Chapter 10 | End

5.5K 393 19
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Wa'alaikumsalam My Possessive Husband, terimakasih telah memberikan kasih sayang yang melimpah, bahkan dengan begitu tulus mencintai, tanpa memandang fisik yang dimiliki."

©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©

Arkanza tersenyum memandang wajah sang istri yang berada didada bidangnya, perasaan senang bercampur bahagia selalu Arkanza rasakan, disaat istrinya juga merasakan hal yang sama.

Tidak bisa dipungkiri, kesalahan di masa lalu yang membuatnya sampai begitu menyesal, karena membiarkan wanitanya harus berjuang sendiri membesarkan putranya, membuat dadanya sesak setiap mengingatnya.

Ujian silih berganti datang, bahkan membuatnya sampai berpisah dengan Aresha. Hanya satu kali saja Arkanza membiarkan istrinya menjauh, tidak untuk kedua kalinya. Sungguh, Arkanza sangat mencintai sang istri, tentunya karena Allah.

"Eugh, Mas Arka? Sudah bangun?" 

Arkanza terkesiap saat pipinya disentuh tangan lembut Aresha, ia menunduk dan semakin melebarkan senyumnya melihat wajah mengantuk istrinya. Kecupan hangat mendarat di kening Aresha, membuat sang empu sukses terkejut.

"Kenapa Mas?" tanya Aresha setelah menjauhkan diri dari Arkanza, mendongak menatap sang suami.

Arkanza menggeleng, kembali memeluk Aresha erat. Berkali-kali kecupan ia berikan di pucuk kepala sang istri.

"Kenapa sih Mas?" heran Aresha melihat tingkah manis Arkanza. Tolong yah, ini masih pagi. Dan ia juga baru bangun tadi, kalau disuguhkan dengan yang manis-manis, Aresha tidak sanggup melihatnya.

Suaminya terlalu tampan.

"Nanti mau ke pantai tidak sayang? Mas libur lagi nih," ujar Arkanza masih dengan posisi yang sama.

Aresha mendongak menatap netra Arkanza. "Libur lagi? Bukannya kemarin udah libur?"

Arkanza terkekeh, mencubit hidung Aresha gemas.

"Mas libur tiga hari."

Aresha melototkan matanya, mencubit perut Arkanza. "Ihhh Mas Arka! Dibilangin jangan seenaknya libur kerja, ini malah keenakan ambil libur tiga hari?!"

Arkanza memasang wajah kesakitan, menatap sendu Aresha. "Demi kamu juga, Mas hanya ingin menghabiskan waktu bersama."

Aresha berdecak, "Emang Mas Arka mau pergi kemana sih! Kalau pulang kerja juga masih ketemu Resha," ujar Aresha merasa tidak suka Arkanza mengatakan kalimat tersebut.

Wa'alaikumsalam My Possessive Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang