Zwei : Savior

5.6K 547 57
                                    

Jepang, 9 tahun setelah Seo Jaemin tinggal di mansion Nakamoto.

.

.

Jaemin terbangun dari tidurnya saat mendengar teriakan dari kamar Renjun. Dengan sigap, lelaki manis itu berdiri dan berlari ke kamar Renjun yang tepat berada di sebelahnya.

"Ada apa, Renjun?" tanya Jaemin khawatir.

Renjun yang masih duduk di depan komputernya langsung melirik ke arah Jaemin. Dia tersenyum kaku, lalu kembali menatap layar komputer itu.

Jaemin menyipitkan matanya bingung,'Apa sih?' batinnya.

Jaemin melangkah memasuki kamar Renjun yang di dominasi warna perak dengan perabotan berwarna serupa.

Bibir remaja berusia dua puluh tahun itu berkedut kesal saat melihat layar komputer Renjun. Antara emosi dan jijik bercampur menjadi satu dalam dirinya.

Di sana, di layar komputer itu telihat video aneh yang menampilkan seseorang sedang memakan kecoa. Jaemin meringis saat melihat orang itu menyuapkan kecoa lagi ke dalam mulutnya, kemudian menggigitnya dengan rakus.

Jaemin mengangkat tangannya dan memukul kepala Renjun kuat. "Berhentilah menonton hal tak berguna," teriaknya di telinga Renjun.

Renjun otomatis menutup telinganya dan tertawa terbahak. "Aku hanya ingin menguji refleksmu," ujarnya jahil.

Jaemin mengumpat kesal, dia segera berbalik. Hendak kembali ke kamarnya.

"Hey, sekarang?" tanya Renjun.

Jaemin menghela napas lelah, "Ya. Kita harus mencari informasi tentang makhluk itu dulu."

"Baiklah." Renjun mengangkat bahu tak peduli.

Jaemin keluar dari kamar Renjun dan menutup pintunya pelan. Dia berjalan dengan tenang ke arah kamarnya.

Saat Jaemin hendak membuka pintu kamarnya, gerakannya terhenti. Jaemin menoleh ke kamar di sebelah kirinya.Tatapan Jaemin berubah sendu saat mengingat pemilik kamar itu, Mark Lee.

Sudah hampir lima tahun ini dia pergi meninggalkan rumah. Tak ada kabar sama sekali tentang dirinya. Benar-benar menghilang seperti debu.

Jaemin menghela napas lelah. Dia dan Renjun berusaha sebisa mungkin untuk menemukan Mark, namun hasilnya nihil. Mark tak ada dimanapun. Bahkan mereka pun tak tahu apa dia masih hidup atau tidak.

Jaemin menundukkan kepalanya pelan, kemudian mendorong pintu kamarnya dan masuk. Dia melirik ke arah lemari pakaiannya, Jaemin melangkah ke lemari itu dan mengambil sebuah tas.

Malam ini mereka akan menyelidiki seorang polisi korup yang bekerja sama dengan mafia. Dia menutupi peredaran narkoba disebuah club malam.

Mereka sudah melakukan pekerjaan seperti ini sejak tiga tahun lalu. Bermula dari tewasnya teman mereka karena pemerkosaan oleh sekelompok preman. Jaemin dan Renjun bertekad untuk membongkar semua jaringan bawah tanah di kota mereka.

Gerakan kecil yang awalnya hanya memberantas preman-preman kelas teri itu akhirnya menjadi sebuah organisasi terstruktur. Anggota mereka kian bertambah.

Kini organisasi kecil berubah menjadi organisasi yang cukup ditakuti mafia. Mereka dikenal bergerak secara rapi dan tersusun. Menyelidiki korbannya tanpa disadari. Kemudian melaporkannya pada kepolisian dan media.

Regular [ Markmin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang