BERTEMU JESSELYN

38 5 4
                                    

Minhyuk berpamitan dan berkendara keluar dari Cube. Tak sengaja ia melintas lagi di sekitar apartemen Peniel. Ia berhenti di lampu merah dan melihat seorang gadis yang pernah ia lihat sebelumnya menyebrang jalan.

"Aaah, kau menabrakku beberapa waktu lalu" katanya Melihat gadis itu berjalan "kau juga tersenyum pada Peniel" katanya. Lampu lalu lintas sudah hijau, Minhyuk menginjak pedal gas dan berlalu. Dalam perjalanan tiba-tiba ia ingat obrolannya beberapa waktu lalu dengan Changsub.

"Ia tak pulang sendiri Hyung, menurut beberapa staff, Yuri ditemani seorang perempuan" kata Changsub

Serta merta Minhyuk menepi dan memikirkan banyak hal.

"Seorang perempuan?" Katanya bimbang. Minhyuk memejamkan mata sesaat dan tak mau menunggu lebih lama, ia memutar balik kendaraannya menuju apartemen Peniel.

Sebetulnya Minhyuk khawatir. Ia takut dianggap macam-macam oleh banyak orang. Tapi ia tak tahan lagi. Jika dugaannya benar, ini semua akan berkaitan dengan wanita yang ia cintai. Noona.

Minhyuk berdiri di depan apartemen Peniel dengan ragu. Ia berdiam lama disana tak melakukan apapun. Ia mengangkat tangannya dan menekan bel. Satu kali, tak ada jawaban. Kedua kali, tak ada jawaban. Minhyuk mundur. Prasangkanya salah. Tak ada siapa-siapa disana selain Peniel.

Ia berbalik, namun segera terkejut karena pintu apartemen Peniel terbuka. Seorang Perempuan membukakannya pintu. Perempuan yang menabraknya beberapa waktu lalu. Perempuan yang ia lihat tersenyum pada Peniel. Perempuan yang baru saja melintas di hadapannya.

"Ah, maaf, aku salah rumah. Kukira ini rumah Peniel, temanku" kata Minhyuk dengan bahasa Inggris seadanya. Perempuan itu menatapnya. Minhyuk membungkuk dan hendak pergi. Daekyeom salah memberi alamat.

"Kau kenal, Peniel?" Kata perempuan itu. Minhyuk tertegun sejenak dan mengangguk.

"Aku ada urusan dengannya" kata Minhyuk terbata.

"Masuklah, ia akan segera datang" kata Perempuan itu. Jesselyn.

***

Noona makin gelisah. Ia turun dari kantornya membeli segelas americano dingin pekat. Beberapa kebetulan dan kejadian akhir-akhir ini sangat mengganggunya.

Ia harus kesana, ia harus memastikannya sendiri. Ia harus ke apartemen Peniel dan bertanya siapa itu 'J'

***

Jesselyn menatap pria tampan yang duduk mengelilingkan pandangannya sambil menunggu Peniel tiba. Ia mengambilkan dua kaleng cola dingin dan meletakannya di atas meja. Mereka duduk berhadapan.

"Ah, maaf kalau bahasa inggrisku jelek" kata Minhyuk. Sebenarnya bahasa Inggrisnya lebih baik dibandingkan Eunkwang. Hanya terkadang ia gugup.

"Tak apa, aku memahaminya" kata Jesselyn tersenyum "maaf karena aku tak mengenal teman-teman Peniel. Ia tak pernah menceritakannya padaku" Jesselyn ragu.

Minhyuk salah tingkah, ia membuka kaleng cola yang tadi dibawakan Jesselyn.

"Jadi siapa kau?" Tanya Minhyuk sambil menyeruput cola dinginnya.

"Aku pacar Peniel" kata Jesselyn pasti. Minhyuk terkejut dan tersedak. Ada bagian dari cola yang diminumnya masuk ke hidung. Ia terbatuk dan menepuk dadanya "kau tak apa-apa?" Tanya Jesselyn panik.

Minhyuk menatapnya tajam dan bingung

"Kau ... pacarnya?" Tanyanya kembali memastikan. Jesselyn mengangguk.

"Namaku Jesselyn" katanya menjulurkan tangan. Minhyuk menyambutnya.

"Minhyuk"

"Sorry?" Kata Jesselyn bingung

"Lee Minhyuk, Minhyuk" Minhyuk melafalkan namanya pelan-pelan.

"Kau orang yang kutabrak beberapa waktu lalu" kata Jesselyn.

Benar, Minhyuk mengingatnya dengan jelas. Jesselyn menabraknya di Lobi ketika ia melihat Noona dan Peniel turun dari apartemen.

Apakah Noona tahu keberadaan Jesselyn?. Banyak pertanyaan berkecamuk di hati Minhyuk. Selain penasaran, rasanya ia marah dan ingin menghajar bocah kurang ajar bernama Peniel itu saat ini. Pacarnya?.

"Mau kuhubungi Peniel? Mungkin ia akan segera datang" Jesselyn tersenyum ramah. Minhyuk menatapnya dingin. Ia mengeluarkan ponselnya.

"Ayo, kita buat panggilan video" katanya tajam.

Minhyuk menatap layar ponselnya dengan seksama menunggu Peniel mengangkat panggilannya. Tak sampai 1 menit, Peniel mengangkatnya.

"Hyung? Tumben memanggil dengan video" katanya tersengal karena sedang berada di tempat gym.

"Kau dimana?" Tanya Minhyuk

"Di gym, ada apa?"

"Aku mencarimu kerumah"

"Rumah? Rumah Noona? Ia di kantor kan?" Minhyuk diam, ia mendengus kesal, membuang nafasnya dengan berat. Lalu mengarahkan kamera ponselnya ke arah Jesselyn. Jesselyn tersnyum melihat wajah Peniel.

"K ... kau ..."

"Honey?" Seru Jesselyn. Peniel menatap Minhyuk yang sedang menatapnya dengan penuh amarah.

"Aku dirumahmu, Peniel. Kenapa tak segera pulang agar kita bisa bicara?" Minhyuk menutup panggilan.

***

Peniel hampir menjatuhkan ponselnya saat ia melihat wajah Minhyuk dan Jesselyn.

"Tidak ..."

NOONA 2 ✅Where stories live. Discover now