HEARTBREAK

640 79 11
                                    

Pagi ini diawali Rosé dengan menyantap menu sarapannya berupa roti dengan selai nuttela kesukaannya bersama dengan Ryujin, adiknya. Meskipun ada Jimin yang duduk di kursi sampingnya namun Rosé menganggap makhluk itu tak ada. Rosé masih menyantap makanannya dengan mata sesekali mengecek ponselnya, tadi Lisa mengabari minta berangkat bersama takutnya mak- lampir satu itu akan mengomel terus.

Rosé melirik Ryujin yang memakan rotinya dengan gestur canggung membuat Rosé memicingkan sebelah matanya lalu ia melirik Jimin yang masih santai asik dengan nasi goreng telur mata sapi miliknya, pria itu memang lebih suka sarapan dengan nasi.

"Ryu kenapa?" Tanya Rosé membuat Ryujin menoleh begitu juga dengan Jimin.

"Ah enggak kok kak, cuma lagi mikirin nanti ada ulangan fisika jadi takut nilainya turun." Jawab Ryujin membuat Rosé mengangguk.

"Santai aja kali Ryu, lagian gak capek apa dapat nilai tinggi terus kali-kali nilai jeblok kek biar samaan sama gue" Ucap Rosé santai sedangkan Ryujin hanya tersenyum saja sedangkan Jimin mencibir dalam diamnya ia tak berani bicara takut Rosé mengamuk lagi.

"Dia bukan lo yang kalaupun bertingkah seenaknya Papa gak bakal marahin." Sahut Jimin yang Rosé hiraukan.

"Ryu nanti berangkat bareng gue aja, gue bawa mobil sendiri cuma nanti masih jemput si lisa dulu." Ajak Rosé sedangkan Ryujin mengangguk saja.

"Gak perlu, kamu berangkat saja sama Lisa. Ryujin biar berangkat sendiri percuma dong Papa kasih uang ongkos kalau dia malah nebeng kamu." Rosé menoleh ke belakangan dan mendapati Papanya yang berdiri dengan membenarkan jam tangan miliknya.

Rosé menatap tak suka pada Papanya, selalu seperti ini. Papanya selalu melarang dirinya untuk dekat dengan Ryujin, padahal Ryujin adiknya dan lebih parahnya sikap Papanya ke Ryujin ini sangat keterlaluan.

"Mobil aku juga masih muat kali Pa buat bawa Ryujin toh kita satu sekolah juga kan lebih enak kalau bareng." Balas Rosé sembari menatap Siwon.

"Kamu bantah perintah Papa Rosie?" Tanya Siwon.

"Ck emang kenapa sih Ryujin gak boleh deket sama aku Pa? Dia juga adik aku." Mendengar ucapan Rosé, Siwon langsung balas menatap tajam putrinya itu.

"Dia bukan adik kamu, kamu anak terakhir dan gak punya adik lagi." Ucap Siwon, ada penekanan di setiap kalimatnya.

Ryujin yang mendengar ucapan Siwon mengeratkan pegangannya pada garpu dan pisaunya. Dari dulu memang Rosé dan Jimin tidak diperbolehkan oleh Siwon untuk dekat dengannya meskipun kakak perempuannya itu menyanyanginya.

Jimin yang merasa suasana sudah mulai tegang karena emosi, ia mendekati Papanya dan meninggalkan sarapannya yang masih banyak itu.

"Pa katanya mau ngajarin Jimin urusan kantor, gimana jadi?" Tanya Jimin yang kini sudah ada di samping Papanya.

Siwon melirik Jimin sebentar lalu menatap tajam pada Ryujin yang masih menundukkan kepala menatap piringnya.

"Ryujin saya tekankan sekali lagi sama kamu, kamu masih boleh tinggal di sini dan saya masih membiayai pendidikan kamu hingga lulus tapi selalu ingat pesan saya jangan pernah mendekati anak-anak saya. Berangkat sekarang kamu harus naik angkutan umum jadi kamu harus berangkat lebih pagi saya tidak mau uang saya sia-sia dengan sikap tidak tahu dirimu." Ucap Siwon yang langsung pergi.

Jimin menghembuskan nafasnya lega kala Siwon pergi, ia menatap pada dua gadis dengan seragam sekolahnya yang masih duduk di kursi meja makan, ia mendekati mereka lalu langkahnya terhenti di samping Ryujin. Ia merogoh sakunya mengeluarkan satu lembar uang berwarna merah itu dan memberikannya pada Ryujin.

LOVE ROSEANNE PARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang