8° VINCENZO

57 3 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

Happy reading^_^

"Sil Sil, jantung gue tadi malem kayaknya bermasalah deh." Adu Vale mengingat kejadian tadi malam yang jantungnya bermasalah membuat dia tidak bisa tidur.

"Bermasalah gimana?." Silva bertanya dengan kening sedikit mengerut.

"Detaknya itu sepuluh kali lipat dari biasanya, aneh gak sih." Heran dengan jantungnya.

"Mau mati kayaknya." Balas santai Zia tanpa memandang Vale.

"Heh!, Junaedi kurang ajar ya mulut lo, bukannya ngasih solusi malah doa'in gue cepet mati, gue tau lo iri dengki sama gue ya tapi jangan doa'in gue gitu dong kampret." Dengan mata melotot dan berkacak pinggang berharap terlihat garang, namun itu membuatnya terlihat menggemaskan.

"Yaudah gue minta maaf." Sesal Zia memelas.

"Hm." Dehem Vale membalas permintaan maaf Zia.

"Terus terus tadi malem gue gak bisa tidur gara-gara gue bingung sama jantung gue." Lanjutnya.

"Hm, bentar-bentar kalo masalah gini gue agak paham sedikit, lo pernah jatuh cinta gak?." Tanya Silvi serius.

"Jatuh cinta kayaknya gak sih, tapi gue suka bikin anak orang baper sampe-sampe minta tanggung jawab, gimana dong?." Balasnya santai tanpa beban dosa namun penuh kesesatan.

"Ternyata lo play girl ya gak nyangka gue." Silvi sampai geleng-geleng melihat tingkah sahabatnya.

"Yaudah sih, terus gimana ini masalah jantung gue." Rengeknya kepada Silvi dan Zia.

"Emm, lo ada deg degan gak kalo ngeliat cowok?." Tanya Silvi memusatkan penuh pandangannya kepada Vale.

"Ada."

"Siapa?." Tanya Zia.

"Manusia."

"Ya namanya siapa Ijah." Geram Silvi.

"Vincenzo." Santai tenang singkat jelas dan padat, namun dapat membuat kedua sahabatnya melongo terkejut bahkan minuman yang Silvi kini yang sudah di dalam mulutnya keluar lagi.

"Yang bener lo kalo ngomong." Tidak percaya Zia sambil menabok lengan Silvi agar sadar.

"Ya bener lah, emangnya kenapa sih?, Lagian bukan gue juga yang suka sama tu human." Bingung dengan reaksi sahabatnya.

VINCENZO✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang