8. Pada akhirnya....

840 138 26
                                    

BAM! BAM! BAM!

dan beginilah bagaimana semuanya terjadi~

' si sinting itu, aku bersumpah akan memukul kepala belakangnya nanti ' menggerutu dalam hati tapi segera pikiran itu menghilang saat bayangan besar menutupinya.

" Sudah aku bilang jangan lengah tuan "

Sriing—
DUAAARRRR..!!!

Serangan itu membuat Reilz terpental beberapa kali sebelum berlutut menusukkan pedang ditanah  menyeimbangkan diri, batuk darah.

" uhuk! uhuk! "
' sial itu menyakitkan '

Tap!

" Untuk bisa menahan aura blade diusia muda, anda sangat hebat tuan " ujar sang ksatria Crimson Blade, Felix Weils. Mendarat dengan sempurna diatas tanah.

" Sekarang sudah cukup main-mainnya tuan Kagezane! " menusukkan pedangnya dengan kuat ditanah.

Stab!

" Uhuk, apa maksudmu tuan Weils? " tanyanya tak mengerti.

" Jangan mengelak tuan, aku tau kau masih menahan kekuatanmu selama ini bukan? " Tersenyum ganas kearahnya.

Sementara para penonton kecuali kaisar terkejut mendengarnya.

" Hehe hahaHAHAHA...!!! ah~tak kusangka kau mengetahuinya dengan cepat tuan Weils " hal itu dibalas seringai tak jauh ganas diwajah Reilz Kagezane.

Tentu saja, tidak mungkin dia bisa selemah ini sedangkan dia telah melawan raja iblis dan pasukannya dikehidupan masa lalunya.

Belum lagi kehidupan pertamanya yang keras telah dia alami sejak kecil.

" Kalau begitu maukah engkau menunjukkan kepada ksatria yang lemah ini kekuatan anda " menekan kata kekuatan yang merujuk ada yang  sebenarnya.

" Heh! Tapi aku tidak yakin kau bisa menahannya tuan " menolak dengan senyuman palsu.

" Hoh~ betapa sombongnya anda tuan. Kalau begitu akan aku hancurkan kesombongan itu sampai anda hancur sampai kedalam tanah sekalipun! " Mengangkat pedangnya yang kini terselimuti kembali aura merah Crimson.

" Dan akan aku hancurkan keberanian anda sampai anda malu tuan Weils " pedang Reilz juga mulai terselimuti aura biru tua seperti warna matanya yang berubah.

Tap! Tap! Tap!

Felix segera berlari dengan cepat melempar serangan aura horizontal, sebelum melompat kembali menyerang secara vertikal kearah Reilz yang masih diam menatap serangan yang diarahkan padanya.

Menyeringai, sontak ia menebaskan aura bladenya hingga kedua serangan itu meledak dan hilang.

DUAAARRRR—!!!

Syuut!

" Jangan lengah! "

" Memangnya siapa yang lengah huh?! "

BAAM!! BAAM! BAM!

pertarungan semakin memanas begitu Felix keluar dari kabut ledakan menyerang Reilz dari dekat.

Tak mau kalah, Reilz semakin memperkuat serangan auranya.

Cepat...

Itulah yang dilihat orang orang lain, hanya bayangan aura, bekas ledakan dan serangan yang bisa mereka lihat saking cepatnya.

" Wow~Dia benar-benar hebat! " Aland memandang penuh binar pada keduanya.

" Heh, ku rasa pilihanku tidak salah " Claude yang menonton disamping  putranya juga ikut menyeringai senang saking senangnya.

REILZ 2 : The Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang