Chapter 9

3.1K 344 3
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Bukan hanya kebahagiaan saja yang kini dirasakan, akan tetapi, keharmonisan dalam rumah tangga yang kini tercipta dalam hidupnya."

©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©

Hari ini semua orang berkumpul di taman belakang rumah Arkanza dan Aresha, karena mengingat Aresha sudah sembuh dari sakit demamnya, Arkanza merayakan pesta kecil-kecilan untuk sang istri tercinta.

"Sayang! Ini kipasnya mana?!"

Adnan berteriak memanggil istrinya membuat Nabila berdecak seraya berdiri dan memberikan kipas pada Adnan.

"Ini! Dahlah Mas, aku mau bahas fashion sama Vio dan Resha, Mas Adnan gak usah ganggu," ujarnya dengan nada kesal, membuat Adnan berdecak.

"Ide lo kan ini Ka, masa kita dijadiin babu sama istri sendiri," sahut Ezra membuat Arkanza yang sedang memasukkan daging ke tusukan sate berhenti.

"Sebenarnya kalian itu cinta gak sih sama istri kalian?" tanya Arkanza kesal sendiri.

"Cintalah," sambung Adnan seraya mengipas sate yang berada di atas tempat pemanggangan.

"Kalau cinta yaudah, nikmati aja, toh mereka santai-santai begitu juga baru kali ini kan?"

Ezra mendengus, "Lo terlalu bucin sama Resha Ka, sumpah!"

Adnan berdecak, "Bener bangettt, geli gue lihatnya."

Arkanza tidak menyahut, ia sibuk menusukkan daging kedalam tusuk sate.

Pesta kecil-kecilan yang dibuat Arkanza yakni, memanggil sahabat, dan istri dari sahabatnya. Membakar sate, dan memanggang ikan kesukaan Aresha, Nabila, dan Vio.

Hari ini menjadi hari spesial karena hanya lelaki yang diperbolehkan memasak, sedangkan sang wanita bisa duduk-duduk santai seraya menikmati hembusan angin sejuk di belakang rumah megah tersebut.

"Ini boneka Adek!" seru Gibran menarik boneka beruang kecil dari tangan sang gadis.

Gadis kecil yang bernama Salsa tersebut menatap Gibran dengan berani. "Ini boneka Salsa!"

Aresha, Vio, dan Nabila menoleh pada kedua anak kecil yang terlihat bertengkar di dekat ayunan.

"Kenapa Abang?" tanya Aresha setelah mendekati putranya.

Gibran menoleh menatap sang Bunda. "Ini boneka Adek Bunda, tapi diambil sama dia!"

Vio tersenyum tipis melihat wajah menggemaskan Gibran, "Kalau Salsa kenapa?" tanya Vio pada putrinya.

Wa'alaikumsalam My Possessive Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang