07

2.2K 168 50
                                    

Kini mereka bertiga sudah berada di halaman Mansion, Nam sangat kagum melihat betapa megahnya tempat tinggal seorang Leonardo Thuntanukul.

"Nam ayo masuk" ajak Fiat membuyarkan lamunan Nam

Ini pertama kalinya Nam menginjakkan kakinya dirumah sebesar ini. Ketika pintu terbuka, Nam semakin mengagumi kediaman Leo yang sekarang adalah suaminya.

"Aku akan kekamarku, aku lelah" ucap Leo meninggalkan Fiat dan juga Nam

"Tuan Fiat ini siapa?" Tanya Clara yang sedari tadi menatap kearah Nam yang masih mengenakan gaun pengantinnya

"Ini Nam, dia istri Leo" balas Fiat dengan semburat senyum diwajahnya "Nam ini Clara, dia salah satu Maid disini"

"Swaddi kha" Sapa Nam ramah sambil memberikan wai

"Swaddi" balas Clara "Ini benar istri tuan Leo?" Clara masih tidak percaya dengan apa yang Fiat katakan

"Benar Clara, mulai sekarang dia akan menjadi nyonya Thuntanukul"

"Fiat..." Nam merasa tidak nyaman ketika mendengar perkataan Fiat barusan, dia tidak akan pernah menjadi nyonya dikediaman ini, dia menikah karena terpaksa.

"Tapi bukannya tuan Leo dan tuan Fiat sepasang kekasih?"

Fiat tersenyum hambar "Bukan, aku dan Leo hanya bersahabat, sudah ya Clara....aku akan mengantar Nam kekamarnya" Clara mengangguk paham

Fiat lagi-lagi menggandeng tangan Nam, menuntunnya menaiki tangga. Fiat membawa Nam didepan pintu kamar Leo.

"Ini kamarmu, masuklah"

"Tapi...apa aku harus sekamar dengan tuan Leo?"

"Leo, jangan panggil tuan, dia suamimu tentu saja kalian harus berada dalam 1 kamar" Fiat membukakan pintu untuk Nam

Fiat mengajak Nam masuk kedalam, dia melihat Leo yang sedang tertidur pulas bahkan setelan yang dia pakai saat menikah tadi belum dia lepas.

"Eee Fiat sebaiknya aku jangan disini, aku tidak enak dengan Tu- Leo"

Fiat menggeleng "Percayalah padaku"

Nam mengangguk pasrah, Fiat lalu meninggalkan Nam bersama Leo diruangan yang harusnya menjadi miliknya dan Leo.

Nam sangat gugup akan melakukan apa, jadi Nam memutuskan untuk mandi dan mengganti pakaian nya.

Fiat berada dikamar lain yang berada didepan kamar Leo. Dia duduk dipinggiran kasur.

Menangis, ya, Fiat menangis mengingat kembali kejadian hari ini, bibirnya bergetar.
Mulutnya mungkin bisa mengatakan jika dia BAIK BAIK SAJA, tapi hatinya masih merasakan sakit luar biasa.

"Kenapa aku harus merasakan sakit seperti ini?, Aku masih tidak bisa merelakan Leo untuk orang lain. Aku tidak ingin seperti ini, kenapa takdir begitu kejam padaku?. Kenapa harus aku? Aku bukan orang yang kuat"

Fiat meremas kuat sprei itu, wajahnya menunduk menatap lantai yang mulai basah karena air matanya. Fiat memikirkan kembali apakah dia sudah membuat keputusan yang tepat? Atau ini salah?, Dia memaksa Leo untuk bertanggung jawab dan Leo menyetujui perkataannya, tapi dia sendiri malah merasa putus asa seperti ini.

Niat Fiat tidaklah salah, hanya saja dia tidak menghiraukan apa yang akan terjadi selanjutnya. Fiat mencintai Leo, Leo pun sama mencinai dirinya, dan Nam? Dia juga mencinai Fiat.
Keputusan Fiat membuat ketiga pihak merasakan sakit yang sama, bukan hanya Fiat yang tersiksa disini, tapi juga dengan Leo dan Nam. Mereka berdua sama tersiksanya.

"Haruskah aku pergi?, Tapi jika aku pergi apa bisa aku bertahan hidup tanpa Leo?, Dan apa bisa Leo bertahan bersama Nam?" Fiat mengusak rambutnya frustasi, dia benar-benar bingung akan keadaannya
.
.
.
.
.
.
.
Nam yang sudah selesai berganti pakaiannya langsung keluar dari kamar, dia tidak ingin berlama-lama dengan tuannya yang sudah berstatus sebagai suaminya itu.

Obsession JaFirst/LeoFiat (End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang