Intermezzo : Regular

10.8K 664 78
                                    

--oOo--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--oOo--

Seo Jaemin kecil memandang hamparan hutan dari kaca jendela mobil dengan takjub. Terbiasa dengan bangunan-bangunan tinggi di Chicago membuatnya tersenyum ketika menatap hijaunya pegunungan Osaka.

"Apa yang begitu menarik perhatian
anak papa?" Suara seorang lelaki
menyela pikiran anak kecil itu.

"Papa, di luar sangat cantik."

"Tentu saja. Apa Nana suka?" Ayah
anak kecil itu bertanya lembut.

"Suka!" jawabnya lagi dengan nada
yang sangat bersemangat.

Suara tawa bahagia memenuhi mobil itu hingga mereka tiba di sebuah mansion besar yang sepertinya memang menjadi tujuan awal mereka ke Jepang-Mansion Keluarga Nakamoto.

"Selamat datang." Sambutan hangat
segera mereka terima setelah turun dari mobil, menarik perhatian Jaemin.

Jaemin mengikuti orangtuanya dengan wajah tenang, dia sudah biasa menemui banyak orang baru.

Jaemin memberi salam dengan sopan kepada teman orangtuanya sebelum mundur ke belakang, biasanya pertemuan akan sangat membosankan untuknya, jadi dia sama sekali tak tertarik.

"Nana, kemari." Jaemin melihat sang mama mengulurkan tangan memanggilnya.

Jaemin mendekat dan melihat seorang anak lelaki manis yang kira-kira seusia dirinya. Anak itu memiliki wajah yang cantik dengan gigi gingsulnya.

"Sayang, ini adalah Bibi Winwin dan putranya Renjun. Kalian berdua seumuran. Kalian pasti bisa berteman baik." Mama Jaemin menjelaskan dengan wajah senang.

Jaemin menyapa Winwin dengan hormat dan tersenyum pada Renjun. "Halo," ujarnya dengan suara perlahan.

"Halo!" Anak bernama Renjun itu sepertinya cukup bersemangat, dia sejenak melihat ke arah ibunya, setelah mendapat persetujuan ibunya, Renjun segera menghampiri Jaemin dan mengulurkan tangannya dengan wajah polos penuh harap.

Jaemin menatap anak itu dan kemudian menerima uluran tangannya. Keduanya lalu pergi menuju kamar Renjun atau lebih tepatnya Renjun menarik Jaemin untuk mengikutinya.

"Duduklah." Renjun berkata dengan wajah bersemangat.

"Namaku Nakamoto Renjun, kau bisa memanggilku Renjun." Renjun mengenalkan dirinya sekali lagi.

Jaemin tersenyum, "Aku Seo Jaemin."

Renjun bingung saat melihat Jaemin menundukkan kepalanya, tapi dia mengikuti gerakan itu. "Apa aku bisa menjadi temanmu?" tanya Renjun setelahnya.

Regular [ Markmin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang