Suara langkah kaki yang terburu-buru bergema di koridor, awalnya hanya sedikit, namun tiba-tiba berubah menjadi sangat banyak.
Jaemin menoleh dengan wajah penuh air mata, sedikit bingung saat dia mendengar begitu banyak suara langkah kaki di belakangnya.
"Tuan Muda, tolong tunggu." Suara Kyungsoo memanggil dari belakang, namun Jaemin tetap tak berhenti.
Jaemin menoleh sedikit ke belakang untuk memberitahu Kyungsoo bahwa dia hanya ingin menemui Renjun, namun saat dia melihat ke belakang dan menemukan lebih dari sepuluh penjaga berlari mengerjarnya, dia mengumpat dalam hati. "Apa-apaan?"
Dia tak jadi berhenti dan melanjutkan larinya.
Sayangnya karena terlalu banyak berpikir, Jaemin tak menyadari saat salah seorang pengerjarnya itu sudah berada di belekangnya. Orang itu segera meraih Jaemin dan mencoba menariknya pelan untuk menghentikannya.
Sayangnya dia tak pernah menduga bahwa Jaemin akan berbalik tepat sebelum dia berbicara dan ... menendang selangkangannya.
"Akhhh." Pria malang itu segera melepaskan tangan Jaemin dan berlutut sedih di lantai.
"oh maaf, itu refleks." Jaemin meringis saat melihat pria malang itu juga meringis.
Dia benar-benar tidak dengan sengaja melakukan itu, latihannya selama ini dengan Renjun telah mengembangkan refleksnya ke tingkat yang luar biasa menakutkan.
Jaemin berdiri di depan pria malang itu dan berniat minta maaf, namun dia melihat sekelompok pria yang mengejarnya juga berhenti di dekat pria itu-mereka meringis seolah ikut merasakan sakitnya.
Jaemin segera sadar dan berbalik untuk melanjutkan lari. Dia memotong jalan dengan melewati halaman sekolah, Jaemin sama sekali tak peduli saat tubuhnya basah oleh hujan karena tujuannya saat ini adalah menemui Renjun.
Jaemin bergerak dengan cepat, namun setiap langkahnya dipilih dengan hati-hati.
Bukankah tak lucu kalau nanti dia terpeleset dan jatuh di tengah lapangan utama? Jaemin menghela napas saat dia mencapai bangungan sekolah bagian timur.
Sekarang dia hanya perlu berlari sampai ke ujung bangunan dan dia bisa menemukan Renjun.
Jaemin berlari secepat yang dia bisa, tetapi segera berhenti saat dia mendengar suara yang akrab memanggil namanya.
"Jaemin!" panggil Renjun dari belakang.
Jaemin langsung menolen dan mendapati Renjun berdiri di dekat tangga utama menuju lantai atas, dia sepertinya khawatir.
Jaemin menghampiri Renjun sambil terus mencoba mentralkan napasnya yang memburu.
"Ada apa?" tanya Renjun dengan raut khawatir.
"Ceritanya panjang. Kenapa kau di sini?" Jaemin menjawab sekenanya saat matanya senantiasa melirik ke lapangan di luar sana.
Jaemin menghela napas lega saat tak melihat Kyungsoo dan orang-orangnya di sana.
Renjun memperhatikan Jaemin, dia bisa melihat betapa panik temannya itu, dan tanpa sadar juga melihat ke arah yang dilihat Jaemin.
"Aku melihatmu lari tadi. Jadi aku minta izin ke--"Renjun bahkan bahkan belum menyelesaikan jawabannya saat Jaemin menariknya pergi.
Jaemin tak benar-benar peduli mengapa Renjun ada di sini sekarang, karena yang terpenting saat ini adalah mereka harus lari, Kyungsoo dan orang-orangnya sudah menyusul.
Jaemin melirik ke pintu utama bangunan timur dan melihat Kyungsoo bersama beberapa pria kekar di sana.
Jaemin menggenggam tangan Renjun erat saat dia menarik Renjun untuk naik ke lantai atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regular [ Markmin ]
FanfictionOn Going- When Prince(s) Met The Jerk ©junghyunjung, 2O2O Mostly for Markmin Shipper Warn : oc, bxb, harshword, include little bit mature content. . . Belongs to when princess met the jerk by axellea on noveltoon