Bertemu

392 72 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Jeno menutup bagasi mobil yang penuh dengan bawaan berkemah mereka. "Sudah siap?" Ujarnya menghadap sang suami dan anaknya.

"Sudah!" Seru keduanya bersemangat, kemudian menyusul Jeno memasuki mobil.

Mobil putih berisikan Jeno, Haechan, dan Chenle mulai melaju membelah jalan menuju Daebudo setelah Jeno mengirim pesan kepada seseorang melalui ponselnya.

Selama perjalanan, mata Chenle mengarah pemandangan di balik kaca jendela namun pikirannya tidak ikut serta terbuai dengan indahnya pemandangan di hadapannya.

Isi kepalanya kini dipenuhi dengan pria jangkung yang umurnya kurang dari tiga bulan darinya. Memikirkan bagaimana caranya memperbaiki hubungan mereka, hubungan pertemanan mereka karena Chenle tidak berani berharap lebih pada pria itu, terlebih saat mengingat seseorang yang mengantar Jisung ke sekolah waktu itu dan sikap dingin pria tersebut sejak hari itu.

Chenle menghela napasnya dengan kencang, menimbulkan suara yang mengundang tatapan kedua ayahnya. Kedua pria dewasa itu saling memandang sebelum Jeno kembali fokus memperhatikan jalan.

"Bosan ya?" Tebak Jeno sambil kembali melirik Chenle sekilas melalui spion.

Mendengar itu, Chenle segera mengalihkan pandangannya ke dua ayahnya bergantian. Kepalanya menggeleng cepat. "Tidak, kok!" Bantahnya.

Haechan terkikik mendengar nada panik anaknya. "Bertahanlah. Setibanya di sana, kamu pasti akan senang karena punya teman baru." Bujuknya.

"Teman baru?"

"Oh? Papi belum beritahu?" Tanya Jeno sambil memandang suaminya sekilas.

Chenle menggeleng pelan, tentu saja kedua ayahnya tidak dapat melihatnya. Namun karena Chenle tak kunjung bersuara dan suaminya yang menunjukkan tanda bahwa dia belum memberitahu, Jeno mengambil kesimpulan sendiri bahwa diamnya Chenle karena belum tahu.

"Kita ke sana bertemu teman lama Papi dan Daddy, kebetulan mereka punya anak, jadi kamu tidak akan merasa bosan di sana." Jelas Jeno ditengah kegiatan menyetirnya.

"Ooh." Chenle pikir perjalanan kali ini khusus dirinya dan kedua ayahnya saja mengingat ini pertama kalinya ia pergi jauh setelah berencana menjadi anak angkat keluarga Lee.

Aah, bicara soal anak angkat, semua proses pengadopsian berjalan lancar. Beberapa hari yang lalu, tim pekerja sosial datang memantau untuk yang pertama kalinya. Tinggal satu kali lagi, maka status Chenle sebagai anak resmi sekaligus memiliki marga Lee akan dipertimbangkan kembali di pengadilan setelah mendapatkan hak asuh sementara selama 6 bulan.

Yah, mereka bisa sabar menunggu demi mendapatkan apa yang mereka impikan.

"Kita sampai." Suara Haechan membuyarkan lamunan Chenle. Tidak terasa, ia sudah tiba di kawasan yang tampak asri dengan pepohonan tinggi di sekitarnya. Tidak jauh dari tempat mobilnya berhenti, ada sebuah pantai yang terdapat beberapa karang di sana.

Meet To Be Together || 지천 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang