REGRET II

601 109 20
                                    

Hari ini tepat seminggu semenjak kejadian Jungkook marah-marah di Mall dan Bogum marah-marah karena hal tak masuk akal, Rosé menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya di atas meja. Hari-hari Rosé terasa melelahkan bahkan beberapa kali ia mendapatkan dirinya mimisan, kepalanya juga sering pusing mungkin memang karena Rosé jarang makan juga.

Pikiran Rosé tiba-tiba terlintas tentang Hyunjae yang tadi berangkat bersama Jihyo, tadi sudah pasti Hyunjae melihatnya, namun Hyunjae bertingkah seolah-olah tak melihat dan menyadari keberadaan Rosé. Sebenarnya selama satu minggu ini mereka juga tak saling bertukar kabar, entah seperti apa hubungan yang mereka jalani.

"Demam lagi?"

Tak perlu Rosé lihat sudah pasti itu Jungkook.

"Kenapa akhir-akhir ini jadi sering demam sih?" Jungkook menyentuh kening Rosé mengecek suhu tubuh gadis itu.

Sebenarnya Jungkook sendiri khawatir melihat kondisi Rosé yang seperti ini, ditambah sikap Bogum sebagai Ayah Rosé pun membuat geram Jungkook. Apa dipikiran Ayah Rosé itu ketika dengan tegannya tak memberikan sepeserpun uang pada putrinya.

"Ke kantin yuk, makan dulu biar ada tenaga." Ucap Jungkook.

Rosé menggeleng, namun masih tak mau mengangkat kepalanya.

"Pilih mau gue gendong apa gue seret nih?"

Mendengar itu Rosé langsung mengangkat kepalanya, ia tau ucapan Jungkook tak main-main.

"Yaampun mimisan lagi." Jungkook dengan sigap mengeluarkan tisunya lalu mengelap darah yang keluar dari hidung Rosé.

"Biar gue pegang sendiri." Ucap Rosé.

Jungkook mengalah.

"Gue beliin makan dulu, jangan kemana-mana entar kalau ada apa-apa telfon gue." Ucap Jungkook yang diangguki Rosé.

Sepeninggalnya Jungkook, air mata Rosé menetes, Lagi-lagi ia menangis. Rosé sungguh merasa lelah, Ayahnya masih mendiaminya, Hyunjae juga cuek dan tak peduli kepadanya dan yang lebih menyakitkan untuk Rosé kedua pria itu malah terlihat hangat bersama Jihyo. Jika tak ada Jungkook, entah siapa yang akan peduli padanya. Rosé sangat beruntung memiliki sahabat seperti Jungkook.

Setelah beberapa menit Jungkook meninggalkan Rosé sendiri, kini pria itu datang dengan membawa banyak makanan dan dua botol air putih.

"Gue gak tau sih lo maunya apa jadi gue beli semua nih ada mie ayam, nasi goreng, mie goreng, mie kuah, bubur ayam, batagor, nasi rames. Pilih sendiri deh, kalau bisa abisin semuanya juga gapapa." Ucap Jungkook.

Rosé berdecak lalu menarik styrofoam yang berisi bubur ayam.

"Lo pikir perut gue sebesar apa? Mana sanggup gue abisin semuanya."

Jungkook hanya tertawa mendengar balasan Rosé. Ia lalu menatap wajah Rosé yang pucat itu dengan tisu yang menyumpal di lubang hidung gadis itu.

"Ke rumah sakit yuk!" Ajak Jungkook, ia sungguh khawatir melihat keadaan Rosé.

"Ck ngapain? Gak usah ah, emang lagi banyak pikiran aja nih jadi kebawa demam gini."

"Jangan entengin penyakit, kita gak tau yang akan terjadi kedepannya."

"Kalau udah waktunya mati juga mati Jek."

Sebuah jitakan sukses mendarat di kening Rosé.

"Enteng banget ngomong mati, kalau lo mati gue temenan sama siapa dodol? Gue nolep nih gak ada yang mau temenan sama gue selain lo." Ucap Jungkook.

Sebenarnya ia tak suka mendengar kalimat itu keluar dari mulut Rosé, boro-boro ditinggal mati, Ditinggal liburan saja Jungkook sudah kelimpungan.

LOVE ROSEANNE PARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang