EPILOG

14.3K 532 28
                                    

5 tahun kemudian...

"Sia semangat lo pasti bisa!" Aro memberikan semangat kepada Poppy yang terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit.

"Gue sayang banget sama lo." ucap Aro mencium kening Poppy.

"Gue juga." balas Poppy pelan, namun Aro masih bisa mendengarnya.

Setelahnya suster kembali mendorong branker masuk kedalam ruang UGD untuk melakukan operasi
caesar. Poppy tidak kuat untuk mengejan hal hasil dokter menyarankan untuk melahirkan secara caesar.

Aro tak hentinya berdoa. Ia tidak bisa duduk dengan tenang barang sedetik pun. Ia sudah menelepon bunda dan ibunya itu sedang dalam perjalanan, Aro juga sudah mengabarkan keluarga Poppy, tapi baik ibu dan adik gadis itu tidak ada yang mau hadir.

Dari kejauhan Juna berlari dengan wajah panik menghampiri Aro.

"Gimana keadaan, Poppy?" tanya Juna kepada Aro.

"Lo ngapain kesini?" tanya balik Aro tampak kesal. Lagi pula siapa yang memberitahu pria itu kalau Poppy hari ini melahirkan?

"Saya mau liat keadaan Poppy."

"Bisa gak lo jangan ganggu rumah tangga gue sama Poppy? dia itu udah gak ada hubungannya sama lo!"

"Saya tahu, tapi saya khawatir."

"Khawatir lo gak penting buat dia. Jadi, lo mending pergi!"

Juna terdiam sejenak lalu melangkah pergi dengan lunglai. Ia tidak bisa melawan perkataan Aro, pria itu kini suami Poppy dan dirinya bukan siapa-siapa gadis itu lagi. Tapi, Juna masih sangat mencintai Poppy meski sudah cukup lama berpisah.

Bruk!

"Aduh! kalo jalan liat-liat dong, om!" ucap seorang gadis remaja SMA yang baru saja keluar dari poli kandungan.

Juna menatap gadis itu dari atas hingga bawah. Memakai seragam putih abu-abu khas anak SMA. Rambut gadis itu sebahu dengan bagian bawah sedikit bergelombang dan diberi warna ungu.

Cantik.

"Ck! malah bengong bukanya minta maaf." ujar gadis itu kesal lalu melangkah pergi meninggalkan Juna yang justru melamun.

"Eh tunggu!" seru Juna membuat langkah gadis itu terhenti.

"Kamu anaknya Bima kan? Anyelir?" tanya Juna mengingat kalau Bima pernah menunjukkan foto anaknya dan itu mirip dengan gadis SMA dihadapannya saat ini.

Anyelir menoleh pada Juna dan langsung berlari dengan sangat kencang.

"Aneh malah lari." gumam Juna lalu kembali melangkah keluar rumah sakit.

•••

Satu Minggu setelah melahirkan...

"Anak Papa cantik banget sih? unch gemes sama Ibunya." Aro mencubit pipi Poppy yang kembali tembem.

"Sakit ih!"

"Hehehe."

Aro kembali berulah saat Poppy sedang menyusui Alia.

"Lia gantian dong nyusu nya." rengek Aro yang langsung mendapat tampolan maut Poppy.

"Gak usah ganggu. Mending kamu pijitin kaki aku, pegel."

"Siap bos."

Aro memijat kaki Poppy sambil tersenyum menatap gadis yang sudah menjadi istrinya itu.

"Gue gak nyangka bakal ada diposisi ini sama lo. Padahal gue pikir bakal susah buat dapatin lo karena Juna sama lo udah nikah. Gue kayaknya harus berterimakasih deh sama Saza hahaha." ujar Aro tertawa senang.

"Sebenarnya gue cuma pingin menikah sekali seumur hidup."

Aro berhenti tertawa saat mendengar ucapan Poppy.

"Lo nyesel?"

"Gue nyesel karena gak bisa mempertahankan rumah tangga gue dulu, tapi gue bakal lebih nyesel kalau saat itu masih bertahan sama Juna. Karena jodoh gue ternyata sesempurna ini." ucap Poppy membuat Aro salah tingkah.

"Mulai sekarang lo Cutie Pie Wife gue!"

"Hm dan lo Phiu gue!"

"Gue cinta banget sama lo sumpah!" Aro memeluk Poppy dan Alia.

TAMAT
See you next story!

My Cutie Pie WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang