03

2.4K 168 15
                                    

"Leo...." Fiat melepaskan pelukannya

"Ada apa? Kamu sudah puas menangis dan mengumpatiku?"

"Aku sudah lebih baik, dan sekarang aku ingin pulang"

"Tidak, mulai sekarang dan seterusnya kamu tinggal disini bersamaku"

"Aku tidak mau, aku takut padamu" Fiat menundukkan wajahnya

"Hei lihat aku" Leo memegang dagu Fiat dan mengarahkan wajah Fiat untuk menatapnya "Aku minta maaf padamu, aku seperti ini karena aku terlalu takut kehilanganmu"

"Aku akan tinggal disini tapi dengan satu syarat"

"Apa?"

"Biarkan aku menjenguk Nam kerumah sakit sendirian, aku sangat khawatir padanya"

"Aku akan mengijinkanmu, asalkan kamu diantar Olle"

"Terimakasih"

"Tidak, aku yang seharusnya berterimakasih padamu Fiat, karena kamu telah memilihku" Leo mengecup kening Fiat lembut.
.
.
.
SKIP

Sekarang Fiat telah berada di rumah sakit xxx, sebelumnya dia sudah membuat janji dengan An, jika dia akan datang.
Fiat melihat An sedang melambai-lambai kan tangannya, Fiat segera menghampirinya.

"An bagaimana keadaan Nam?"

"Nam sekarang sudah membaik, dia sekarang ada dikamar rawat inap VIP"

"Syukurlah, ayo kesana aku ingin bertemu dengannya"

"Tunggu, apa yang terjadi padamu?, Kenapa kepalamu diperban?"

"Eeerr ini... semalam aku terpeleset dan kepalaku membentur meja" bohong Fiat

"Ada ada saja kau ini"

Mereka berjalan menuju kamar VIP.
Fiat menghentikan langkahnya ketika berada di depan pintu.
Dia terlalu takut untuk masuk.

"Fiat ayo masuk kenapa diam saja?"

"I-iya" Fiat membuka pintu dan langsung melihat Nam yang sedang duduk termenung.
Jujur melihat Nam dengan keadaan seperti ini membuat Fiat merasa semakin bersalah, padahal dia tidak tau dirinya yang menyebabkan semua ini atau bukan.

Fiat duduk di kursi samping bed hospital "Eee Nam bagaimana keadaanmu? Apakah sudah membaik?" Tanya Fiat dengan nada selembut mungkin

Nam menoleh kearah Fiat dan langsung memeluknya disertai tangisan.
Fiat langsung memeluk balik tubuh Nam, dia mencoba menenangkan Nam sembari mengelus rambut panjang milik Nam.

"Fiat..hiks...hikss" Nam semakin tersedu-sedu

"Tenanglah aku disini, semuanya akan baik-baik saja"

An yang melihat interaksi keduanya hanya bisa menatap dengan kesediaan dihatinya, An sudah tau apa yang terjadi pada Nam hingga Nam bisa melakukan tindakan seperti itu.

Nam mulai melepaskan pelukannya tapi dia masih terus menangis. Fiat melihat iba pada sahabatnya, dia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Fiat hanya bisa berharap bahwa ini semua bukan karena dirinya meninggalkan Nam.

"Nam apa yang terjadi? Kenapa kamu melakukan semua ini? Apa kau tau?, Aku sangat khawatir padamu" Fiat mengusap air mata yang sedari tadi mengalir deras dipipi chubby Nam.

"Fiat aku..hikss...hiks..aku takut Fiat..hiks"

"Hei tidak perlu takut, aku disini, kami semua disini"

"Nam sebaiknya kamu meminum obatmu dulu" An menyodorkan obat pada Nam yang dibalas dengan gelengan kepala Nam

"Nam kamu harus meminum obatmu, jika tidak aku akan marah dan tidak mau bersahabat dengan mu lagi" Bujuk Fiat sedikit mengancam dan akhirnya Nam mau untuk meminum obatnya.

Obsession JaFirst/LeoFiat (End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang