"Capek banget gue, sat." keluh Taehyun setelah mendudukkan dirinya di kursi kantin.
"Sama, sob. Anjingnya gak ada akhlak banget," timpal Jake yang juga lelah, dia sampai menyelonjorkan kakinya di atas kursi.
"Emang anjing punya akhlak?" tanya Sunoo yang baru saja datang setelah membeli ice krim.
"Enggak, kan sama kayak lo. Sama-sama gak punya akhlak," semprot Taehyun pedas.
Perkataan itu tentu menyinggung perasaan Sunoo, walau dia tau jika Taehyun bermaksud bercanda. "Heh, tolong ya mulutnya di jaga. Tega banget sama temen."
"Emang kita temen?"
"Wah, ngelunjak nih orang. Ngajak gelut?" tantang Sunoo sambil menggulung lengan seragamnya hingga se bahu.
Taehyun berdiri dari duduknya, "Ayo, siapa takut?"
"Udah deh jangan mulai, ini lagi di kantin. Gak malu apa?"
Heran Doyoung tuh, kenapa dua anak ini selalu saja bertengkar. Yang satu julid another level, yang satu lagi bermulut pedas sepedas cabai dragon's breath.
"Mendingan kalian pesen sesuatu deh, gue yang bayar."
Jake menatap Jay sambil tersenyum aneh, dia langsung pergi begitu saja menuju stan penjual bakso.
"Yah... kenapa gak dari tadi sih? Gue kan jadi bayar nih ice krim," Sunoo menatap miris ice krimnya yang sudah tinggal setengah.
"Entar kalau Jay bilang dari tadi, elonya yang ke enakan dibayarin terus."
Sunoo melirik sinis ke arah Taehyun, "Apa sih lo, nyaut muluk."
Jay hanya menggelengkan kepalanya melihat perkelahian dua temannya itu. Kenapa ya Jay bisa betah berteman dengan mereka, padahal sifatnya seperti orgil yang belum di kasih obat.
"Hai!"
Jay dkk menoleh ke arah siswa perempuan yang tiba-tiba mendatangi meja mereka.
"Hai cantik," sapa Doyoung sambil tersenyum genit.
Yedam mendongak guna menatap siswi tersebut, "Ada apa ya?"
"Aku mau ngasih ini buat kalian," siswi itu menyodorkan sebuah undangan berwarna unggu yang di bungkus dengan plastik transparan.
"Apa nih?" tanya Jisung tak mengerti sambil membolak balikkan kertas tersebut.
"Itu undangan ulang tahun aku."
Doyoung yang kepo langsung merebut undangan tersebut dari tangan Jisung, "Wah... party!"
"Iya, pokoknya kalian harus dateng."
"Kita pasti dateng kok, tenang aja," ujar Jake.
"Kalau gitu aku pergi dulu ya, bye~"
Setelah melambaikan tangan, siswi itu langsung pergi dari meja Jay dkk untuk membagikan undangannya ke semua temannya.
Sebuah ide tiba-tiba terlintas di otak Sunoo yang jarang di gunakan untuk berfikir itu, "Ayo pakek baju couple!"
"Boleh, mau warna apa?" tanya Yedam dengan pandangan yang masih terfokuskan pada layar ponselnya.
Taehyun yang sedang membuka kaleng cola barunya pun menyahut. "Hitam aja," ujarnya berniat memberi masukan.
Jisung menggeleng tak setuju, "Jangan hitam, nanti di kira mau ke kuburan."
"Terus apa? Abu-abu?"
"Biru?" saran Jake.
Suara jentikkan jari terdengar, "Nah, biru aja... bagus."
KAMU SEDANG MEMBACA
My name Jay?
RandomRajaya Ardaffa adalah seorang anak yatim piatu yang hidup sendirian di sebuah kos-kosan murah, ia hidup dengan mengandalkan uang hasil dari balap liarnya. Daffa memiliki kepribadian yang baik, humoris, jail, keras kepala dan sedikit penakut. Tapi k...