Eleven

112 21 0
                                    

⚠️Semua karakter/Tokoh dalam cerita tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata, pembaca harap bijak dalam menanggapi

*Banyak Typo!!
*Bahasa random















Last Chapter




............................

"ayah aku akan memberikan satu ginjal ku untuk kakak"

























Last












............................

Lembaran baru dalam kehidupan Jungwon kini perlahan terbuka. Semua masalah yang terdapat di lembar sebelumnya telah menemukan titik terang. Suno yang beberapa Minggu lalu telah melakukan transplantasi ginjal dengan dirinya, kini sudah kembali pulih.

Ayah dan bunda pun telah kembali menemukan cahaya dan warna dalam hidupnya. Sang adik-Koki juga telah kembali menjadi pribadi yang ceria seperti sedia kala, setelah beberapa minggu lalu menjadi anak yang pendiam.

Dan tidak terlewat tentang dirinya. Kini telah benar² menemukan kebahagiaan, dan berharap semua itu kekal. Ayah dan bunda kembali memberikan kasih sayang. Sekolah pun normal seperti biasa.

Semua teman sangat antusias menyambut nya di sekolah, setelah kembali dari masa pemulihan pasca pendonoran ginjal beberapa minggu lalu. Membuat teman-teman nya rindu berat. Entahlah, dulu teman-teman sangat mengacuhkan dirinya tapi sekarang mereka berubah drastis, sangat aneh.
Tapi dia bersyukur karena telah menemukan sebuah kebahagiaan yang sangat sempurna.

Sekedar informasi, teman nya tidak pernah tau jika dia tak bersekolah karena operasi. Mereka tau bahwa Jungwon tengah berlibur bersama keluarga. Oleh sebab itu saat dia datang, teman nya begitu antusias mengharapkan buah tangan darinya. Panik!. Dia tidak memiliki buah tangan untuk teman-teman nya.

Entah telepati antara orang tua dan anak atau kebetulan, saat jam istirahat sang ayah tiba-tiba datang dengan 3 pegawai dari rumah membawa beberapa barang untuk di bagikan kepada teman-teman Jungwon, dengan embel-embel buah tangan darinya. Magic!.

Saat pegawai sedang membagikan buah tangan?? Ayah berjalan kearah Jungwon dengan seulas senyum manis kemudian merangkul anak itu.

"Ayah sayang padamu" mendengar itu Jungwon tersenyum

"Wonie juga sayang ayah"

"Terima kasih sudah membuat kakak mu bisa bertahan sampai sekarang"

"Tidak masalah, itu kewajiban ku agar menjadi adik dan anak yang baik" ayah mengusap pucuk kepala Jungwon.

"Ayah bagaimana bisa ke sini dan membawa benda-benda itu?"

"Entahlah mungkin telepati, haha"

"mungkin"

"Kau kerja paruh waktu?"

"Hah?? Tidak-tidak aku tidak bekerja paruh waktu"

Last - Yang Jungwon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang