Akhir-akhir ini ketiga anak bungsu itu sering mengikuti Reilz layaknya anak itik mengikuti induknya.
Bahkan saat ia rapat bersama kaisar untuk jadwal pembelajaran mereka menempel di dekatnya, sesekali mengganggu sampai-sampai kaisar ingin melempar mereka keluar jendela jika tidak ingat mereka masih keluarga dan teman anaknya.
"Kakak!" Terlihat sang pangeran pirang berlari menghampiri Reilz setelah melatih para ksatria kekaisaran atas perintah kaisar sendiri.
"Ada apa Al?" Memang dia sudah menganggap Aland sebagai adiknya sendiri sehingga ia berkata tak formal. Aland tak mempermasalahkan hal itu malah ia senang akhirnya Reilz berbicara dengannya dengan nyaman!
"Ayah bilang kita bisa mengadakan teh party siang ini!"
"Emm..bukankah ini waktunya latihan pedang Al?" Aland balas menggelengkan kepalanya imut.
"Ayah bilang libur dulu hari ini! Ayo!" Menyeret si raven yang pasrah dirinya diseret si pirang ketaman istana utama.
Mereka tiba di taman utama dimana sang kaisar, Ryu, Sion dan Felix menunggu.
"Ayah! Kami dat—Apa yang kau lakukan disini?! " Namun kami tak mengira jika Athanasia juga ikut duduk diseberang kaisar.
"Aland, dia kakakmu. Bersikaplah sopan kepadanya" ucap Kaisar tenang diikuti sapaan gugup sang putri.
"Ha-hallo saudara.."
"Siapa yang mengizinkanmu memanggilku saudara hah?!"
"Ma-maaf hiks, maaf..."
"ALAND!"
"APA?! SEKARANG AYAH JUGA MEMIHAKNYA?!"
"DIA KAKAKMU!"
"DIA BUKAN KAKAKKU! KAKAKKU HANYA REILZ BUKAN DIA!"'kenapa kau membawa-bawa namaku segala:)' batin Reilz tertekan melihat pertengkaran keluarga didepannya.
"Dia hanya instruktur saja, jadi diam dan terima saja!"
"Bukankah ayah membencinya juga?!"
"Pikiran manusia terkadang berubah Aland"
"Kenapa ayah jadi begini padaku?!" Menatap nyalang saudarinya."Kau! Ini semua pasti gara-gara kau! Kau sialan, aku pikir kau berbeda tapi kau sama saja seperti ibu j****gmu itu!"
"Ma-af hiks hiks.."
"ALAND!!"
"APA?! AYAH BAHKAN MEMBENTAKKU JUGA?! JIKA AYAH MEMANGGILKU KESINI HANYA UNTUK BERTEMU DENGANNYA, LEBIH BAIK AKU PERGI SAJA!"Aland berbalik pergi tak mengindahkan teriakan ayahnya diikuti Ryu dan Sion.
"ALAND! KEMBALI KAU!!"
"A-ayah, sudah tidak apa-apa hiks. A-ku baik-baik saja. Mungkin saudara butuh waktu" ujar Athanasia memegang tangan ayah kandungnya berusaha menenangkan dan itu berhasil."Hah..anak itu. Ikuti dia Reilz" titah kaisar menutup wajahnya lelah.
"Baik yang mulia, saya permisi" memberi hormat sebelum berbalik mencari ketiga adiknya.
"Yang mulia, saya rasa anda terlalu keras pada pangeran. Biar bagaimanapun beliau juga memiliki trauma yang berhubungan dengan nona Diana dulu" nasihat Felix dibelakang tuannya.
"Hah..aku tau, seharusnya aku tidak terlalu keras padanya tadi. Aku akan berbicara dengannya nanti"
"Saya senang kalau begitu yang mulia"
"Ya ya ya, terserah""Ayah, ini teh untukmu" Athanasia menyodorkan secangkir teh Lippe kesukaannya pada sang ayah.
"Hm, makasih Athy" ucap Claude menerima pemberian putrinya.
"Hehe sama-sama ayah""Baiklah, aku rasa aku perlu menemuiny—uhuk!"
Tes....
"KYAAA!!AYAH! DARAH!" teriakan Athanasia menyadarkan Felix yang terpaku saking terkejutnya mendapati yang mulia batuk darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
REILZ 2 : The Another World
FantasyDisetiap kehidupan pasti akan ada masalah dan disaat itulah kita diberikan beberapa pilihan. Membunuh atau dibunuh, mana yang akan ia pilih? "Kau menyuruhku untuk membunuhnya? Kau gila!" "Aku tidak menyuruhmu tapi memberimu pilihan." ...