Haloo, masih menunggu Reilz 2 update? Saya sudah menyelesaikan bab yang kalian tunggu-tunggu!
Tapi sebelum itu jangan lupa untuk Vote dan Komen kalian okee? Selamat membaca~
***
Kami memulai kembali perjalanan hingga tiba di ibu kota kekaisaran, gerbangnya begitu kokoh berlabis beton yang dibuat semewah mungkin.
Aku disuguhkan pemandangan yang membuat aku terpukau, ini seperti di duniaku dulu sebelum datang dan menjelma menjadi pahlawan tapi lebih keren lagi!
"Woaah~ Ini bahkan lebih besar daripada Emplizer!!" seruku menatap kagum pemandangan ibu kota kekaisaran begitu turun dari gerobak.
'Cih, dasar kakek kampungan.' ejek Grey seolah-olah menatap rendah diriku yang begitu norak.
"Diam kau bocah, berkacalah sana!" sergahku malas.
'K-kau....' ☜
Oh dia menunjukku dengan emoticon miliknya, aku tau dia sama noraknya sepertiku karna baru lahir beberapa hari yang lalu dan lagi, untuk apa berkaca dengan menggunakan emoticon tanpa tubuh itu? HAHAHA.
"Ada apa boy~?" godaku menyeringai.
'Dasar kakek-kakek sialan!!' erangnya murka tanpa bisa berbuat apapun.
<< (ノ`Д')ノ彡┻━┻ >>
Aku terkekeh meladeninya, "Butuh 100 tahun lagi jika kau ingin melawanku bocah ingusan."
'Aku bukan- Arghhh! Terserah kau saja.'
Rasanya puas sekali melihatnya marah-marah karena kalah adu mulut, salah siapa mulai berdebat, Reilz dilawan ( '◡‿ゝ◡') Aku membusungkan dada, tertawa.
'Berhenti menyombongkan dirimu kakek tua, menjijikkan!'
"Kau ini minta dihajar ya?"
<< (─.─||)>>
"Nah nak Reilz sekarang kita sudah sampai di ibu kota kekaisaran, bagaimana menurutmu? " ujar paman kusir
" Bagus paman, aku tak menyangka kekaisaran ini sangat megah! "
" Haha tentu saja, kalau begitu tolong terima ini " menyerahkan sekangtung kecil yang ternyata beberapa koin perak dan tembaga.
" Eh, paman ini tid-"
" Tidak apa-apa, pertolongan yang kau berikan itu sangat besar bagi kami. Maafkan kami karena hanya bisa memberimu sedikit koin. Tolong terima nak Reilz kami tulus kok "
" Baiklah, akan aku terima paman. Terima kasih " lagipula aku tidak bisa menciptakan uang sesukaku karena pasti akan banyak orang yang mengincarku nantinya, merepotkan.
" Sama-sama, kalau begitu kami pergi dulu "
" Sampai jumpa lagi nak!! "
" Hati-hati diperjalanan!! "
" Jika kau butuh sesuatu, pintu desa kami akan terbuka selalu untukmu!!! "
"""" Sampai jumpa!!!!! """""
" Sampai jumpa lagi semuanya!!! Hati-hati diperjalanan~!!! "
sorakan itu terdengar dari rombongan desa memasuki wilayah timur yang mana merupakan wilayah perdagangan meninggalkan diriku dialun-alun kota.

KAMU SEDANG MEMBACA
REILZ 2 : The Another World
FantasyDisetiap kehidupan pasti akan ada masalah dan disaat itulah kita diberikan beberapa pilihan. Membunuh atau dibunuh, mana yang akan ia pilih? "Kau menyuruhku untuk membunuhnya? Kau gila!" "Aku tidak menyuruhmu tapi memberimu pilihan." ...