.
.
.
.
.
.Happy reading^_^
Ctass
Ctass
Bugh
Krek
Bugh
Uhuk
Uhuk
Bugh
Ctass
"HAHAHAHAHAHA." Suara tawa yang menggelegar dan keras, menikmati kegiatannya.
"Berteriak lah!!." Bentaknya, menyuruh seorang pemuda yang tergeletak bersimbah darah di bawahnya, sesekali menendang perut pemuda itu hingga punggungnya terbentur dinding.
"Menangis lah!!." Bentaknya lagi, geram dengan pemuda yang tidak menuruti ucapannya.
"Memohon lah!!." Bentaknya lagi, menendang perutnya dan sesekali menginjak kaki pemuda itu.
Krek
Karena geram dan juga kesal, pria tua itu mematahkan tangan kiri pemuda itu, sama dengan tangan kanan yang tadi awal sudah di patahkan olehnya.
Pemuda itu tidak meringis, kesakitan, berteriak, menangis, dia hanya diam dengan tatapan kosong seakan raganya tidak berisi jiwa.
LAWAN!!, LAWAN!! - Tiba-tiba ada suara berteriak di kepalanya.
"Tapi.. dia orang sudah membesarkan aku." Gumannya pelan.
DIA JUGA YANG SUDAH MENYIKSAMU!!. - Teriak suara itu.
"Dia... baik denganku." Gumannya pelan.
SADARLAH!!!, DIMANA LETAK BAIKNYA?, DIA SUDAH MENYIKSAMU DARI MASIH KECIL HINGGA SEKARANG!!!. - Teriak suara itu.
KAU BAHKAN BISA MENUMBANGKAN PULUHAN ORANG HINGGA MEMBUNUHNYA, TAPI KENAPA?! KENAPA SEKARANG KAU LEMAH!! - Teriak suara itu lagi.
"Tapi..tapi..tapi... dia sudah uhuk.. uhuk.. memberikan aku makan dan tempat tinggal." Gumannya pelan, sesekali terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah akibat tendangan yang tidak main-main dari pria tua itu.
DIA JUGA SUDAH MENYIKSA IBUMU HINGGA TIADA!!!, KAU ANAK YANG TIDAK DI INGINKAN!!!. - Teriak suara itu.
"Bunda.. bunda.. bunda.." Gumannya pelan, mengucap kata bunda berkali-kali dan memikirkan suara yang ada di kepalanya.
KAU DI LAHIRKAN HANYA UNTUK DI SIKSANYA, KAU TIDAK BERHAK BAHAGIA SELAGI DIA MASIH HIDUP!!. - Teriak suara itu.
"Tapi.. aku juga ikut membunuh bunda, dengan bunda selalu menyelamatkan aku hingga berakhir bunda yang menggantikan aku untuk di siksa...." Gumannya, mengingat bundanya yang di siksa di depan matanya saat menyelamatkannya.
Apakah aku harus melawannya?. - Tanyanya di dalam hati.
YA!, KAU HARUS MELAWANNYA, DIA SUDAH MEMBUATMU MENDERITA, DIA SUDAH MENGAMBIL MASA KECILMU DAN JUGA IBUMU YANG SANGAT KAU SAYANG!!!. - Lagi-lagi suara itu yang menjawabnya.
Pemuda itu memikirkan suara yang terus-menerus terngiang-ngiang di kepalanya.
Lawan?, Lawan?, Lawan? - Gumannya di dalam hati, dengan membangkitkan dirinya dengan menggunakan siku.
Seakan sadar akan sebuah kalimat yang pernah bundanya pesankan untuknya, menjadikan dirinya tidak jadi melawan dan memilih diam, dan berucap kata bunda berulang kali dan masih dengan tatapan kosong dan hampa.

KAMU SEDANG MEMBACA
VINCENZO✓
Teen Fiction"Vincen, gue bawah bekal buat lo." "Hm" ...... "Vincen, gue boleh nebeng gak sama lo?." "Gak, sibuk." ...... "Vincen, mau gak jadi pacar gue?." " Dapet juara umum lo jadi pacar gue." ••••••••• VINCENZO DOMINIC FRANCESCO adalah seorang lel...