My Blooming (3)

173 22 0
                                    

°°°°°°°°°° My Bloooming°°°°°°°°°°°

👇

👇

Dan Jisung membawa Chris ketempat café favoritnya, saat mereka masuk kedalam Jisung mendapati Felix yang terkejut melihat kedatangannya bersama Chris. Felix beranjak dari tempat duduknya, menanti Jisung datang kearahnya. Dan setiba ditempat Chris memberikan senyuman hangat, Felix makin tercengang.

"Dia .. . " Felix menunjuk Chris sambil melirik Jisung.

"Dia Chris, tourist" jelas Jisung pada Felix.

Felix menoleh kearah Jisung dan menatap Jisung penuh kebingungan. Chris tersenyum lagi.

"Kau . . ."

"Nanti aku cerita, aku pesan dulu kau mau?"

"Tidak, aku sudah ,"

Jisung pergi ketempat kasir, tersisa Felix dan Chris. Usai memesan Jisung menuju kamar mandi lalu kembali ketempat, ia melihat Felix tertawa dengan Chris. Saat Jisung duduk perbincangan antara Chris dan Felix terhenti. Felix menatap Jisung dengan pandangan payah, Chris terseyum geli-an, jisung tidak tau apa yang membuat Felix menatapnya begitu.

"Apa?" tanya Jisung.

"Dasar kau bodoh," ucap Felix kesal.

"Apa yang salah dengan ku ?" tanyanya dengan tampang tak berdosa.

"Ah!" desah Felix kasar.

"Apa?!" ujar Jisung kesal.

"Tidak ada!" ujar Felix penuh penekanan,

"aku pulang, sampai bertemu kembali Chris," ujarnya dengan senyuman.

Chris mengangguk lalu memberikan senyumannya lagi, Jisung sama sekali tidak tau apa yang terjadi hingga felix pergi.

"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Jisung.

"Kenapa kau tertarik dengan pembicaraan kita?" tanya Chris dengan smirk jail.

"Ya jangan salah paham! Tadi kau lihat teman ku mengataiku bodoh tiba-tiba."

"Jadi kau belum pernah dikatai bodoh?"

"aisshh, aku benar-benar ingin memukul wajah mu yang menyebalkan," ujar Jisung gregetan.

Chris terkekeh bahagia dan itu semakin membuat Jisung semakin geram, ia memakan cake coklatnya dengan kasar. Jisung benar-benar tidak suka dipermainkan.

"Setelah ini kita akan pergi Kemana?!" dengus Jisung kesal.

Jisung terus memasukan cake kemulutnya hingga penuh membuat pipinya mengembung, coklat dari cake itu belepotan di mulutnya. Chris yang duduk disebelah Jisung melihat noda coklat di sudut bibir, tiba-tiba ia memutar badanya dan membersihkan coklat yang ada di sudut bibir Jisung.

Jisung membeku saat Chris tiba-tiba menyentuh bibirnya, dan jarak mereka sangat dekat terlihat seperti dua sepasang kekasih yang sedang berciuman jika dilihat dari depan. Jisung menatap mata Chris yang focus pada bibirnya. Lalu manik mata Chris bertemu dengan mata Jisung. Mereka saling bertatapan. Chris memakan noda coklat bekas bibir Jisung.

Saat itu juga Jisung ingin meledak, ingin mendorong jauh-jauh Chris.

Sangat menjijikan baginya!

Chris kembali memutar badannya menghadap kedepan, meminum coffe-nya. Dan Jisung, ia tercengang hingga mulutnya menganga lebar. Setelah ia tersadarkan, Jisung menyadari jika semua orang sedang memperhatikan dirinya dan Chris. Dan mereka tak kalah terkejut. Mereka berpikir Chris dan Jisung baru saja berciuman.

Tiba-tiba pupil mata Jisung menatap sosok namja berdiri cukup jauh darinya, Jisung kenal namja itu, namja itu terkejut karena melihat Jisung berciuman dengan Chris padahal tidak sama sekali. Jisung makin terkejut, dari tatapan namja itu Jisung tau jika namja itu mengiranya berciuman. Dan paling parah namja itu adalah pacarnya.

"Hwang hyunjin~" ujar Jisung pelan.

"Han jisung?" tanya hyunjin pada dirinya sendiri.

"Apa?" tanya Chris.

Chris pun mengikuti arah pandangan Jisung.

"Mantan pacar," ujar Jisung lemah. Hyunjin mendekat kearah Jisung bermaksud duduk dihadapan Jisung.

Lima hari lalu Jisung menangkap basah Hyunjin dan ayen berkencan, padahal hari itu Jisung berencana berkencan dengan hyunjin tapi hyunjin membohongi Jisung. Hari berikutnya Jisung mendengar fakta dari ayen bahwa ia dengan hyunjin berpacaran sejak jisung dan hyunjin jadian.

3 hari hingga sekarang Jisung menjahui hyunjin. Jisung mengumpulkan keberanian untuk memutuskan hyunjin tapi ia tidak rela. Jisung dilanda dilema.

Hyunjin duduk didepan Jisung. Ia menatap Jisung lalu Chris dan kembali ke Jisung.

"Apa yang kau lakukan disini, dan dia siapa?" tanya Hyunjin sinis.

"Di-dia-" ujar Jisung terbata.

"Aku pacarnya, bangchan!" Bangchan merangkul pundak Jisung dan tersenyum bangga.

Jisung menoleh kearah bangchan, mata Jisung membulat lebar, Jisung kembali melihat Hyunjin

"Apa? Kau pacarnya?!" Hyunjin terkejut.

"Iya, dan kau siapa?" tanya bangchan dengan senyum licik.

"Aku pacarnya, ada apa ini Jisung?!" Hyunjin berusaha menahan emosi.

"Kau pacarnya?" tanya bangchan pada Jisung.

"Bu-bukan, dia bukan siapa-siapa," jawab Jisung tegas.

"Kapan kita putus, kau akhir-akhir ini susah dihubungi ternyata kau sudah ada yang baru," ujar Hyunjin pedas.

"Kita putus," ujar Jisung dingin.

"Apa ?! Tidak, aku tidak mau!"

"Terserah,"

"Apa salah ku?!"

"Tanya ayen"

"Ayen?"

"Iya"

"Ayen tidak ada apa-apa dengan ku!"

"Aku mendengarnya dari ayen sendiri, jangan menyangkal lagi,"

"Ya, ayen bohong besar,"

"Lupakan," Jisung berdiri,

"ayo Chris kita pergi," bangchan mengikuti dari belakang.

Hyunjin menyegrap lengan Jisung lalu menarik Jisung hingga badan Jisung berbalik kearahnya.

"Mau pergi kemana kau, kau masih ada urusan dengan ku, ayo kita bicara," Hyunjin menarik Jisung dengan paksa.

"Lepas!" berontak Jisung

Bangchan pun menepis tangan Hyunjin lalu menarik Jisung kebelakangnya.

"Jangan paksa dia," ujar banchan dingin.

"Jangan ikut campur," Hyunjin mendorong tubuh bangchan , ia berusaha meraih tangan Jisung tapi bangchan berhasil menghalanginya.

Hyunjin meninju mata bangchan, Jisung dengan cepat mendorong Hyunjin berusaha melerai agar tak terjadi perkelahian.

"Cukup! Aku tidak mau bertemu dengan mu lagi! Menjauhlah dari ku!" Jisung menarik bangchan keluar dari café.

.

.

Short Story °BangHan°°hyunsung°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang