Pertemuan Ji-Chen

643 76 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Hari Senin yang cerah, kelas Chenle diramaikan dengan kabar adanya anak baru di sekolah ini, bahkan anak baru itu merupakan akselerasi yang sepertinya untuk kepintaran terhadap materi sudah tidak diragukan. Banyak yang berharap mereka akan satu kelas atau bahkan berencana mendekati jika anak baru itu tidak satu kelas.

Chenle tentu penasaran, sosoknya belum ada saja sudah buat gempar satu kelas, apalagi kalau sudah tampak sosoknya. Atau jangan-jangan kabar tentang murid baru itu tidak hanya ramai di kelasnya. Karena murid akselerasi termasuk langka di sekolah manapun, hanya anak yang benar-benar pintar yang sanggup masuk ke dalam daftar anak akselerasi, jadi tentu saja kabar itu cukup jadi buah bibir banyak murid di sini. Terlebih ini pertama kalinya ada anak murid baru di tahun ini karena biasanya akan ada tes yang cukup sulit untuk calon anak baru, anak baru di tahun lalu tentu tahu betapa sulitnya tes itu.

Bukan, Chenle bukan anak baru tahun lalu atau tahun sebelumnya. Dirinya memang bersekolah di sini sejak awal, jadi dirinya tidak tahu sesulit apa tes itu. Tapi dari kabar simpang siur, tesnya memang sangatlah sulit.

Suara bel berbunyi, guru bahasa Inggris sekaligus wali kelas Chenle memasuki kelas bersama remaja asing. Sepertinya dia lah anak baru itu, dan beruntungnya dia bergabung di kelas yang sama dengan Chenle karena tampaknya dia akan diterima baik oleh teman sekelasnya.

"Good morning. Hari ini kalian kedatangan teman baru, silahkan perkenalkan dirimu." Pinta Jaehyun, guru bahasa Inggris sekaligus wali kelas 12-A.

"Hallo, saya Jisung. Saya kelahiran 2002, saya harap teman-teman tetap mau menerima saya meski kita terdapat perbedaan umur." Tutur Jisung.

Salah satu murid mengangkat tangannya, mengambil atensi sang guru dan Jisung. "Kenapa, Winter?"

"Marga-mu apa, Jisung-ah?"

Jisung terdiam, samar-samar tubuhnya berubah kaku. Chenle menyadari perubahan itu, dan tentu menjadi tanda tanya besar untuknya. Pertanyaan itu bukanlah sesuatu yang aneh, wajar jika menanyakan marga di sini karena jika margamu umum, maka kau akan cepat akrab dengan pemilik marga yang sama. Memang aneh, tapi bukankah setiap orang akan merasa nyaman satu sama lain jika ada kesamaan?

"Kamu bisa tanyakan lagi lain kali, Winter." Jawab sang guru. Jisung menatap wali kelas tidak mengerti, dan anggukan sang guru menjadi jawaban disusul dengan kalimat "Kamu harus mendiskusikan ini dengan orang tuamu nanti," dengan nada rendah setengah berbisik. Lalu kembali memandang murid-muridnya. "Ada lagi yang ingin ditanyakan?"

"Kamu sungguh murid akselerasi?" Tanya Ryujin.

Jisung mengangguk pelan.

"Woah, daebak! Kau pasti pintar di sekolahmu yang sebelumnya." Seru Ryujin antusias.

Meet To Be Together || 지천 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang