1

9 1 0
                                    


Tok...Tok..!!, Ning ciya sudah siap belum?, tanya abdi ndalem dibalik pintu. Alhamdulillah sudah fa, sambil membuka pintu dan berkata " yuk keluar"!

Sambil memegang koper ditangan kirinya cyra dan sifa keluar dari dalam ndalem.

..........

Sifa, umma dimana?

Nyai sudah berada diluar, ning. menunggu didalam mobil bersama pak isam

Cyra dan Sifa pun menyepatkan langkahnya, agar mereka tidak lama menunggu. Akhirnya mereka berdua sampai, kemudian segera masuk kedalam mobil.

Pak abrisam berangkat!

Baik...

..........

Mereka berangkat menuju bandara mengantarkan Cyra.

20.00

1.40 jam sebelum keberangkatan mereka telah sampai dibandara. umma menggenggam tangan cyra dan sifa membawa masuk ke dalam, sedangkan pak isam memarkirkan mobil.

21.00 penumpang diharapkan masuk kedalam pesewat. Waktunya telah tiba cyra harus pergi kedalam, tak lupa berpamitan dia memeluk ummanya. "yaa umma, ridhailah ciya pergi menuntut ilmu di negeri orang,... yaa umma tunggu ciya dan kaka kembali, sampai saat itu jagalah kesehatan.."dipelukan sang umma ciya menangis, ummanya juga ikut meneteskan air mata, tapi ummanya berpikir bahwa menuntut ilmu adalah perbuatan mulia apalagi ilmu agama. "nak umma ridha, pergilah nak. Belajarlah engkau disana dan semoga allah merahmati mu, umma disini akan menunggu kalian" melepas pelukan sambil tersenyum umma mengantarkan ciya pergi.

Sambil memejamkan mata dan memegang kalung bekas peninggalan ayah kepada ummanya, " abba , ciya berangkat"

Iya ayahnya telah tiada dan ciya pergi untuk menuntut ilmu sekaligus menepati janjinya. Ia akan menjaga pesantren bersama dengan umma dan kakanya.

Bersambung.....

-

-

-

12/12/2021.

Assalamualaikum, bagaimana bagian 1?.

Tuliskan pendapat mu :>. Jika ada kritik dan saran juga, saya sangat senang karena itu akan memperbaiki cara pengetikan saya.

:") maaf ya saya author baru..

CyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang