04

2.1K 163 6
                                    

Seperti malam yang gelap, ada waktu ketika kamu tidak bisa melihat kedepan.
Hari-hari itu sepertinya tidak akan pernah berakhir.
Hanya ada kegelapan dan kesunyian.
.
.
.
Fiat berusaha untuk terlihat baik-baik saja, dia menghapus air matanya serta menahannya agar tidak jatuh. Fiat memasuki mobil yang terparkir.

"Olle kita pulang"

Tanpa sepatah kata apapun Olle langsung melakukan mobilnya, sementara Fiat yang duduk di kursi belakang sedang merenungi nasibnya.

"Bagaimana ini? Aku tidak tau apa-apa, kenapa Nam sejahat itu padaku?, Leo aku butuh kamu" Batin Fiat dengan mata yang berkaca-kaca.

Fiat sampai dimansion, dia langsung menuju ke kamarnya, menunggu pemilik mansion ini pulang.

Hari sudah malam dan Fiat berada dibalkon, terus saja memandangi kearah halaman berharap Leo pulang cepat malam ini.

"Leo kenapa lama sekali? Apa dia lembur?"

Tak lama sebuah mobil Lamborghini Aventador milik Leo, memasuki halaman mansion, sebuah senyuman terukir dibibir Fiat.
Dia melihat Leo sedang berjalan menuju ruang tamu.

Fiat beranjak dari balkon lalu menunggu kepulangan Leo di depan pintu kamarnya.

Pintu itu terbuka, menampakkan Leo yang wajahnya penuh keringat membuatnya semakin tampan.
Fiat menyambut Leo dengan senyuman gigi kelincinya, Leo tersenyum balik pada Fiat.

"Apa kamu lelah?, Jika iya akan ku siapkan air hangat untukmu mandi"

"Ada apa ini? Kenapa tiba2 sikapmu lembut begitu?" Leo dibuat heran oleh Fiat, karena sebelumnya Fiat tidak pernah memperlakukan Leo seperti ini.

"Tidak ada apa-apa, hanya saja aku ingin berbuat baik padamu karena telah mengijinkan ku cuti hari ini"

"Senang karena cuti atau karena gadis itu?"

Fiat hanya diam, kini senyuman dibibirnya memudar "Andai saja hari ini aku tidak datang ke rumah Nam, pasti semuanya akan baik-baik saja" batin Fiat

Leo menyadari sikap Fiat yang berubah drastis, Leo melihat luka robek pada bibir Fiat "Apa ini?" Leo memegang dagu Fiat

"Ee ini tadi aku jatuh" Leo sudah tau jika Fiat berbohong, terlihat jelas pada kegugupannya.

"Jika jatuh kenapa bisa robek seperti habis dipukul?"

"Tidak, aku memang jatuh, sebaiknya kamu mandi, badanmu bau" Fiat mencoba mengalihkan pembicaraan

"Tadi kamu bilang akan menyiapkan air hangat untukku?"

"Aaahh iya aku akan segera menyiapkannya, tunggu beberapa menit"

SKIP

Leo sudah selesai mandi, dan mengenakan piyama tidurnya. Leo duduk disofa menyeruput kopi buatan Fiat sembari membaca proposal usaha miliknya.

Fiat menghampiri Leo dan duduk disampingnya "Eeerr Leo apa kamu sibuk?"

"Tidak, kenapa?"

"Eeerr Anuu...apa boleh aku memelukmu?" Fiat mengatakannya dengan ragu-ragu

"Eehh? Tentu saja, aku akan merasa senang, kemarilah" Leo mempersilahkan Fiat dan langsung memeluknya, Fiat menyenderkan kepalanya pada pundak lebar milik Leo.

"Kenapa kamu sangat berbeda hari ini?"

"Aku tidak" rengek Fiat mempoutkan bibirnya

"Gemas sekali, aku jadi ingin memakanmu" Leo mencubit pipi Fiat

"Maafkan aku Leo yang terlambat mencintaimu, aku tidak bisa memberitahu mu tentang perasaan ku, bahkan masalah yang ku hadapi sekarang ini" Batin Fiat

Obsession JaFirst/LeoFiat (End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang