Beberapa menit kemudian. Mereka sampai di tempat Gaara. " Kamar kalian sudah kusiapkan. Bi, tolong antarkan mereka ke kamar yang sudah disiapkan ya. Tolong bi," kata Gaara.
" Baik bos," kata asisten rumah Gaara. Sasuke dan Sakura masuk ke dalam kamar. " Ini ruangannya nona Sakura," kata asisten Gaara. " Baiklah bi, terimakasih ya," kata Sakura. " Sama sama nyonya," kata asisten Gaara.
Asisten Gaara pun keluar dari kamar Sakura. " Sakura akhirnya kita sampai disini. Menurutmu, apa cocok aku mengambil tawaran Gaara tadi. Soalnya aku pikir pikir, aku juga harus membiayai kalian. Aku gak ingin merepotkan Gaara terus. Sebagai seorang ayah, seharusnya akulah yang membiayai sekolah Sasura dan Sarada. Apa cocok aku bekerja di perusahaan Gaara? Aku sudah lama tidak bekerja di kantoran. Aku butuh pendapatmu, Sakura," kata Sasuke.
" Terserah kamu aja Sasuke. Kalau menurutku ambil aja tawaran yang diberikan Gaara. Disini nyari kerjaan susah. Banyak orang yang butuh pekerjaan. Mending ambil aja tawaran yang diberikan oleh Gaara," kata Sakura. " Oke, tapi sampai bayang bayang Karin selesai ya. Setelah itu kita harus tinggal di Jepang," kata Sasuke. " Pasti Sasuke," kata Sakura sambil tersenyum.
Tiba tiba notifikasi hp Sakura berbunyi. Sakura pun membaca sms dari hp nya.
Untuk: Haruno Sakura
Kau tidak akan pernah bahagia, Haruno Sakura. Mungkin sekarang aku di penjara, tapi takkan kubiarkan kau bahagia begitu saja.Aku tau kau yang menjebakku waktu di caffee itu. Dan aku hanya bisa diam ketika aku di tangkap. Kau sudah menghancurkan hidupku, Haruno Sakura. Pertama ayahku, kedua diriku.
Siap siaplah kau menerima hadiah dariku. Sekarang kau boleh memiliku Sasuke, tapi ketika aku bebas jangan harap kau bisa memiliki Uchiha Sasuke. Salam dariku, Uzumaki Karin.
Dari: Uzumaki Karin
" Sial," kata Sakura kesal. " Ada apa, Sakura?" kata Sasuke. " Karin mengancamku lewat nomor yang tidak kukenal ini. Takkan kubiarkan Karin menghancurkan hidupku. Sasuke aku takut. Apa aku bebasin mereka?" kata Sakura.
" Jangan, mereka memang pantas di penjara. Jangan lepaskan mereka begitu saja. Kau tenang aja, Sakura. Gaara, Itachi, dan aku akan selalu melindungimu. Jadi jangan khawatir ya," kata Sasuke sambil memeluk Sakura.
" Tapi aku gak tenang diganggu oleh mereka. Sasuke, aku tidak ingin merepotkan Itachi dan Gaara. Mereka telah membantu kita. Sudah cukup aku diancam sama Karin," kata Sakura.
" Kau gak repot repot dengan mereka, Sakura. Aku yakin mereka bisa melindungimu. Termasuk aku, ya sudah aku mau menemani anak anak dulu. Gak usah kau pikirkan itu. Anggap aja Karin melucu," kata Sasuke.
" Baiklah kalau begitu. Aku juga menemani mereka bermain. Dua hari kita gak temani mereka, sekarang kita harus meluangkan waktu kita buat anak anak," kata Sakura.
Mereka pun akhirnya menyampiri Sasura dan Sarada. " Mama, aku buatin gelang buat mama. Dipakai ya," kata Sarada. " Baiklah putri mama yang cantik, akan mama pakai demi dirimu Salad chaan," kata Sakura.
" Tunggu, biar Sasura yang memakainya. Gak adil jika semuanya dari Sarada. Aku juga ingin menghadiahkan sesuatu buat mama. Tapi dari punya Sarada. Anggap aja itu dariku, mama," kata Sasura.
" Itu buatanku, Sasura! Masa kau ngaku ngaku sih! Biar Sarada aja yang masanginnya," kata Sarada. " Gak, biar aku aja yang masangin gelangnya," kata Sasura. Dan selanjutnya terjadi pertengkaran di antara mereka.
" Astaga mereka benar benar mirip diriku waktu kecil. Gak mau kalah, dan selalu berebut mainan. Dan sekarang mewarisinya," kata Sasuke geleng geleng kepala. " Iya, mereka benar benar mirip denganmu, Sasuke. Sifatmu juga menurun ke merekanya," kata Sakura.
" Iya," kata Sasuke. " Hei sudahlah, jangan berebut kayak gitu. Mengalah sedikit Sarada. Anggap aja itu dari kalian. Sasura, kau pasangkan gelang itu ke mamamu," kata Gaara.
" Tuh kata paman itu milik kita. Sudahlah, kita kayak anak kecil. Gak baik bertengkar terus menerus. Salad aku minta maaf ya," kata Sasura. " Iya, aku juga minta maaf ya. Sorry aku yang bikin kamu emosi. Maafin Salad ya," kata Sarada. " Iya," kata Sasura.
" Astaga mereka benar benar cute. Bikin tambah sayang aku pada mereka," batin Sasuke dan Sakura. Sasura pun memakaikan gelang ke tangan Sakura. " Ini dari kami berdua, mama," kata Sasura dan Sarada. " Kalian memang anak mama yang paling gemas. Mama sayang kalian," kata Sakura. " Kami juga sayang mama," kata Sasura dan Sarada.
Sakura pun akhirnya memeluk anak anaknya. Sasuke hanya bisa tersenyum melihat mereka berpelukan. " Sasuke, aku harus pergi dulu. Jagain mereka. Nanti akan kusuruh pengawal buat jaga mereka diluar. Aku pergi dulu," kata Gaara.
" Gaara bisa kita bicara diluar. Ada yang ingin kubicarakan denganmu," kata Sasuke. " Oke hanya lima menit ya," kata Gaara.
Mereka pun keluar rumah. " Tadi pas aku dan Sakura meletakkan barang barang kami di kamar, tiba tiba ada yang sms di hp Sakura. Dan nomor itu tidak dikenali oleh Sakura. Sakura pun membaca sms itu dan dia ketakutan membaca sms itu. Lalu Sakura bilang kepadaku bahwa itu adalah nomor Karin. Tapi aku gak yakin itu Karin. Ada Sakura bilang kepadaku, dia bilang dia akan membebaskan Karin dan Hidan agar hidup Sakura tidak diganggu oleh mereka. Aku sempat bilang jangan hiraukan perkataan Karin. Namun aku takut jika Karin macam macam kepada Sakura. Kumohon kau perketat penjagaan Sakura agar anak buah Karin tidak mengincar Sakura. Beritahu hal ini kepada Itachi. Supaya dia bisa bertindak dan memberatkan hukuman Karin di penjara," kata Sasuke.
" Pasti, nanti akan kubilang kepada Itachi. Kau serius Karin mengancam Sakura?" kata Gaara. " Aku yakin sekali Gaara. Soalnya Sakura ketakutan habis membaca sms itu. Aku sih gak sempat membacanya, namun feelingku mengatakan hal yang demikian," kata Sasuke.
" Baiklah, akan kulindungi kalian dari Karin. Kau tenang aja. Soal Karin, biar aku yang mengurusnya. Ya sudah aku pergi dulu. Sampaikan kepada mereka jika aku pergi. Dah Sasuke," kata Gaara.
" Dah," kata Sasuke. Gaara pun akhirnya pergi. Dan Sasuke pun kembali masuk ke rumah. Anak buah Gaara pun menjaga ketat di depan rumah Gaara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Dont Leave Me Honey
RomanceSakura adalah seorang gadis biasa yang mendapatkan beasiswa di universitas yang elit. Namun untuk menghidupi kehidupannya, Sakura rela bekerja siang malam untuk mengisi perutnya. Ia juga adalah anak yatim piatu. Orangtuanya sudah meninggal beberapa...