Eve terus berjalan menuju Istana tempatnya tinggal hingga tanpa sengaja dirinya mendengar teriakkan para pelayan, Eve pun segera mencari asal suara itu."Kyaa!"
"Hyaaa!!"
"Aaaaaakkkh!"
"Apa yang terjadi? Apa ada pembunuhan bayaran lagi?!" -Batin Eve.
Eve menyibak semak-semak di depannya untuk melihat kondisi para pelayan yang berteriak tadi, namun tiba-tiba saja raut wajahnya berubah malas. Bagaimana tidak? Eve mengira jika ada yang berbahaya di sana hingga membuat para pelayan itu berteriak, namun siapa sangka? Pelayan-pelayan itu justru saling menari dengan wajah yang bersemu merah.
"Menyebalkan." -Batin Eve.
"Apa kau melihatnya?! Hari ini pun Marquess muda sangat tampan!"
"Benar, bagaimana bisa tuan Marquess muda setampan itu?!"
"Aaaakh, ku dengar dia akan mewarisi gelar Duke ayahnya jika dia menikah, aku benar-benar penasaran siapa wanita yang beruntung itu!"
"Yang pasti itu bukan kau!"
"Tapi jika hal itu terjadi, mungkin aku akan sangat patah hati!"
Eve mengernyit, "Marquess muda? Duke? Tampan? Siapa yang mereka maksud?" -Batin Eve.
"Bagaimana dengan namanya saat dia menjadi Duke nanti? Namanya yang sekarang pun sangat indah!!"
"Bukankah namanya adalah Merquess muda Arion La Mezrein? Dan jika dia menjadi Duke nanti, maka namanya akan berubah menjadi Duke Arion La Robinett!"
"Mezrein? Robinett? Sepertinya aku pernah dengar, bukankah Ibu mengajari aku nama-nama keluarga bangsawan yang berpengaruh dan mempunyai wilayah kekuasaan sendiri?" -Batin Eve.
*****
Evelogia
Beberapa hari telah berlalu sejak obrolan Ratu dan Aku, kini para pelayan yang di tugaskan untukku sudah tiba dan mulai mengerjakan pekerjaan mereka.
Semua pelayan itu tampak begitu muda, pekerjaan mereka juga sangat baik, tidak ada yang melakukan kesalahan sedikitpun selama beberapa hari ini, di tambah lagi mereka begitu ramah, tidak seperti para pelayan lain yang sudah lama bekerja di sini.
Hari ini Putri Rona mengadakan jamuan pesta teh di taman istana, dan dia mengundang ku. Terakhir kali kami bertemu, dia begitu takut untuk menatap mataku, tapi kali ini dia mengirimi aku surat dan memintaku untuk menghadiri pesta tehnya.
"Ha., Aku yakin dia memiliki trik kali ini."
"Yang Mulia? Gaun apa yang ingin anda pakai?" Tanya seorang pelayan bernama Jill.
"Karna ini musim panas, sebaiknya aku memakai lengan pendek." Jawab ku.
"Kalau begitu, bolehkah kami memilihkan gaun yang akan anda pakai?" Tanya Pelayan lainnya.
Aku terdiam sesaat menatap wajah mereka, wajah yang memelas seolah memohon, benar-benar imut, haa aku kalah.
Aku memejamkan mataku dan tersenyum, "Baiklah." Jawabku.
"Terima kasih yang mulia!" Sorak mereka.
Mereka kembali melanjutkan pekerjaan mereka, sedangkan aku hanya diam menatap pantulan diriku dalam cermin. Tanpa sengaja aku mengingat kejadian di mana para pelayan berteriak dan menangis sambil menyebutkan Duke dan Marquess muda, tak bisa di pungkiri, aku cukup penasaran dengan apa yang mereka bicarakan.
"Apa kalian.. tahu tentang Duke dan Marquess muda?" Tanya ku.
Klang!
Saat itu tiba-tiba saja sisir terjatuh, para pelayan itu terdiam sambil menatap ku dengan tatapan yang susah di artikan, aku pun mengernyit, ada apa sebenarnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Payback Of Princess Evelogia || Adult
Fantasy⛔𝐌𝐀𝐓𝐔𝐑𝐄 𝐂𝐎𝐍𝐓𝐄𝐍𝐓 ʙᴀɢᴀɪᴍᴀɴᴀ ᴊᴀᴅɪɴʏᴀ ᴊɪᴋᴀ sᴇᴏʀᴀɴɢ ᴘᴜᴛʀɪ ᴛᴀɴᴘᴀ sᴇɴɢᴀᴊᴀ ᴍᴇɴɢʜᴀʙɪsᴋᴀɴ ᴍᴀʟᴀᴍ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴘᴇɴᴇʀᴜs ᴅᴜᴋᴇ ᴅᴀɴ ʙᴇʀᴀᴋʜɪʀ ʜᴀᴍɪʟ? ᴀᴘᴀʟᴀɢɪ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ sᴜᴅᴀʜ ᴍᴇɴɢɪʙᴀʀᴋᴀɴ ʙᴇɴᴅᴇʀᴀ ᴘᴇʀᴍᴜsᴜʜᴀɴ sᴇᴊᴀᴋ ᴘᴇʀᴛᴀᴍᴀ ᴋᴀʟɪ ʙᴇʀᴛᴇᴍᴜ. sᴇʙᴇɴᴀʀɴʏᴀ ᴀᴘᴀ ʏᴀɴɢ ᴛᴇʀᴊᴀᴅɪ...