12.Pemuda bertopeng

594 78 12
                                    

Malampun tiba, disaat sang rembulan membawa cahayanya, disitulah bayangan bergerak menjauhinya.

Terlihat sesosok bayangan berlari dengan cepat bersembunyi dibalik dinding atau celah yang ada tanpa diketahui penjaga yang berpatroli, mata obsidian itu nampak fokus pada pintu kayu besar yang dijaga 2 penjaga disetiap sisinya.

"Apa ini benar-benar tempatnya?" Bisik Reilz pada sistem.

<Itu benar, kau hanya perlu masuk kedalam master>

Melihat jarum jam bergerak sebelum melesat masuk begitu kedua penjaga pergi untuk berganti shift. Matanya kini menatap kebawah tanah, dimana penjara berbentuk melingkar disetiap lantai berada, ditemani obor-obor didinding sebagai penerang, disinilah tempat para penjahat ditahan dan beberapa penjaga yang berpatroli disetiap lantai.

"Dimana Felix?" Gerutunya kesal menunggu sang komandan.

<Dia tertunda karena bertemu kaisar master, ditambah ada sang putri disisinya>

"Sial,mana sempat! Grey,tunjukkan dimana tempat Aland!"

<Analisis dilaksanakan......

Aland Stuart Del Adolf ditemukan..

Lokasi: lantai 23, nomor 666>

"Okeey, waktunya-LOMPAT!" Tanpa ragu, dia langsung saja lompat dari lantai atas menuju lantai 23 tempat sang matahari berada setelah memasang ruangan kotak transparan disekitar agar tidak ketahuan penjaga.

<Sekarang!>

Syuuut!
Tab!

Szztt..!
Hap!

Untung saja dia punya skill jaring layaknya Spiderman dari sistem kampret tapi berguna ini. Ia tancapkan ujung benang sebelum menariknya mengakibatkan gaya pegas menuju lokasi yang ditentukan dengan aman.

"Hmm... Seperti yang diharapkan, ini gelap"

<Namanya juga penjara bawah tanah:)>

"Dahlah saya males debat, 663...664..666...

Ketemu juga, Aland!" Setelah mencari, iapun menghampiri sel tempat muridnya itu berada.

Kondisinya benar-benar berbeda dari citra seorang pangerannya dulu, kini sang matahari hanya bisa meringkuk disudut penjara dengan pakaian kotor dan compang camping, ditambah luka-luka dibeberapa anggota tubuhnya.

'Sialan! Keparat itu!'
<Master,cepatlah! Mereka akan segera sampai!> Seru Grey dalam kepalaku.

'Aku tau bodoh!'

"Psss... Aland! Aland!" Panggilku melambaikan tangan disela-sela sel.

"... instruktur? Bagaimana...?" Dia nampak terkejut mendapati gurunya berdiri didepannya.

"Jangan banyak tanya, cepat pegang tanganku!" Segera ia bangkit memegang tangan sang empu, dalam sekejap kedua sosok itu menghilang tanpa ada yang menyadari, hingga penjaga yang berpatroli saat itu mendapati sel tahanan sang pangeran kosong.

"TAHANAN MELARIKAN DIRI! CEPAT BERITAHU YANG MULIA!!"

"BUNYIKAN ALARM! SANG PANGERAN MENGHILANG!!"

KRIIIIINGGGG!!!

Keributan terjadi didalam penjara bawah tanah, sementara sang empu nama kini berada dalam gendongan instrukturnya setelah berhasil keluar dari penjara. Mereka melesat kesana-kemari sembari menghindari pelayan ataupun penjaga yang sedang berpatroli diistana.

REILZ 2 : The Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang