Happy Reading 💘
.
.
.---------------------------***---------------------------
Canggung, itulah yang dirasakan Sonya dan Raihan saat ini. Suara hujan dari luar menjadi alunan musik yang menemani kesunyian diantara mereka.
Sonya bahkan dari tadi bergerak gelisah dengan menggenggam tangannya dibawah meja sambil memandang ke segala arah asal tidak menatap Raihan.
"Bagaimana kabarmu?" Suara baritone itu memecah keheningan di antara mereka.
"Ha?" Sonya tersentak pelan dan menampilkan wajah yang terlihat lucu membuat Raihan tersenyum tipis sambal menahan tawa.
"Dari tadi kamu ha? ha? aja terus" ujar Raihan membuat Sonya tersenyum kikuk sambil memandang Raihan yang saat ini terkekeh, membuat wajah Raihan berkali lipat lebih tampan menurut Sonya.
Hah, kalau seperti ini terus Sonya rasanya tidak sanggup, lelaki ini selalu membuat jantungnya berdebar kencang.
"Tampan" lirih Sonya yang tanpa sadar termenung sambil memandang Raihan dengan wajah kagum yang terlihat lucu membuat Raihan terdiam namun kemudian terkekeh pelan.
"Benarkah?" Tanya Raihan membuat Sonya tersadar dengan wajah cengonya.
"Ha?" Lagi-lagi Sonya bertanya sambil memandang Raihan yang menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan perempuan satu ini.
"Apa kamu sadar dengan apa yang kamu katakan tadi?" Tanya Raihan membuat Sonya terdiam memproses apa yang baru saja dia katakan.
Setelah tersadar dengan apa yang terjadi, Sonya hanya bisa menepuk bibirnya pelan.
"Dasar mulut lemes" bathin Sonya sambil menunduk malu, ya Tuhan mau diletak dimana mukanya saat ini yang sudah memerah menahan malu ketika sadar apa yang sudah dia katakan.
Apa dia baru saja terang-terangan mengatakan Raihan tampan di depan orangnya langsung?
Hah, untung saja Sonya tidak menyatakan cinta kepada lelaki di depannya ini wkwkwk
Sedangkan Raihan yang melihat kelakuan Sonya hanya terkekeh pelan. Baru kali ini Raihan bertemu perempuan yang seperti Sonya.
Perempuan ini unik dan lucu menurut Raihan.
Tak lama kemudian pesanan Raihan sudah jadi, Raihan yang dipanggil oleh pelayan restoran itu beranjak dari duduknya lalu berdiri di depan Sonya yang masih menunduk dengan muka memerah.
"Aku duluan, senang berjumpa denganmu hari ini, Sonya" ujar Raihan membuat Sonya mengalihkan pandangannya ke arah Raihan yang mulai beranjak meninggalkan meja mereka lalu berjalan menuju kasir untuk mengambil pesanannya, setiap langkah Raihan tidak dilewatkan oleh Sonya yang saat ini menatap lelaki itu dengan lekat.
Sebenarnya banyak hal yang ingin Sonya katakan dan tanyakan kepada Raihan, tapi ketika sudah berada di depan lelaki itu, setiap kata yang ada di otaknya seketika hilang entah kemana.
"Bodoh, kenapa kamu tidak menanyakan kabarnya? Bagaimana pengobatannya selama ini? Padahal banyak hal yang ingin aku tahu, tapi.. dasar bodoh" ujar Sonya sambil memukul pelan kepalanya sambil memandang kepergian Raihan.
"Tuhan, tidak bisakah aku memilikinya?" Tanya Sonya pelan sambil memandang cemberut ke arah jendela yang menampilkan Raihan yang memasuki mobil mewahnya.
Lain halnya dengan Sonya, Raihan saat ini hanya bisa tersenyum pelan kemudian terkekeh kecil ketika mengingat wajah lucu Sonya.
"Dia lucu" ujar Raihan pelan sambil menyetir dengan santai menikmati suara hujan yang menemani perjalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET
RomanceSUNSET merupakan cerita kedua dari cerita My Choice. Perjalanan cinta Raihan dan Sonya yang bisa dibilang tidak biasa, mereka yang awalnya di jodohkan, tidak jadi melangsungkan pernikahan karena Raihan menolak keras keinginan orang tuanya hingga me...