Seorang ojek online memberhentikan motornya di depan rumah Rissa malam itu. Seorang perempuan dengan rambut diikat ke belakang turun sambil membawa sebuah bungkusan dan tas kecil yang dipakai menyilang di tubuhnya. Ia kemudian mengeluarkan dompet dan merogoh beberapa lembar uang di dalamnya. Sementara laki-laki berjaket hijau menunggunya.
“Kembalinya ambil aja ya, Mas,” kata perempuan itu.
“Makasih, Mbak,” balas si ojek online sambil mengambil uang pecahan dua puluh ribu itu.
Perempuan itu bernama Riri, kakak kandung dari Rissa. Yang berarti adalah kakak ipar Leo saat masih menjadi suami Rissa. Setelah bekerja seharian, ia pun pulang malam itu. Saat membuka pintu gerbang dan masuk ke halaman rumah, ia melihat sesuatu yang janggal di dalam rumahnya. Maka buru-buru ia mendekat.
“Ini kok tumben lampu belum dinyalain?” gumamnya sambilk buru-buru berjalan ke rumah.
Riri semakin bingung saat melihat cairan merah mengalir dari celah pintu.Pikirannya melayang ke mana-mana melihat darah itu. Wajahnya mulai ketakutan, tangannya gemetar. Dia adalah seorang perawat rumah sakit, ia paham betul cairan itu adalah darah.
“Assalamualaikum!” ucapnya dengan keras. Akan tetapi tidak ada jawaban dari dalam, ia semakin takut.
Dengan begitu gugup, tangannya menyentuh gagang pintu. Ketika pintu ingin ia buka, tiba-tiba ada sesuatu yang menahan pintu dari dalam. Sehingga pintu tidak bisa dibuka. Akhirnya Riri memasukkan sedikit kepalanya dan melihat benda apa yang menghalangi pintu.
Riri kaget setengah mati saat melihat apa yang terjadi di dalam. Adik dan ibunya terbaring di lantai bersimbah darah. Dan yang paling menyakitkan, anak perempuannya yang berusia 5 tahun ikut menjadi korban. “Aaaaaa!!! Ibu!” teriak histeris Riri saat melihat mereka. Kakinya perlahan lemas. Ia ingin jatuh ke lantai, tapi tangannya memegang kusen pintu.
Sayangnya, teriakan dari Riri justru membangunkan sesosok monster yang sedang tertidur. Leo yang sempat terlelap di sofa mendadak terbangun saat mendengar suara Riri teriak. Saat sadar ada orang lain yang masuk, Leo buru-buru berdiri dan mengambil goloknya. Setelah itu ia berjalan ke pintu untuk membunuh Riri juga.
“Aaaaa!!” Riri kembali menjerit saat Leo datang membawa golok dengan baju dan wajah penuh cipratan darah.
Dengan segala sisa tenaganya, Riri berusaha kuat dan kabur dari posisinya semula. Ia berlari meninggalkan rumah sambil menangis tersedu-sedu. Sementara dari dalam rumah, Leo keluar mengejar Riri sambil membawa golok seperti orang kesetanan. Matanya melotot seperti banteng mengamuk dan nafasnya tak karuan.
“Tolong! Tolong!” Riri berteriak-teriak. Ia buka pintu gerbang dan berlari di jalanan kampung. Para warga sekitar yang mendengar suara teriakan Riri langsung keluar dari rumah masing-masing. Perempuan itu pun kabur ke salah satu rumah warga yang ia kenal. Seorang laki-laki paruh baya memberinya tempat perlindungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jerat Maut Perjanjian Setan (TAMAT)
HorrorKISAH PESUGIHAN UANG GAIB DI GUA SETONGGO Di tengah berbagai kesulitan yang menimpa dirinya, Leo nekat mengambil jalan instan demi mengembalikan kejayaan. Ia pun meminta bantuan seorang dukun untuk membuat perjanjian dengan setan penghuni Gua Seton...