi ada satu anak yang meninggal karena kecelakaan itu."

Mata Suga melebar, dia akan jadi ayah? Tapi dia kehilangan anaknya?

"Maksudnya, IU-sii hamil?" tanya Jin diangguki dokter.

"Kembar 3 tapi karena dia terjatuh tadi, satu anaknya tidak selamat. Kami akan melakukan operasi untuk mengangkat satu janinnya." jelas dokternya.

Suga terduduk lemas, sedih dan bahagia menjadi satu sekarang. Dia sedih kehilangan satu anaknya tapi, dia juga senang karena masih ada 2 anaknya yang selamat.

"Suga hyung, kuatlah!" ucap RM memberinya semangat. "Kau harus kuat untuk tetap membuat IU noona tersenyum nanti."

"Suga-sii, mianhae!" ucap si manajer. "Aku ingin kau tau kabar kehamilannya kemarin tapi... IU-sii melarangnya untuk membuat kejutan saat kau pulang."

"Andai aku tau lebih awal, aku pasti akan menjaganya." ucap Suga menangis.

Karena harus segera ditangani, Suga langsung menandatangani surat operasinya. Ketika suster memberikan anaknya yang masih berbentuk janin, Suga kembali menangis. Dia merasa bersalah karena tidak bisa menjaga anaknya yang belum lahir itu, bahkan hari itu juga pemakaman anaknya dilakukan.

"Hyung, ayo kembali ke rumah sakit?" ajak V menepuk pundak Suga. "Yerin-ah menghubungiku, IU noona sudah sadar dan dia mencarimu."

Suga menghampiri makam anaknya itu, lalu mencium batu nisannya, "Appa menyayangimu, bahagia di sana ya, nak?"

-

IU tidak berhenti menangis setelah diberitahu Momo kalau dia kehilangan satu anaknya, selain itu dia juga takut Suga akan marah karena sudah merahasiakannya dan akhirnya tahu tentang kehamilannya dengan cara seperti ini.

"Momo-ah!" panggil J-Hope begitu mereka tiba di rumah sakit.

"Eonni, Suga oppa sudah datang." ucap Momo yang sedang memeluknya.

IU menoleh melihatnya, lalu dia menundukkan kepalanya karena takut bertatapan dengannya. Jin dan RM yang paham kalau mereka perlu bicara berdua langsung mengajak yang lain keluar, kemudian menutup pintunya.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Suga duduk di sampingnya, lalu menarik dagu kekasihnya itu. "Jangan menangis! Tidak baik untuk kedua anak kita yang lain, bahkan kakak mereka pasti akan sedih juga melihat eommanya menangis."

"Huaa!!" tangisan IU meledak begitu mendengar ucapan Suga, dia langsung memeluknya dengan erat. "Yoongi-ah, mian!"

"Aigoo! Sejak kapan foto pemakaman anak Suga hyung dan IU noona tersebar?!" tanya J-Hope terkejut melihat berita di HPnya.

"Yak! Pasti ini paparazi atau Army yang sedang berkunjung ke makam lain, lalu mereka melihat kita." jawab Jin ikut melihat beritanya.

TRIING

"Bang Pdnim menelpon." ucap RM mengangkat teleponnya.

Kadang mereka lelah karena privasi mereka ada yang bocor, seperti sekarang. Meski banyak yang prihatin tapi suasana duka ini harusnya membuat IU dan Suga mendapatkan ruang sendiri untuk bersedih, tapi mengingat bahwa mereka adalah idol, mereka harus tahu apa konsekuensinya.

Agensi IU dan Suga langsung membuat rencana untuk memberikan kabar pernikahan mereka, lagipula IU sudah hamil jadi Suga harus menikahinya. Bahkan konser mereka di Daegu diundur untuk ini dan orangtua mereka juga dipanggil untuk menetapkan tanggalnya.

"Hyung, noona, agensi akan mengumumkan pernikahan kalian." ucap RM begitu IU sudah tenang dan sedang makan disuapi Suga.

"Beritanya melesat dengan cepat ya?" ucap Suga mematikan TVnya, bahkan kabar keguguran IU ini sudah sampai di berita TV. "Kapan dilakukan?"

"Kita bisa lakukan di sini, jika IU noona ingin ikut besok." jawab RM menjelaskan. "Akan ada CEO agensi kita, manajer, dan kalian."

"Aku akan ikut." ucap IU tanpa berpikir panjang.

"Jinjja? Kau masih harus istirahat." ucap Suga mengelus tangannya.

"Kita harus melakukannya bersama, lagipula itu dilakukan di sini kan?" IU berusaha meyakinkannya.

Suga akhirnya menurutinya, lalu RM meninggalkan mereka. Yang lain juga sudah pulang, mereka tahu Suga perlu waktu berdua dengan IU untuk menghiburnya.

"Eh, kau tidak pulang?" tanya IU terbangun, hari sudah malam dan Suga masih di sana untuk menemaninya.

"Yak! Kenapa kau bangun?" tanya Suga menghampirinya. "Aku akan menjagamu, jadi tidurlah."

"Nee, kau kenapa? Kau terlihat gelisah."

"Aniyo, aku hanya tidak mau kau dan anak kita kenapa-kenapa."

"Jinjja?"

Us (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang