Rencana Liburan

416 66 39
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Jaemin baru selesai mandi, dirinya pun hendak bersiap berangkat kerja sekaligus menjemput Renjun. Saat sudah selesai dengan pakaian dan bawaannya, ponsel yang terletak di atas nakas ia raih. Dinyalakannya layar persegi tersebut hingga menampilkan sebuah notifikasi panggilan tak terjawab dari seseorang yang mampu membuat Jaemin bersemangat. Diteleponnya kontak tersebut sampai si tujuan mengangkatnya.

"Hei, lama kita tidak teleponan." Sapa Jaemin ceria.

"Hai. Kau sedang sibuk?"

"Tidak juga, aku baru mau pergi kerja. Ada apa?"

"Kau dan Renjun bisa ambil cuti?"

"Kapan?"

"Sabtu ini."

"Mungkin bisa, nanti kucoba ajukan. Tapi, untuk apa?"

"Aku ingin mengajakmu jalan berkemah, sudah lama kita tidak kumpul bareng."

"Ah, kau benar. Tapi aku akan membawa anakku ke sana, sekalian dia liburan setelah ujian. Bolehkah?"

"Oh, kau punya anak? Aku juga! Kalau begitu, kita liburan keluarga bareng saja."

"Ide bagus! Beritahu aku selebihnya lewat pesan karena aku harus berangkat kerja sekarang."

"Baiklah. Selamat bekerja!"

Panggilan pun berakhir, Jaemin menaruh ponselnya di saku, lalu pergi meninggalkan rumah susun yang salah satu pintu tersebut merupakan tempat tinggalnya.

Setibanya di ruang loker bertempatan di sekitar basement hotel, Jaemin mengganti pakaian dengan seragam kitchen-nya beserta topi yang menjulang ke atas—menunjukkan betapa tinggi posisinya di f&b kitchen

Masih asik berkaca ria, mata serupa rusanya menangkap sosok pujaannya dari pantulan cermin. Rupanya pria itu sudah selesai 10 menit lebih awal, hal seperti ini tentu saja jarang terjadi. Biasanya mereka tidak pernah bertemu lantaran setiap kali Jaemin hendak ke atas, saat itu juga Renjun baru selesai bekerja sehingga kunci mobil selalu Jaemin taruh di lokernya agar suaminya dapat mengambil kunci mobil di loker Jaemin menggunakan kunci yang sudah diduplikat.

Yah, meski sebelumnya mereka pernah bertemu saat Jisung ke sini. Itupun karena dirinya sengaja terlambat naik ke atas agar bertemu dengan kesayangannya terlebih dahulu yang tidak mungkin bisa ia ulangi tiap hari, kecuali dirinya mau mendapat teguran dari HRD.

Senyum Jaemin mengembang saat Renjun memeluknya dari belakang, menempelkan pipi gembilnya ke punggung sang suami sambil memejamkan kedua mata serupa rubahnya. Tawa ringan tak bisa dicegah saat Jaemin melihat wajah menggemaskan Renjun dari pantulan cermin. "Apa harimu seberat itu, Foxie?"

Meet To Be Together || 지천 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang