CH 1

3K 109 8
                                    

Selamat membaca

_____________________________________

Hidup merantau demi masa depan yang lebih baik adalah keputusan yang diambil oleh sebagian orang. Entah itu untuk pendidikan ataupun pekerjaan. Dan tentu saja urusan cinta.

Kosan Neo gak punya terlalu banyak penghuni karena emang baru dibuka. Kamar yang terisi hanya sepuluh, sesuai jumlah penghuninya.

Dan di sinilah mereka sekarang. Awal pertama bertemu tentu saja terasa canggung, tapi lama-lama jadi hilang rasa malu.

"Pagi" sapa Jungwoo.

"Pagi, Wu. Ada kelas pagi?" Tanya Taeyong.

"Iya, ka" Jungwoo duduk di kursi meja makan sambil ngeliat Taeyong lagi masak. "Butuh bantuan, ka?"

"Gak perlu, Wu. Bentar lagi masakannya selesai. Kamu mandi aja, nanti kita sarapan bareng"

"Oke"

Ya seperti ini kegiatan Taeyong sehari-hari. Udah kayak emak-emak dia. Bangun pagi bikin sarapan buat anak kosan. Sebenarnya dia masak cuma buat temen-temen dia aja, tapi penghuni yang lain tuh suka gak tau diri. Datang tiba-tiba trus main nyomot aja.

Daripada teman-temannya gak kebagian, jadilah Taeyong masak lebih. Makanya Taeyong sering nagih uang belanja ke semuanya. Gak mau rugi dia.

Tepat jam 7 semuanya udah pada ngumpul. Duduk rapi di tempat masing-masing. Ada yang udah wangi semerbak mo*lto, ada juga yang mukanya masih bengkak karena dipaksa bangun.

Siapa juga yang gak bangun kalau diteriakin terus pintu kamarnya digedor-gedor! Kan mereka pada mikir ada kebakaran.

Dan tentu saja tugas itu diembani dengan sukarela oleh Doyoung dan Ten. Suara mereka udah kayak toa soalnya.

"Woy Jae, yang sopan. Di meja makan kok tidur" ujar Ten.

"Iya ih, gak ngerhagain banget. Tau gitu lu gak usah dikasih makan aja" celetuk Doyoung.

Telinga Jaehyun mulai panas, jadi dia mutusin untuk bangun dan tersenyum cerah. "Iya, ini udah bangun"

"Udah ayo makan, nanti pada telat" Selalu seperti ini. Taeil akan menjadi penengah mereka.

.
.
.

"Win, mau ngampus?"

"Iya, ka"

"Yok bareng sama kakak" ajak Yuta.

"Boleh?"

"Apa sih yang gak boleh buat kamu, ayok"

Yuta narik Winwin supaya lebih dekat dengan dia. Kepala Winwin dipakein helm dengan lembut. Takut nanti kepala Winwin lecet kalau dia kasar.

Anak kosan macam Yuta dan kawan-kawan emang lebih suka pake motor. Bukan karena mereka gak mampu beli mobil, tapi kalau naik motor sensasinya beda aja.

"Modus lu, nyet"

"Sirik aja lu, badak"

Johnny tuh emang sirik sebenarnya. Bisa-bisanya jalan Yuta buat deketin Winwin mulus banget kayak jalan tol. Lah dia? Berasa mau diterkam kucing.

Kosan NeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang