My Blooming (2)

214 25 0
                                    

°°°°°°°°°°°°°°My Bloooming°°°°°°°°°°°°°°°°

14 tahun kemudian


"Ahh bagaimana ini.. aisshh!" umpat Jisung pada dirinya sendiri.

Jisung berjalan cepat mencari seseorang. Ini akibat Jisung terlambat datang kebandara, sudah tidak ada penumpang pesawat yang keluar.

Ibunya menugaskan untuk menjemput temannya yang datang dari Australia, Jisung menerima tugas ibunya, tapi yang membuatnya mengupat adalah sifatnya yang ceroboh. Jisung meninggalkan karton yang tertulis nama teman ibunya di Taxi bersama dompet berisi uang 5000 won, tak hanya itu, Jisung lupa membawa ponsel.

Ini semua karena Jisung keasikan berbelanja dengan Felix, temannya, hingga lupa hari ini dia harus menjemput seseorang di bandara. Jisung benar-benar panik jika dia tak menemukan orang yang ia cari, hukuman menanti di rumah. Bahkan musim dingin menghukum tubuhnya, Jisung kedinginan dan kebingungan mencari orang yang tidak tau siapa namanya dan bagaimana rupanya, yeoja atau namja. Jisung sama sekali tidak tahu.

"Bagaimana ini~ "

"Pasti! pasti! pasti!" ujar Jisung penuh tekanan pada ucapannya.

"Uang saku ku hwaaaa ~" Jisung lebih mencemaskan uang sakunya yang akan dikurangi ibunya.

"Aishhh .. aiishh!" umpatnya lagi.

Jisung berhenti berjalan, ia berputar dari tempat meneliti sekelilingnya. Kosong. Tidak ada penumpang yang keluar dari pesawat, yang ada hanya beberapa orang yang menunggu penebrangan selanjutnya.

"Ashh entahlah !" dengusnya kesal. Jisung pasrah jika uang sakunya akan dipotong oleh ibunya.

Jisung pergi meninggalkan bandara. Ia berjalan kaki menuju rumah, terpaksa. Tiba-tiba butiran salju turun dari awan untuk pertama kali di Korea, kepala Jisung menggadah keatas dan ternyata benar dugaannya bahwa detik ini musim dingin telah dimulai. Jisung memakai kaos dengan lengan pendek dan rok di atas lutut 10cm, tentu saja tubuh Jisung kedinginan.

"Bodohh !" ia menepuk keningnya keras.

"Aku naik taksi terus pulang dibayar eomma," dan Jisung menemukan jalan keluar,

"tapi jam segini eomma di kantor dan tidak ada orang dirumah, aishhh, aku lupa alamat rumah, kerumah Felix? Tapi dia sudah pulang apa belum?" dan sayangnya Jisung tak ingat alamat rumah barunya.


Jisung berhenti sambil memikirkan jalan keluar untuknya, sementara itu butiran salju menimbun di rambutnya.


"Hmnnnn . . . . "


"Eokh?" Jisung terkejut, tiba-tiba seseorang dari belakang menggantungkan mantel di pundaknya.


Jisung berbalik kebelakang, ia mendapati sepasang mata menatap lembut dan senyuman menggoda seorang Pria. Pria itu membersihkan rambut Jisung dari salju, Jisung hanya tertegun. Pria itu tampan tinggi dan sepertinya ia sedang melakukan perjalanan, itu terlihat dari tas ransel yang ia bawa dan pakaian yang ia kenakan.

"Siapa kamu ?" Tanya Jisung.

Pria  itu selesai membersihkan salju di kepala Jisung, ia memasukan kedua tangannya di saku celananya. Namja itu tersenyum lagi.

"........" Pria itu tetap tersenyum.

Jisung meneliti dari ujung sepatu hingga pucuk rambut pria itu.

"Tourist?" Pria itu mengangguk.

"Korean?" Pria itu menggelengkan kepalanya.

"You... a country.. mnn where?" ujar Jisung dengan bahasa Inggris pas-pasan.

Short Story °BangHan°°hyunsung°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang