26. ROTVP | Menggugurkannya?

20.5K 1.8K 192
                                    


Hatiku sakit, ini pertama kalinya selama 24 tahun hidup ku, aku merasakan sesuatu yang lebih sakit dari ini, ini benar-benar menyakitkan seperti ada sesuatu yang mencabik-cabik bagian dalam tubuhku.

Aku masih terdiam, Eve segera berbalik sebelum aku sempat membuka suara, namun aku segera menangkap tangannya, aku tak akan membiarkannya pergi.

Tap!

"Tunggu!"

Eve menengok ke arahku dengan tatapan dinginnya yang menusuk.

"Kau tidak boleh menggugurkannya!" Ujar ku.

Alis Eve mengerut, "Mengapa?! Mengapa aku tidak boleh menggugurkannya?!"

"Karna itu bukan cuma bayi mu! Itu bayi ku juga!" Kata ku lagi dengan napas yang memburu.

Eve terdiam sesaat, beberapa detik kemudian tangannya terulur mencekal kerah ku dengan penuh amarah. "Lalu apa yang harus ku lakukan, Sialan?! Hidup ku sudah sangat susah! Dan dengan kehadirannya aku akan semakin susah! Tidak hanya untukku, tapi juga untuknya! Akan lebih baik jika dia di gugurkan sebelum dia merasakan pahitnya dunia ini!" Teriaknya dengan bulir air mata yang akan segera jatuh.

Aku terdiam, aku bisa merasakan ketakutan dan kekhawatiran yang dia rasakan, itu semua terbukti dari tangannya yang bergetar, begitu juga dengan pupilnya. Aku pun menunduk.

"Aku minta maaf, aku tahu ini tidak adil untuk mu, aku tidak bisa membunuhnya, dia tidak salah apa pun, dan lagi, aku tidak bisa membunuh anakku sendiri..." Lirih Ku.

"............" Tak ada jawaban.

Bruk!

Eve jatuh ke lantai, dia menangis tersedu-sedu dengan tubuh yang bergetar, ini pertama kalinya aku melihat Eve selemah ini, aku sangat ingin memeluk dan menenangkan tubuh bergetar itu, aku sangat ini meminjamkan pundakku padanya.

"Lalu apa..? Hiks., Apa yang harus aku lakukan..? Di saat dunia membenciku, dia justru muncul di dalam diriku, aku tidak mau.., apa kau tidak bisa mengerti..? Aku tidak menginginkan kehadirannya, Hiks."

"Aku-"

"Mengertilah, aku sungguh tidak mengharapkan kehadirannya, biarkan dia tiada sebelum lahir, dari pada dia harus menderita saat hidup nanti." Tangis Eve.

Aku berjongkok di depan Eve tangan ku terulur membawa Eve ke pelukan ku, aku berharap dia akan segera tenang, walaupun itu mustahil.

"Aku minta maaf., Aku benar-benar minta maaf, tolong jangan menggugurkannya, aku mohon. Bahkan jika kau ingin aku bersujud, aku akan bersujud di hadapan mu, tapi janga-"

"Lalu apa yang akan terjadi saat bayinya lahir, hah? Apa yang akan terjadi?!"

"Aku! Aku akan merawatnya!" Ujar ku menatap Eve dalam.

Eve terdiam sesaat. "Lalu., Biarkan aku pergi setelah itu."
Ujarnya dengan pandangan kosong.

DEG.

Aku terdiam seketika, lagi-lagi rasa sakit itu kembali, aku pun menunduk menyembunyikan wajahku, aku tidak ingin dia melihat wajahku yang terluka.

"Ya., Aku akan mengurus semuanya, dan aku janji, itu tidak akan melibatkan mu.." Ujar ku. "Jadi ku mohon, tolong pikirkan lagi..."

Tidak ada jawaban, Eve masih setia terdiam, lalu aku mencoba mendongak menatap Eve, di sana Eve masih menunjukkan raut wajah kosongnya. Ya, apa yang ku harapkan dari seseorang yang sudah merasakan pahitnya dunia?

"Aku lelah." Ujar Eve.

"Ah..? Aku akan membawa mu ke kamar." Ujar ku.

Aku membopong tubuh Eve dan membawanya ke kamar, aku membaringkannya pelan di ranjang, amat sangat hati-hati agar dia merasa nyaman, kemudian aku menyelimuti Eve dan menunggunya tertidur sambil duduk di pinggir ranjang.

Eve membelakangi aku, dia tak mengeluarkan suara apapun, dan aku masih mengelus pucuk kepala Eve dengan lembut berharap dia akan segera tenang di buatnya.

Waktu berlalu, akhirnya Eve pun tertidur, ku tatap wajah cantik yang tengah terpejam itu, mata yang sembab dengan sisa-sisa air mata di ujungnya, hidung yang merah, semua itu membuat sesuatu dalam hatiku terasa terenyuh.

Aku tidak pernah membayangkannya, aku tidak tahu, aku berprilaku seperti bajingan yang aku benci, selama ini aku membenci seseorang yang memanfaatkan orang lain hanya untuk memuaskan rasa penasarannya, namun tanpa sadar aku melakukan hal yang sama pada Eve. Ya, akulah bajingan yang sebenarnya.

Aku masih tak bisa percaya sampai semua ini tiba-tiba terjadi. Ku rasa akulah pria yang paling bodoh di dunia ini. Aku benar-benar bajingan. Namun, dapatkan dia memaafkan ku?

Aku menatap wajah Eve lama, hatiku pun berdesir di buatnya, detak jantung mulai mengisi suasana, tak bisa di pungkiri, aku memang sudah terperangkap dalam pesonanya.

Aku menyentuh perut Eve pelan, "Di sini., Ada anakku..."

Tangan ku berpindah menggenggam pergelangan tangan Eve, aku pun mengecupnya sekilas, lalu mengecup singkat kening Eve, setelah itu aku bangkit dan keluar dari kamar.

*****

Anonim

- Ruang kerja Arion.

Eve berjalan masuk tanpa permisi dan berakhir berdiri tepat di seberang meja kerja Arion, Eve melihat tiga macam buku tentang kehamilan serta dua macam buku tentang bayi, pria di depannya ini tengah membaca cara-cara mengurus seorang bayi lewat sebuah buku.

Kedatangan Eve membuat Arion menghentikan kegiatannya sesaat, kedua orang itu saling tatap cukup lama sebelum akhirnya Eve mengeluarkan selembar kertas lalu menaruhnya di atas meja, hal itu tak luput dari perhatian pengawal Rion, yaitu Ron.

"Apa kau butuh sesuatu? Kau lapar? Katakanlah, aku akan melakukan apa pun untuk mu-"

"Aku akan mempertahankannya." Ujar Eve.

Mendengar itu, Arion bangkit dan langsung membulatkan matanya tak percaya, begitu juga pengawal yang berdiri di sampingnya, tak bisa di pungkiri, Arion sangat senang dengan keputusan Eve.

"Sungguh? Kau membuat pilihan yang tepat. Syukurlah., Aku lega." Ujar Arion.

"Yah, seperti yang kau katakan, sepenuhnya kau yang akan bertanggung jawab."

"Kau bisa percaya padaku."

"Percaya..? Ya., Sejauh ini aku cukup percaya padamu, namun kali ini.." Ujar Eve. "Aku butuh kepastian." Lanjutnya.

Eve mengeluarkan selembar kertas lalu menaruhnya tepat di atas meja, Rion mengernyit menatap kertas itu, sementara Eve masih menatap datar ke arahnya.

"Apa ini?" Tanya Rion.

"Itu kontrak sihir, aku ingin kau menulis nama mu di sana untuk menyetujui kontrak." Jawab Eve.

Rion terdiam sesaat untuk membaca isi kontrak yang di sodorkan oleh Eve, semua itu tak luput dari perhatian pengawal Rion.

"Jadi, aku akan melahirkannya, tapi kau di larang untuk memberitahu siapapun tentang kehamilan ku, dan kau di larang untuk menyentuh ku secara sembarang. Juga, pastikan aku merasa nyaman selama masa kehamilan ini."

Rion terdiam.

"Karna melahirkan mempertaruhkan nyawa, jadi, begitu bayi ini lahir, kau akan memberikan setengah harta mu padaku untuk kompensasi atas kerusakan mental dan tubuhku!"

Lagi-lagi Rion di buat terdiam, sedangkan Ron di buat tak percaya dengan permintaan yang di ajukan Eve, pria itu tampak mengernyit seolah tak mengerti dengan situasi.

"Lalu, jika mengalami keguguran, kau akan memberikan 500.000 koin emas dan 950.000 koin perak padaku. Namun tentu saja aku berharap hal itu tidak terjadi."

Bersambung.......

*Cuma mau kasih tahu "Jangan terpaku sama kontrak gengs". Soalnya ga penting

350 Vote + 100 Komen = UPDATE!!

Payback Of Princess Evelogia || AdultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang