--oOo--
Mark membawa Jaemin keluar dari bangunan dalam dengan masih menggendongnya.
Perhatian Jaemin sepenuhnya berpusat pada keadaan lorong yang sepi tanpa ada satupun penjaga. Seakan-akan jalan mereka memang sudah disiapkan sejak awal. Apalagi Mark terlihat sudah sangat menghapal jalan pelarian mereka.
Setelah beberapa saat, mereka berhasil keluar dari bangunan dalam. Jaemin bisa melihat seorang pria berpakaian serba hitam menunggu mereka. Pria itu berdiri membelakangi sehingga Jaemin tidak bisa melihat wajahnya.
Namun, sosok itu sepertinya menyadari kedatangan mereka berdua kemudian melirik sekilas lantas berdiri tegak. Jaemin menatap sosok itu dalam diam, mungkin dia adalah salah satu teman Mark.
"Tuan Muda!"
Jantung Jaemin berdebar dengan kencang saat sebuah panggilan terdengar di belakang mereka. Pemuda berhanbok merah itu lantas menoleh ke arah Mark dengan wajah panik.
Butuh beberapa saat bagi Jaemin untuk menyadari bahwa pria itu adalah salah satu orang kepercayaan neneknya. Seketika ekspresi Jaemin menjadi luar biasa suram.
Menyadari ada yang tidak beres, pria itu kemudian berteriak memanggil penjaga.
Untungnya, teman Mark yang sejak tadi berdiri dihadapan mereka cepat-cepat menyerang orang kepercayaan MoonYoung itu dengan satu pukulan keras yang cukup untuk membuatnya pingsan.
Namun, dewi keberuntungan sepertinya tidak berpihak kepada mereka. Tepat setelah teman Mark melumpuhkan pria itu, datang sekitar sepuluh penjaga lain.
Senyum tipis tercetak dibibir Mark saat dia menurunkan Jaemin dengan perlahan. Apalagi menyadari tatapan tajam Jaemin ke arah penjaga, membuat Mark semakin melebarkan senyumnya.
Sayangnya, sebelum mereka berhasil menghadapi sepuluh penjaga pertama, sekitar tujuh penjaga lain datang. Membuat situasi semakin rumit.
Jaemin mengumpat dalam hati. Mengapa semua ini semakin menyebalkan saja?
"Tuan Muda, kemarilah." salah satu penjaga yang sepertinya pemimpin mengulurkan tangannya ke arah Jaemin.
Jaemin menatap tangan penjaga yang terulur itu sebelum maju dan menyambutnya dengan senyum sedih. "Maafkan aku."
Kemudian di detik selanjutnya, Jaemin bergerak dengan cepat dan memutar tubuhnya. Submisif itu lalu mengangkat tubuh si penjaga yang berukuran dua kali lipat dari tubuhnya dan membantingnya ke lantai.
Mark terkekeh pelan, "Begitulah milikku."
Penjaga lain terlalu syok untuk mengerti apa yang terjadi. Mereka menatap tak percaya ke arah temannya yang sudah terkapar di lantai dan ke arah Tuan Muda mereka yang berdiri dengan bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regular [ Markmin ]
FanfictionOn Going- When Prince(s) Met The Jerk ©junghyunjung, 2O2O Mostly for Markmin Shipper Warn : oc, bxb, harshword, include little bit mature content. . . Belongs to when princess met the jerk by axellea on noveltoon