Siapa Dia?

419 68 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Waktu bergulir dengan begitu cepatnya hingga bulan pun tanpa sadar telah berganti. Di lingkungan sekolah elit, terdapat Chenle yang sedang menuruni bis di halte dekat sekolah. Sekitarnya tampak masih lenggang lantaran dirinya memang datang lebih awal dari biasanya.

Saat hampir tiba di gerbang sekolah, langkahnya berhenti sebab jelaganya menangkap mobil hitam yang sudah tidak asing lagi. Ia kembali melajukan tungkainya dengan wajah yang sumringah, berniat memberikan kejutan kecil ke teman sekelasnya itu.

Namun raut sumringahnya kian memudar serta langkahnya turut memelan, tatkala sebuah sosok asing keluar dari pintu kemudi lalu menghampiri Jisung yang sudah keluar dari mobil yang sama. Pria asing itu menatap Jisung dengan tatapan bahagianya, bahkan senyuman manis serta usapan di puncak kepala mampu membuat Jisung tertawa kecil.

Siapa pria itu?

Kenapa Jisung tidak bersama Baba-nya?

Apa hubungan mereka berdua?

Bagaimana bisa Jisung tersenyum seperti itu saat dirinya bahkan belum pernah melihat tawa manis nan menggemaskan itu?

Chenle tidak tahu apa yang terjadi di depan matanya, yang ia ketahui saat ini dengan pasti adalah dirinya tidak suka dengan interaksi manis di depannya. Saking tidak sukanya, nyeri di dadanya bahkan turut ia rasakan.

Seolah tidak melihat sekitar, Chenle segera berjalan memasuki sekolah. Mencoba mengabaikan apa yang baru saja ia lihat.

Sungchan menatap Ryujin dan Winter bergantian saat merasakan hawa kelam daripada biasanya, yang ternyata dirasakan pula oleh kedua gadis di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungchan menatap Ryujin dan Winter bergantian saat merasakan hawa kelam daripada biasanya, yang ternyata dirasakan pula oleh kedua gadis di depannya. Ryujin mengedikkan bahunya sebagai jawaban, sedangkan Winter menggeleng pelan. Mereka bahkan belum ada yang menyentuh bekal sejak berkumpul di satu meja karena mendapati suasana suram itu.

"Kalian ada masalah?" Tanya Winter akhirnya.

"Siapa?" Tanya Jisung.

"Kau dan Chenle." Jawab Winter.

Meet To Be Together || 지천 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang