Minhyuk menciumi bahu belakang Noona dini hari yang dingin itu.
"Kau tak memberiku kesempatan melakukan serangan balik" kata Noona dengan masih memejamkan mata "itu pertama dan terakhir kalinya, keputusanku untuk tak kembali padamu tetap sama"
Minhyuk menelentangkan tubuhnya yang berpeluh, menopang kepalanya dengan kedua tangan.
"Aku tak akan memaksamu" katanya pelan. Noona berbalik menatap lekat Minhyuk yang sedang menatapnya.
"Aku akan pulang ke Australia, Minhyuk"
"Australia? Wae?"
"Kuputuskan untuk kembali ke rumah ayahku. Menemani hari tuanya" Minhyuk menatapnya lekat-lekat.
"Aku tak akan mencarimu" kata Minhyuk.
"Kau tak perlu mencariku. Hiduplah dengan baik, menikah dan punya anak banyak"
"Bagaimana jika aku hanya mau menikah denganmu?" Tanya Minhyuk. Noona mengecupnya.
"Itu tak akan pernah terjadi" katanya berbalik "kau selamanya adalah sahabatku"
"Lalu semalam itu apa?" Minhyuk merengut. Noona mencibirnya.
"Anggaplah hadiah perpisahan"
"Hadiah? Kau jahat sekali" Minhyuk menarik tubuh Noona yang sudah lunglai itu dan meminta hadiahnya lagi. Kali ini yang keempat kalinya. Ia belum selesai mencurahkan kerinduannya pada wanita itu.
***
Beberapa hari kemudian Minhyuk mengabari Noona kalau jesselyn akan pulang ke New York. Sebetulnya ia sudah tak mau peduli. Jesselyn, Peniel atau siapapun dianyata BTOB sudah tak ia sisakan di hatinya. Ia pun akan segera pindah ke Australia. Meninggalkan Korea dan tak akan kembali kesana. Ia tak ingin menguncapkan salam perpisahan pada siapapun bahkan pada Peniel dan Minhyuk. Hubungan mereka kandas dan tak akan pernah berhasil lagi.
***
Hari itu Yuri mengantar Jesselyn, Eunkwang ikut. Yuri memeluknya dengan erat dan menangis kencang.
"Maafkan aku" kata Yuri terisak. Jesselyn memukpuk punggung Yuri.
"Aku yang harusnya minta maaf padamu. Hiduplah dengan baik dan kembali ke New York. Aku akan menunggumu" kata Jesselyn tersenyum manis.
Peniel hari itu tak datang. Jesselyn tak mau memberitahunya. Itu hanya akan membuatnya merasa lebih bersalah lagi. Jadi ia meninggalkan sebuah surat perpisahan sebelum ia berangkat. Hanya Yuri dan Eunkwang yang tau dan mengantarnya ke bandara.
Ia pergi, pulang dengan luka yang entah bisa atau tidak ia sembuhkan sendiri.
***
Peniel duduk termenung memegangi surat Jesselyn.
'Terima kasih karena mencintaiku dengan tulus' air mata Peniel luruh juga. Ia benar-benar tak bermaksud menyakiti hati Jesselyn. Ia merengkuh surat itu dan tergugu.
"Maafkan aku Jesselyn"
***
Sejak hari dimana Jesselyn pergi, semua kembali ke kehidupan masing-masing. Tanpa pemberitahuan, Noona pun berangkat pulang ke Australia. Peniel tampak lebih murung, ia melewatinya sendirian dengan mabuk-mabukan. Terkadang memanggil-manggil nama Jesselyn dan Noona bergantian. Meracau dan meminta maaf.
Eunkwang yang kembali menghianati Yuri dan lain sebagainya. Mereka melewati masa gelap itu dengan jalan masing-masing.
Mulai saat ini dan seterusnya, nama Noona terhapus dari ingatan mereka perlahan-lahan.
***
YOU ARE READING
NOONA 2 ✅
Fanfiction"Kenapa berkeras membiarkanku bahagia kalau akhirnya kau hancur, Lee Minhyuk?. Kau pikir aku senang melihatmu begini?" Peniel membuang muka. Minhyuk masih memegangi kerah baju lelaki kekar berkepala plontos di depannya. "Aku mempercayaimu, brengsek...