"Vincen, gue bawah bekal buat lo."
"Hm"
......
"Vincen, gue boleh nebeng gak sama lo?."
"Gak, sibuk."
......
"Vincen, mau gak jadi pacar gue?."
" Dapet juara umum lo jadi pacar gue."
•••••••••
VINCENZO DOMINIC FRANCESCO adalah seorang lel...
BUAT TEMAN-TEMAN DUKUNG CERITA KU YA KASIH SARAN DAN PENDAPAT KALIAN!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
.
Kini Vale sudah berada di depan pintu kelasnya setelah acara hebohnya memotret cogan tadi, lumayan lah untuk nambah koleksi foto cogan pikirnya.
"Hah~ hah~." Vale mencium bau mulutnya.
"Hm, nggak bau gak sia-sia gue gosok gigi 20× sehari." Bangganya dengan senyum Pepsodent memperlihatkan gigi kelincinya.
"Ok baju dah rapi, bau menyan dah semriwing, rambut dah mantep, sepatu dah sip, ok dah rapi semua mari kita masuk." Gumannya dengan menata kera bajunya, mencium parfum yang tadi dia gunakan, menata sedikit poninya agar lebih rapi, dan menatap sepatunya yang agak berbeda dari yang lain kanan warna biru tua dan kiri merah tua.
Tok.
Tok.
Tok.
Suara ketukan pintu membuat pembelajaran yang telah di mulai terhenti dan mengarahkan pandangannya ke arah pintu.
"Sebentar anak-anak Miss buka dulu pintunya." Ucap Miss yang mengajar di kelas XI IPS² dengan meletakkan bukunya di meja dan mengarah ke pintu dengan kacamata melekat di pangkal hidugnya.
Ceklek.
Pintu terbuka mendapati seorang gadis mungil yang imut dan cantik dengan senyum yang mengembang yang memperlihatkan gigi kelinci putihnya dan juga lesung pipinya.
"Em murid baru?." Tanya Miss itu dengan kacamata yang dia turunkan sedikit menelisik gadis yang di depannya.
"100 juta untuk ibu di potong pajak 100 juta dan ibu di mohon untuk mengambil uangnya di kantor kami." Ujar gadis imut itu dengan senyum masih mengembang.
"Kalo saya dapat 100 juta terus di potong pajak 100 juta, saya gak dapet dong uangnya." Gurau Miss itu gemas melihat tingkah gadis mungil yang ada di depannya.
"Oh yakah emang bisa begitu?." Tanya bingung gadis mungil itu dengan jari telunjuknya di ketuk-ketuk di dagunya seolah-olah sedang berpikir.
"Iyalah ada ada aja kamu itu, oh ya kamu murid barunya ya?, soalnya tadi pak kepala sekolah sudah memberitahu saya jika nanti ada murid baru di kelas saya hari ini." Tanya Miss itu kepada gadis mungil nan imut itu.
