XXXVI. Satu Tambah Satu

813 126 92
                                    




📙
(terima kasih atas cintanya kepada kami di sini ❤)









Beberapa hari terakhir di akhir musim panas kali ini berlangsung dengan amat sangat cerah. Secerah senyuman si Matahari kesayangan Mimi Jaemina.


Sebagian orang sangat menyukai musim panas karena terbebas dari rundungan hujan yang bisa mengundang dingin serta basah yang sangat tidak nyaman.


Sebagian lagi membenci musim ini karena panas yang menyengat, menciptakan peluh lengket yang kadang membuat bau tidak sedap.


Dari sebagian orang yang menyukai musim panas, ada Jeno di antaranya. Tentu saja kita sudah tahu alasannya, apalagi kalau bukan karena Semestanya terlahir di musim ini.


Lalu, dari sebagian orang yang membenci, ada Jisung yang menjadi salah satunya. Alasannya? Well, sebut saja karena "gerah".


Dasar anak musim semi, kalau kata Pipinya.


Musim ini juga yang menyebabkan Jisung memiliki kebiasaan baru, yaitu bertelanjang dada, hanya memakai celana dalam saja sambil berkeliaran di rumah. Bahkan dia pernah pergi bermain di luar bersama Yedam dengan wujud seperti itu.


Hm.


Seperti misalnya hari ini, Jisung sudah bertransformasi menjadi Tarzan Cilik sesaat setelah ia membuka matanya pagi tadi. Dia terus merengek, mengatakan kalau dia menolak keras ide berpakaian rapi karena ada acara yang diselenggarakan di rumah Neneknya sebentar lagi.


Oh, omong-omong soal acara, hari ini—tanggal 25 Agustus—adalah hari ulang tahun yang pertama untuk si Bungsu, Lee Haejin!


Keempat Lee semalam menginap di kediaman Na untuk mempersiapkan acara doljanchi. Lalu pagi ini, seperti biasa, Nyonya Na dan Jaemina bertugas sebagai koki, Jeno dan Tuan Na kebagian menjadi pasukan oranye; membersihkan, merapikan, mempersiapkan segala sesuatunya di ruang tengah, sementara kedua tuyul Jeno?


Well, mereka berdua sedang melakukan adu tatap dengan Chaehee di dalam kamar Nyonya Na.


"Celana dalammu jelek," sindir Chaehee, sudah lelah melihat Jisung berkeliaran layaknya tuyul sungguhan. "Kau sudah mandi atau belum?"


Yang ditanya terdiam, sibuk mengupil tanpa ada keinginan untuk menjawab.


"Moh! Moh!" Haejin berseru, menuding Chaehee lalu terkekeh gemas.


Chaehee menoleh, memperhatikan si Kecil sebentar lalu berpaling pada kotak make up Haejin di sisi kanannya. "Lotion dulu atau minyak hangatnya dulu?" gumamnya seraya mendecak sebal.

The Chronicles of A Boy : The Living RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang