29. HUWEKKK (end)

14.4K 426 5
                                    

Aro berdecak sebal saat beberapa kumpulan laki-laki bersiul menggoda Poppy. Apa mereka buta tidak melihat keberadaannya? Aro memeluk pinggang Poppy posesif dan bersikap manja kepada gadis itu.

"SAYANG NANTI KITA NIKAH KAN BESOK?! KAYAKNYA KAMU COCOK PAKAI GAUN YANG INI DEH." ujar Aro sengaja mengencangkan suaranya agar para lelaki itu mendengarnya.

"Apaan sih lo? gue gak budeg ya." kesal Poppy mendorong tubuh Aro agar menjauh darinya.

Tidak enak juga kan di mall Aro memeluknya begitu.

Aro memanyunkan bibirnya kesal lalu mengikuti Poppy kembali. Padahal tadi sudah melewati toko yang sama beberapa kali, tapi Poppy tidak juga menemukan gaun yang bagus untuk acara lamaran.

"Sia, aku capek~"

"Dih? gak usah sok imut lo."

Hanya Poppy padahal yang bisa melihat sikap imut Aro, tapi gadis itu tampak tidak peduli. Apa wajah Aro tidak mendukung seperti idol-idol K-Pop saat melakukan aegyo ya?

1 jam berkeliling mall akhirnya Poppy menemukan gaun yang bagus untuk acara lamaran, gaun untuk pernikahan sudah diurus oleh asisten Aro.

Mereka mampir ke salah satu tempat makan. Poppy memesan makanan kesukaannya dan juga kesukaan Aro.
Sebenarnya ia tidak begitu suka ke tempat makan ini, karena ini adalah tempat dimana Juna menyatakan perasaannya dulu. Tapi, itu kan hanya masa lalu. Poppy kemari bukan untuk bernostalgia, ia suka dengan masakan resto ini sebab itu Poppy membawa Aro makan disini.

"Loh kalian disini?" sapa seorang pria tersenyum ramah, namun sapaannya tak dibalas oleh Poppy maupun Aro.

"Saya gabung ya, gak enak makan sendiri." tanpa menunggu persetujuan Aro dan Poppy, Juna langsung duduk disebelah Poppy.

"Tukeran." Aro bangkit berdiri dan menyuruh Poppy untuk duduk di kursinya. Poppy menurut karena ia tidak mau membuat keributan nantinya.

Juna mengangkat bahu acuh lalu memanggil pelayan untuk memesan makanan.

"Lo ngapain sih pake gabung segala? noh disono noh kan kosong!" tunjuk Aro dengan bibirnya dan itu membuat Poppy tertawa kecil.

"Biasa aja kali bibirnya." ucap Poppy gemas dengan tingkah Aro akhir-akhir ini.

"Poppy dan saya berteman, teman saya saja gak keberatan kok. Ya kan, my Cutie?"

"Apaan my Cutie, najis tauk gak!" ketus Aro.

"Udah ya jangan bikin keributan. Gak apa-apa kan kalau Juna gabung lagian aku sama dia berteman doang, Phiu." ucap Poppy berusaha untuk merayu Aro dengan memanggil pria itu sesuai keinginan Aro waktu itu. Sebenarnya Poppy merasa agak geli.

"Apa?" Aro tampak kaget karena pertama kalinya Poppy memanggilnya dengan panggilan yang dia inginkan.

"Phiu~"

"AAAAAAAA~" Aro memeluk Poppy dengan manja.

"Pfftt...cringe." sindir Juna membuat Aro langsung menegakkan tubuhnya kembali.

"Bilang aja iri kan?" balas Aro.

"Buat apa? saya sudah merasakan lebih dari yang kamu lakukan ke Poppy sekarang."

Aro mengepalkan tangannya menahan emosi. Kalau tadi Poppy tidak memanggilnya Phiu mungkin sekarang Aro sudah baku hantam dengan Juna.

"Saya gak nyangka kamu bawa dia kesini. Ini kan tempat saya sama kamu pertama kali pacaran? kamu inget gak?" tanya Juna membuat lidah Poppy terasa kelu. Kenapa Juna harus membahas itu didepan Aro?

Aro menoleh pada Poppy ingin mendengar jawaban gadis itu.

"Hmmm...iya kali aku gak inget." jawab Poppy memandang kearah lain.

Poppy bernafas lega saat persenan nya dan Aro tiba. Tapi, itu terjadi hanya beberapa detik karena Juna kembali berucap.

"Loh kamu pesan makanan favorit kita?" tanya Juna kaget saat melihat menu yang diantarkan.

"Gue kan gak bisa makan udang, Sia. Kok lo pesenin ini?" tanya Aro heran.

"Ini makanan kesukaan saya." Juna menarik piring yang ada dihadapan Aro.

"Aro..." Poppy melirik Aro yang rahang nya mengeras. Pasti pria itu sebentar lagi akan meledak memarahinya.

Aro menghembuskan nafas panjang. "Gak apa-apa kok kan bisa pesen yang lain, biar si pria freak ini yang makan. Itung-itung sedekah." ucap Aro tersenyum annoying kepada Juna.

Poppy yang tadinya tertunduk siap menerima amarah Aro langsung kembali mengangkat pandangannya menatap tidak percaya kepada Aro.

"Kenapa?" tanya Aro bingung dengan tatapan Poppy kepadanya.

"Gak apa-apa. Lo mau coba makanan gue gak?" Poppy menyodorkan satu suapan kepada Aro.

"Boleh!" Aro dengan senang hari menerima suapan dari Poppy.

Juna bangkit berdiri membuat atensi Aro dan Poppy beralih padanya.

"Saya ada urusan mendadak. Lain kali saja sepertinya kita makan bersamanya. Permisi..." Juna tersenyum manis kepada Poppy lalu melangkah pergi.

"Hush!" Aro membuka gerakan mengusir.

"Kok lo gak marah?" tanya Poppy takut-takut.

"Buat apa marah? toh sekarang lo milik gue."

"Terharuuuu Aro dewasa banget sekarang."

"Ck! tapi tetep aja gue kesel lo bawa gue ke tempat ini. Mana pesen makanan kesukaan Juna! terus lo bohong soal gak inget tempat ini adalah tempat pertama kalinya lo sama Juna pacaran. Lo tuh bener-bener ya-argh au ah kesel." cerocos Aro membuat Poppy menarik kembali ucapannya yang mengatakan Aro sudah dewasa.

Aro tetaplah Aro. Pria emosian.

Tapi, Poppy sayang.

"Sia minta maaf, Phiu." Poppy mengedip-ngedipkan matanya membuat Aro seharusnya sih gemas, tapi diluar dugaan pria itu justru....

"Huwekkk!"

"ARO SUMPAH LO NYEBELIN BANGET!"

My Cutie Pie WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang