.
.
.
.
"WOII!!!, Pale turun kagak lo!!." Teriak Silvi di dalam mobil meneriaki Vale.
"PALE MAEK YOKK, KITA DORONG-DORONGAN DI JURANG YANG KALAH MATI, YUHUU PALE." Teriaknya kembali
"Silva bego, bisa pelanin gak suara toak lo berisik banget sih pengang ni telinga." Protes Zia, bisa-bisanya si Silvi bego teriak di sampingnya untung ni kuping gak jebol, Silvi bangsad.
"Ya sorry lah Zi, soalnya ni anak lama banget turunnya ni bokong seksi nan bahenol plus montok gue panas ni." Runtuk Silva sambil memukul-mukul setir mobil.
"Ya jangan di kuping gue dong bego, lo kan bisa gedor-gedor tu pintu orang sambil teriak kek orang gila gak di kasih makan."
Omel Zia."Kok lo bandingan gue yang cantik bahenol montok depan belakang kek Cupi Cupita gini dengan orang gila yang otaknya sepertiga oh tidak secuil?, Mata lo MASIH sehat kan Zi?." Silva tidak percaya dengan ucapan Zia yang membandingkan dirinya dengan orang gila, dengan menekan kata 'masih'.
"Gue juga gak tau kenapa kalo gue liat lo mata gue jadi agak sedikit buta ya?." Jawab santai Zia.
Seketika Silva naik pitam dengan mendengar ucapan Zia."Wah ngana makin kurang ajar deng kita."
"Ngomong apaan sih lo gak ngerti gue sumpah." Jawab Zia bingung dengan ucapan Silvi.
"Mak-." Ucapan Silva terpotong dengan teriakan dari luar mobil.
"SORRY GUE LAMA." Teriak Vale sambil berjalan ke arah mobil sport.
"Gila gila an ya lo suruh kita nunggu lo, lo tau gak bokong inces kembaran princess Léonor ini panas untung gak sampe lumutan, lo ngapain apa aja sih lama banget untung make up inces anti air hujan badai angin ribut halilintar puting beliung." Omel Silvi dengan berkacak pinggang melupakan masalahnya dengan Zia.
"Udah deh ngomel-ngomelnya bisa di pending dulu gak sih, ayo kita jalan keburu telat." Vale sudah jengah dengan Omelan Silvi, ia udah mendapatkan siraman rohani dari sang ibunda keraton dan ini dia kembali Omelan dari orang yang mengaku kembaran princess Léonor yang bentuknya tidak seberapa, ingin rasanya kepalanya dia benturkan dengan beton, pusing sudah rasanya ingin pecah.
Silvi memasuki mobil setelah melihat Vale lebih dulu masuk ke mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.
🍌🍌
Mobil sport berwarna merah memasuki kawasan hotel yang di gunakan untuk acara ultah teman Silvi.
Keluarlah tiga gadis dari mobil sport merah itu, dapat di lihat semua atensi tamu undangan terpusat ke arah tiga gadis yang baru turun dari mobil dan berjejer di depan mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
VINCENZO✓
Teen Fiction"Vincen, gue bawah bekal buat lo." "Hm" ...... "Vincen, gue boleh nebeng gak sama lo?." "Gak, sibuk." ...... "Vincen, mau gak jadi pacar gue?." " Dapet juara umum lo jadi pacar gue." ••••••••• VINCENZO DOMINIC FRANCESCO adalah seorang lel...