Chapter 4

4K 405 10
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Bukan tidak bahagia bila mendapat suami yang memiliki sikap posesif yang menjadi, akan tetapi, kalau selalu begini, bisa-bisa rasa kesal akan memenuhi isi hati."

©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©

"Sayang!"

Aresha berdecak mendengar kesekian kalinya sang suami berteriak lebih dari tiga kali dibalik gerbang yang menjulang tinggi dibelakangnya.

Akang Mamat terkekeh melihat sikap bucin Arkanza pada Aresha.

"Neng geulis, dari tadi di panggil suami kok gak masuk ke dalam?" tanya Bu Indra seraya tertawa kecil.

Aresha memilih ayam segar untuk di masukkan ke dalam plastik, kemudian berkata, "Mas Arka emang gitu Bu In, heboh kalau pagi-pagi."

Akang Mamat menatap Aresha dengan mata jahilnya. "Neng Resha gak kasih jatah ya?"

Aresha mengerutkan keningnya, "Jatah apaan Kang?"

Bu Indra, Bu Diyah, dan Bu Putri tertawa. "Neng geulis gak tau jatah buat suami?" tanya Bu Indra setelah menetralkan tawanya.

Aresha terdiam, kemudian tersenyum senang. "Tau! Jatah tiap pagi, siang, sama malem Resha selalu berikan sama Mas Arka," jelasnya membuat Akang Mamat, Bu Indra, Bu Diyah, dan Bu Putri tercengang. Beruntung yang ada hanya mereka saja, tidak ada Ibu-ibu lainnya yang berbelanja. Sungguh, Aresha sangat frontal sekali!

"Udah kayak minum obat, 3 kali sehari," gumam Akang Mamat yang masih bisa didengar Aresha.

"Bukan minum obat Kang, tapi makan. Resha selalu siapkan makan buat Mas Arka saat pagi, siang, sama malem," paparnya dengan wajah polosnya, membuat keempat orang tersebut melongo melihat Aresha yang malah dengan santainya memasukkan semua belanjaannya ke dalam plastik.

Aresha mendongak menatap keempat orang yang tiba-tiba terdiam. "Kenapa? Ada yang salah?" tanyanya menimbulkan gelengan serempak keempat orang tersebut.

"Nih Kang, kembaliannya ambil aja," ujarnya membuat Akang Mamat tersenyum seraya menerima uang yang diberikan Aresha.

"Itu aja belanjannya Neng?" tanya Akang Mamat saat Aresha ingin beranjak pergi.

Aresha tersenyum kemudian mengangguk, "Iya Kang, makasih ya, Ibu-ibu Resha pamit masuk kedalem," pamitnya diangguki ketiga Ibu-ibu tersebut.

Wa'alaikumsalam My Possessive Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang