Dua bulan terlah berlalu, sejak kejadian dimana Fiat melarikan diri, kehidupan Fiat tidak ada yang berubah. Ya meskipun tanpa Leo, Fiat masih menyimpan rasa rindu yang mendalam padanya.
Sedangkan kehidupan Leo sekarang terasa begitu hampa dan berat. Namun ia tidak menyerah untuk menemukan kekasihnya. Setiap hari, Leo akan mencoba melacak keberadaan Fiat, tapi hasilnya masih nihil. Leo bahkan tidak mengurus perusahaan dengan benar, dan dirinya sendiri yang terlihat kacau. Mulai dari wajah, serta penampilannya. Leo juga tidak pernah kembali ke mansionnya, dia memilih untuk tinggal di sebuah apartemen. Dia tidak tahan jika harus melihat wajah istrinya, Nam.
Cahaya yang di pancarkan oleh sang baskara memaksa masuk kedalam ruangan kecil melalui celah-celah jendela. Membuat seorang pemuda berwajah cantik yang sedang terlelap harus terusik. Ia mengerjapkan matanya lucu, menyesuaikan pandangannya.
Pemuda itu duduk dipinggiran kasur sembari mengucek kedua matanya.TOK
TOK
TOK"Fiat, apa kau sudah bangun?" Ucap seseorang dari balik pintu
"Sudah" jawab Fiat
"Cepat mandi, dan sarapan. Kita akan berangkat lebih awal"
"Ya phi"
Fiat berjalan malas menuju kamar mandi.
Setelah mandi dia langsung mengenakan pakaian, kemudian keluar kamar untuk menuju dapur."Wahhh phi, kau yang memasak ini semua?" Kagum Fiat ketika melihat beberapa makanan yang tersedia di atas meja
"Tentu, ayo makan"
Mereka berdua duduk dan memakan makanannya.
"Enak sekali phi!, Sering-sering masak untukku. Aku bosan memakan makanan siap saji"
"Jika aku sempat"
Fiat tinggal bersama Phob, lelaki baik hati yang sudah membawanya. Sebenarnya Fiat berniat untuk mencari kontrakan sederhana tapi Phob memaksanya untuk tinggal dirumahnya. Fiat sempat menolak beberapa kali, namun Phob mengatakan bahwa dirinya membutuhkan teman ngobrol.
Akhirnya Fiat mengalah dan tinggal bersama Phob. Fiat tidak sepenuhnya numpang gratis, dia membayar uang sewa pada Phob, meskipun Phob tidak memintanya.Setelah sarapan, kedua pemuda itu lekas menuju restoran tempat mereka bekerja.
.
.
.
.
.
.
Mereka berdua bekerja sebagai pelayan yang mengantarkan menu hidangan pada pembeli. Mereka bertugas di jam yang sama di shift pertama, mulai dari pukul 08.00 sampai 16.00.Hari ini restoran sangat banyak pengunjung, tidak seperti biasanya. Itu mungkin karena ada beberapa menu baru. Sebenarnya restoran ini tidak terlalu besar dan terkenal, tapi gaji yang ditawarkan lumayan tinggi.
Semua pelayan yang ada sedang sibuk berlalu-lalang melayani setiap pelanggan. Hingga langit mulai bewarna oranye, waktu begitu cepat karena kesibukan, tidak terasa sekarang sudah sore.
"Lelahnya...jika setiap hari pengunjung makin bertambah, aku mungkin tidak akan kuat" keluh Phob
"Ish! Jika pengunjung bertambah itu bagus! Siapa tau nanti restoran ini akan menjadi restoran bintang lima yang terkenal di seluruh penjuru kota" Fiat berucap semangat sembari mengangkat kedua tangannya diatas udara
Fiat dan Phob sedang beristirahat sejenak mumpung pelanggan sudah tidak seramai tadi pagi.
Tidak lama, Satu pelanggan perempuan masuk, ia melambaikan tangannya memanggil pelayan. Fiat pun menghampirinya dengan semburat senyum diwajahnya.
"Mau pesan apa nona?"
"Aku sedang tidak mood, jadi...apa kamu bisa memberikan saran makanan yang enak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession JaFirst/LeoFiat (End)✅
Fanfictionhanya menceritakan bagaimana terobsesi nya Seorang CEO bernama Leonardo kepada seorang perawat bernama Fiat yang bekerja dirumah sakit yang ia miliki. "Aku membencimu" -Fiat "Aku juga membenci diriku sendiri karena harus mencintai orang bodoh sepert...