"Duduklah Tuan Kim" ujar sang dokter. Jungkook sedang berbaring disana. Diam.
"Apa ada sesuatu, Samcheon?" Tanya Taehyung was-was
"Tidak ada. Aku dengar dari Jungkook kau akan masuk ke dalam ruang operasi"
Taehyung mengangguk, "Kami sudah membicarakannya"
"Operasi pada laki-laki cukup rumit dan memakan waktu yang lebih lama dari wanita. Kemungkinan kehilangam banyak darahpun bisa terjadi" jelas sang dokter, "Aku harap kau bersabar, menjaga emosimu dan tidak memarahi orang-orang yang akan bekerja di dalam sana nanti" kekehnya kemudian.
Taehyung mengernyitkan dahinya, "Samcheon memanggilku hanya untuk mengatakan ini?"
Sang Dokter mengangguk, "Para bawahanku sepertinya cukup trauma dengan operasi Seokjin, Wonwoo, dan Jimin. Mereka dimarahi habis-habisan oleh Namjoon, Mingyu, dan Yoongi karena diangggap terlalu lambat. Aku sampai harus memarahi ketiganya agar bawahanku bisa konsentrasi menyelesaikan operasi itu. Untung saja Jungkook masih harus menunggu sejam lagi sampai kontraksi penuhnya. Jadi aku masih bisa berbicara padamu"
"Kenapa hanya aku?"
"Karena kau yang paling berbahaya, aku tidak ingin mati cepat!" jawab sang dokter terbahak, "Aku masih bisa memarahi saudaramu yang lain, tapi tidak denganmu. Salah bicara saja nyawa kami pasti melayang di dalam sana, jadi aku harus bicara lebih awal padamu untuk berjaga-jaga"
"Aku tidak sejahat itu samcheon" elak Taehyung
"Dad?" Panggilan Jungkook mengalihkan pembicaraan mereka.
"Masih sakit, baby?" Tanya Taehyung sambil berjalan meraih tangan Jungkook yang sudah terulur padanya
"Sakitnya masih datang dan pergi, Dad" jawab Jungkook
"Kau bisa berjalan sedikit untuk mempercepat kontraksinya Kookie" saran sang dokter.
"Aku akan mencobanya Samcheon"
"Ajak suamimu, supaya dia bisa menjagamu, hitung-hitung belajar sedikit kesabaran juga" sindir sang dokter sambil terkekeh. Taehyung sudah menatapnya melotot.
"Menyebalkan!" Suho langsung terbahak."Kau sudah siap Kookie?" Tanya sang dokter. Jungkook mengangguk, "Taehyung akan menyusulmu sebentar lagi, dia harus membersihkan diri dulu"
Jungkook terkekeh pelan, "Aku tahu Samcheon"
"Kau pasti bisa melaluinya, Son"
"Terima kasih, Samcheon"****
Dua jam berlalu sejak operasi Jungkook dimulai namun belum ada tanda-tanda jika operasinya sudah selesai.
"Apa semua baik-baik saja Channie? Kenapa lama sekali? Padahal bayinya sudah keluar 30 menit yang lalu" Tanya Baekhyun khawatir.
"Tunggulah sebentar lagi Baekkie" ujar Chanyeol
Lima belas menit kemudian lampu tanda operasi akhirnya mati.
"Sudah selesai!" Pekik Baekhyun senang.
Pintu ruangan itu terbuka, Taehyung keluar dengan wajah yang ditekuk. Tak lama sang dokter yang adalah sepupu Baekhyun keluar sambil terkekeh.
"Suho hyung.."
"Kan sudah kubilang, prosesnya lebih lama dari yang kau kira. Mulutmu tidak membantu jalannya operasi, ayah muda!" Ujar Suho terbahak sambil menepuk pundak Taehyung.
"Kelinci nakal itu, akan kuhukum nanti! Sial!" Kesal Taehyung. Baekhyun dan Chanyeol mendekat.
"Apa yang terjadi?" Tanya Baekhyun penasaran.
Suho semakin terbahak, "Anakmu dipukul mulutnya oleh Jungkook karena terlalu banyak protes! Menantu termudamu memang yang paling terbaik!""Kenapa lama sekali?" Taehyung mulai protes, bayinya belum juga keluar padahal sudah 1 jam berlalu sejak operasinya dimulai
"Jangan memulainya, Dad" ujar Jungkook
"Aku hanya bertanya" bela Taehyung
"Pegang saja tanganku dan diam. Jangan menganggu konsentrasi mereka jika ingin baby cepat keluar" Suho yang melihat hal itu hanya terkekeh. Jungkook mengontrol Taehyung dengan baik seperti permintaannya.
"Bagaimana rasanya dibelah, Baby?" Tanya Taehyung penasaran
"Geli" kekeh Jungkook, "Kau mau mencobanya?"
Taehyung langsung menggeleng, "Aku tidak suka seseorang melukai tubuhku"
"Aku juga tidak menginginkannya, Tuan Muda Kim. Tapi jika mereka tidak membelah perutku bagaimana putramu bisa keluar?" Suho terkekeh pelan.
Setengah jam kemudian sebuah tangisan yang mereka tunggu-tunggupun terdengar.
"Woah, tampannya cucu halbe!" Ujar Suho kagum.
Taehyung menatap sang putra dengan mata berbinar. Tangannya menggenggam tangan Jungkook erat, "Kau berhasil baby! Bocah kecil itu sudah keluar! Terima kasih baby! Terima kasih sudah menjaganya selama 9 bulan! Terima kasih!" Pekik Taehyung sambil mengecup seluruh permukaan wajah Jungkook.
Jungkook terkekeh senang, "Sekarang tugasmu untuk menjaga kami berdua, Dad. Bayimu sudah tidak satu lagi"
"Bayi besarku sudah berganti nama menjadi Mommy" goda Taehyung
"Ish! Kau ini!"
"Terima kasih baby! Sungguh!" Ujar Taehyung penuh haru sambil menatap istrinya.
"Sama-sama, Dad" Jungkook meraih leher Taehyung mendekat kemudian memeluknya.
Wajah putra Taehyung dan Jungkook benar-benar sempurna sungguh perpaduan yang sangat pas antara wajah Taehyung dan Jungkook. Anak ini bahkan sudah punya wajah yang begitu rupawan layaknya seorang dewa. Bibir tipis, mata bulat, serta pipi chubby menggemaskan dari Jungkook. Hidung mancung, alis yang tertata rapi serta rambut hitam legam dari Taehyung. Semua orang yang ada disana terpana karena wajah bayi itu.
"Wah, tampan sekali!" Bisik salah seorang perawat yang sedang membersihkan bayi itu dari darah Jungkook.
"Aku akan menjahit perutmu, Kookie" ujar Suho, Jungkook mengangguk
"Apa ini akan lama Samcheon?" Tanya Taehyung.
"Dad..."
"Aku hanya bertanya!" Tegas Taehyung, "Prosesnya lama sekali! Jadi aku hanya ingin memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjahit lukamu!" Jungkook tahu Taehyung sudah mulai kehilangan kesabarannya. Terbaca jelas dari raut wajah pria itu.
"Dengan luka yang cukup besar, aku rasa sekitar 30 menit" jelas Suho
"Apa aku bisa sambil memeluk baby, Samcheon?" Tanya Jungkook
"Setelah mereka selesai membersihkannya"
"Assa!" Pekik Jungkook senang, "Aku sudah tidak sabar melihat wajahnya" kekehnya
Taehyung hanya diam, jujur dia lebih mengkhawatirkan Jungkook sekarang karena darah yang keluar selama satu setengah jam tadi tidak bisa dibilang sedikit. Apalagi mereka cukup kesulitan menarik putranya keluar karena posisi anak itu cukup menyulitkan. Taehyung hanya menatap cara kerja Suho, bahkan dia tidak sadar jika putranya sudah ada dalam gendongan Jungkook.
"Pastikan kau menjahitnya dengan rapi, Samcheon. Aku tidak ingin ada kesalahan sedikitpun. Kau tahu betapa berharganya istriku bukan? Jadi lakukan yang terbaik jika masih ingin keluar dengan selamat dari ruangan ini" Suho menghembuskan napasnya kesal. Taehyung memang tidak marah-marah dan berteriak seperti ketiga saudaranya, tapi ancamannya berhasil membuat semua orang yang berada disana pucat pasi.
"Daddy..."
PLAKK! PLAKK! PLAKK!
Jungkook memukul mulut Taehyung tiga kali, tidak sakit memang tapi tetap saja membuat semua orang yang ada disana menahan napas terkejut. Taehyungpun merasakan hal yang sama
"Aku kan sudah mengatakannya dari tadi Tuan Muda Kim. Berhentilah menganggu konsentrasi mereka. Kau mau aku mati kehabisan darah, eoh? Kau ini! Lihat, mereka ketakutan karena ancamanmu!" Ujar Jungkook kesal, tangannya sedang mengelus punggung sang putra yang menelungkup diatas dadanya.
Taehyung kesal dan malu tentu saja, bagaimana bisa Jungkook memukul mulutnya seperti itu di depan semua orang. Hei, dia adalah Kim Taehyung. Pria paling ditakuti karena kekuasaannya. Harga dirinya seperti direndahkan saat ini. Dia menatap Jungkook tajam, "Kau.."
"Apa?" Tantang Jungkook yang juga sudah menatap Taehyung datar, "Suster, bisa tolong angkat putraku? Dia sudah kedinginan" ujar Jungkook tanpa melepaskan tatapan matanya dari Taehyung, seorang suster yang cukup senior langsung mengambil bayi kecil itu.
"Aku baru melahirkan putramu dan kau ingin mengajakku bertengkar, Kim Taehyung-ssi?" Desis Jungkook.
"Akan kuberi kau pelajaran nanti!" Ancam Taehyung sambil berbisik. Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan diantara mereka berdua. Taehyung dan Jungkook sudah bergenggaman tangan erat walau tidak saling memandang satu sama lain.
Suho yang melihat itu hanya bisa menggeleng heran, "Pasangan yang unik. Bertengkarpun tetap melakukan skinship. Dasar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE BUNNY GUARD (SEASON 1 END) ✔ --- EVERLAST MY GUARD (SEASON 2)
FanfictionSaat seorang mafia tak tersentuh berhati iblis berubah karena bodyguard barunya. Seekor kelinci berotot dan bertato yang sangat kontras dengan wajahnya yang menggemaskan. "Orang lain boleh takut pada tatomu dan keahlianmu, tapi tidak denganku kelinc...