02

2.9K 194 5
                                    

Jika semua hal adalah mungkin, jadikan waktu kita lebih lambat.
Jika aku bisa mengontrol waktu, maka aku akan menulis satu perkenalan pribadi dan menjadi lebih kuat serta melindungi apa yang ku miliki.

Waktu seperti sebuah peluru kecil, hanya melewati nya dalam sekejap.
Waktu hanya terus berjalan,
Aku harap waktu akan membiarkanku kembali, kembali kedalam genggaman mu.
.
.
.
.
"Fiat ayo sarapan, dari kemarin kamu belum memakan apapun" Kata Leo lembut sembari memegangi tangan Fiat.

"Aku tidak lapar" Jawab Fiat yang membuang mukanya kearah lain.

Leo tersenyum ke arah Fiat, dia mengecup kening kekasih tercintanya itu. "Ayo ikut kebawah dan makan bersama ku, kau tau kan aku tidak suka penolakan hmm?"

"Oke fine"

Akhirnya Fiat menuruti kemauan tuannya yang licik itu, dia tidak takut hanya saja sekarang dia malas untuk memulai perdebatan, apalagi itu hanya karena dirinya mogok makan.

Disini mereka berada, di sebuah meja makan yang ukurannya bisa untuk menampung 12 orang.
Fiat duduk bersampingan dengan Leo.
Fiat hanya menatap makanannya, dirinya tidak berselera untuk memasukkan sesuatu kedalam mulutnya.
Fiat aduk makanan yang ada didepannya dengan tatapan kosong.
Yang ada di pikiran Fiat sekarang hanyalah kekasihnya, Nam.

"Bagaimana caranya agar aku bisa mengatakannya padamu, aku mencintaimu, aku tidak ingin melihat air mata mu terjatuh karena ku" batin Fiat sedih

"Kenapa kamu terus mengaduk makananmu?, Apa kamu tidak suka?" Tanya Leo memecah keheningan diantara mereka

"Aku tidak berselera" Fiat menjauh kan piring berisi makanan itu dari hadapannya, lalu dua beranjak pergi.

"Kau mau kemana?" Tangan Leo berhasil mencekal lengan Fiat

"Aku mau pulang"

"Tidak sebelum kau menghabiskan makanan mu, sekarang kembali duduk"

Fiat hanya bisa pasrah dan kembali duduk di posisi awalnya, dia mulai melahap makanannya walaupun dengan berat hati.
Suasana kembali hening, tidak ada yang membuka obrolan, hanya ada suara dentingan sendok yang mengenai piring.

"Aku sudah selesai, jadi aku akan pulang"

"Setidaknya bersihkan badanmu dulu"

"Aku bisa membersihkannya saat aku sudah sampai dirumahku" Fiat mencelos keluar Mansion milik Leo

Leo hanya bisa menatap punggung Fiat.
"Huhh" Leo menghembuskan nafasnya gusar "Aku pasti akan membuatmu jatuh cinta padaku, dan melupakan gadis itu"

Leo mengambil handphone nya dan mengirim pesan kepada Olle

"Awasi Fiat selama 24 jam, laporkan padaku jika dia bertemu dengan seorang gadis, jangan sampai dia mencurigai mu"

Leo keluar mansionnya menuju kantor.
.
.
.
Sementara kini Fiat telah berada di rumah sakit, menjalankan tugasnya sebagai perawat.
Mungkin iya raga Fiat ada di tempat ini, tapi pikirannya ada ditempat lain, kamar Leo.
Fiat masih membayangkan betapa menjijikkannya dia bercinta dengan seorang lelaki yang tidak lain adalah bos nya sendiri.

Dia merasa derajatnya sudah hilang, dia malu pada dirinya sendiri.

"Eeerr Nam?" Suara Fiat nampak ragu untuk memanggil Nam yang sedang fokus membereskan hospital bed/tempat tidur pasien.

Nam lalu menghentikan kegiatannya dan menoleh kearah suara itu berasal "Ya ada apa?"

"Eee a-aku ingin bicara denganmu"

Obsession JaFirst/LeoFiat (End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang